part 22

1.5K 171 10
                                    

Mew sedang gelisah karna kana belum pulang sejak tadi siang, Mew sudah mencoba menghubunginya berkali2 namun nihil tidak ada jawaban dari istrinya membuat Mew semakin hawatir.

"Nak Mew, belum tidur?"

"Belum mae, Mew mau nungu Kana dulu,"

"Biar mae saja yang nungu Kana pulang, nak Mew istirahat saja,"

"Tidak apa2 mae!"

Saat sedang berbincang tiba2 Mew mendengar suara motor berhenti di depan rumahnya, dan dengan segera Mew berlari untuk melihat siapa yang datang, dan saat sudah di depan pintu Mew mendapati istrinya tengah berbincang dengan seseorang.

"Terimakasih sudah mengatar ku pulang,"

"Tidak masalah, lagia juga kita searah jadi sekalian aku mengantar mu,"

"Baiklah, aku masuk dulu na, selamat malam,"

"Selamat malam juga Kana,"

Kana memasuki halaman rumahnya dan tanpa dia sadari suaminya tengah berdiri di depan pintu dengan wajah tak bersahabat nya.

"Darimana saja?"

Suara barito nan tegas Mew membuat Kana sedikit terkejut.

"Phi Mew!"

"Aku bertanya, darimana saja? Apa kau tidak tau waktu? Bukan kah kau mengunakan jam tangan?"

"A-aku tadi pergi ke apartemen mild, dan setelah itu aku jalan2 sebentar ke taman kota,"

"Dari siang dan sampai jam sembilan malam, kau sedang tidak berbohong kan?"

"Ti-tidak, aku tidak berbohong phi,"

"Kalo kau tidak bohong, lalu kenapa kau seperti orang gugup seperti itu, siapa laki2 yang mengantar mu tadi,"

"Di-dia teman ku phi, tadi aku tidak sengaja bertemu denganya di pinggir jalan saat aku sedang menunggu bis, lalu dia mengantar ku pulang,"

"Kau bisa bukan menghubungi ku atau kao untuk menjemput mu, dan tidak perlu menunggu bis yang penuh sesak itu, jika kau marah padaku karna kejadian tadi siang aku minta maaf,"

Setelah mengatakan itu Mew pergi meninggalkan Kana yang masih mematung di tempatnya, sedangkan mae tidak ingin ikut campur masalah anak dan menantunya dia lebih memilih pergi dari ruang tamu.

"Phi Mew tungu, aku bisa jelasin,"

Kana berusaha mengejar Mew namun Mew tidak Mengubrisnya, Mew pergi ke ruangan kerjanya dia lebih memilih menyibukan diri agar dia tidak memarahi atau membentak istrinya.

"Phi Mew, boleh aku masuk?"

Tidak ada jawaban bahkan Mew engan melihat ke arah isterinya.

"Phi, aku minta maaf dan aku bisa jelasin semuanya, ini tidak seperti yang phi pikirkan, aku tidak menghianatimu sunguh, aku memang kesal dengan mu karna sikap mu tadi siang itu, dan laki2 itu aku baru mengenalnya tadi pagi dan tentu saja kami tidak sengaja bertemu lagi, dia hanya mengantar ku pulang karna tadi dia tidak tega melihat ku berdiri lama di halte yang sudah sangat sepi, maafkan aku na jika sikap ku sudah membuatmu kecewa tapi percayalah tidak ada rasa sedikit pun aku menghianatimu,"

Karna tidak mendapat jawaban apapun dari Mew, kana memilih pergi dari ruangan kerja suaminya, dia lelah ingin istirahat dan tentu saja mandi karna tubuhnya sedikit lengket.

"Aku sangat lelah, kaki ku terasa begitu sakit lebih baik aku mandi dan istirahat saja,"

Kini kana sudah bersih dan wangi merebahkan diri di atas kasur yang sangat besar, melihat ke arah kiri dan meraba nya tentu saja kosong karna Mew masih betah di ruangan kerja.

my love secretary (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang