Bonus Part.

2.5K 228 14
                                    

Riuh tepuk tangan dari ribuan penonton yang antusias suasana yang hangat berubah menjadi panas. Enggak juga, sih.

Di atas panggung, ada Zee dan Greesel yang tengah mengembangkan senyuman terbaik di depan para penonton. Keduanya begitu berapi-api saat melakukan konser yang terbilang cukup meriah ini.

"Izinin temen aku buat memperkenalkan diri, ya," Greesel memberikan mic kepada Zee, Zee pun menerimanya. "Nama gu--" Greesel tiba-tiba mencubit perut milik Zee, membuatnya mengaduh pelan.

"Nama a--ku, nama aku Azizi!" Zee melambaikan tangan ke atas, sembari tersenyum lebar.

"Nama a--ku, nama aku Azizi!" Zee melambaikan tangan ke atas, sembari tersenyum lebar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Zee menghela napas kasar, ia mondar-mandir dari ruang tamu ke dapur agar dapat atensi dari sang kekasih. Namun nihil, usahanya saat ini malah di cibir oleh Marsha.

"Ngapain, sih?" tanya Marsha jengah. Zee menggaruk tengkuknya. "Udah, dong, marah-marahnya. Lagian aku nggak nanggepin mereka," jawab Zee lelah. Iya, lelah dengan Marsha yang seharian ini marah-marah melulu. Dan lebih parahnya lagi, Marsha sedang didatangi SI MERAH.

Kesempatan Zee untuk bermesraan bersama Marsha semakin menipis:).

"Kamu emang nggak nanggepin, tapi tetep aja aku kesel. Aku kesel sama kamu." balas Marsha. Kemudian, Zee duduk disamping Marsha. Sedangkan Marsha terdiam setelah mengucapkan kalimat terakhirnya barusan.

Melihat Marsha yang sama sekali tidak ada reaksi, membuat Zee menjadi ikut kesal.

"Ngambek lagi, kan? Maumu apa, sih, Sha? Astaga," Zee geram sebab Marsha malah kembali marah padanya. Jujur, Zee akui ini sangat melelahkan. Ia memerlukan kesabaran yang tinggi ketika menghadapi Marsha yang sedang datang bulan.

"Aku pulang, nih, ya?"

Tidak ada jawaban.

"Sha, aku beneran pulang, lho,"

Marsha masih tak menjawab.

"Terserah, lah. Capek aku." Zee beranjak, ia berjalan keluar dari kediaman Marsha. Sedikit heran karena Marsha tak menahannya untuk pergi, tapi bodo amat, lah.

Sungguh, dirinya benar-benar dibuat lelah oleh Marsha seharian ini. Inginnya hari ini Zee bermesraan dengan Marsha setelah satu hari ia tak bertemu dengan gadis itu. Tapi apalah daya, saat ini bukanlah momen yang pas untuk bermesraan bersama singa betina tersebut.

Berat hati juga meninggalkan gadis itu sendiri dirumahnya. Kakaknya sedang pergi keluar bersama temannya, sedangkan kedua orang tua Marsha masih di kantor.

Karena khawatir sesuatu akan terjadi kepada Marsha, Zee memutuskan untuk menghubungi Ashel. Dengan niat untuk menyuruhnya pulang dan menemani Marsha di rumah.

Asteria | END.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang