part 21

1.8K 168 12
                                    

"Mae, mae!"

"Ada apa? Kenapa berteriak?"

"Phi Mew dimana? Apa mae tau?"

"Suami mu sudah berangkat ke kantor lima belas menit yang lalu,"

"Phi Mew pergi ke kantor? tapi dia masih dalam keadaan kurang sehat, tadi kenapa tidak mae larang?"

"Mae sudah melarang, tapi suami mu yang ngotot,"

"Apa tadi dia sudah sarapan?"

"Belum, tadi dia hanya minta di buatkan susu, setelah itu berangkat,"

"Mae tolong masakin bekal untuk phi Mew, nanti kana akan menyusulnya ke kantor setelah mandi,"

Setelah lima belas menit lamanya akhirnya Gulf selesai dengan mandinya, dan bergegas pergi ke kantor menaiki angkutan umum tentunya, karna dia sangat tidak suka mengendarai mobil sendiri.

"Tumben sekali hari ini bis nya penuh, tidak seperti biasanya padahal ini sudah siang,"

Saat tengah bergelut dengan pikiranya tiba2 bis mengerem mendadak membuat Gulf hampir kehilangan keseimbangan, beruntung dengan sigap ada seseorang yang yang menahanya, sejenak mereka saling pandang karna mengagumi masing2.

"Tuan muda, apa kau baik2 saja?"

"Aku?"

"Iya kau!"

"I-iya aku baik2 saja, terimakasih sudah menolong ku,"

"Tidak apa2, lain kali lebih baik kau jangan menaiki angkutan umum yang penuh dan sesak seperti ini,"

"Aku pikir tadi bis nya tidak penuh seperti ini, saat aku mau turun sudah tidak bisa,"

"Ohh..begitu, bolehkah kita berkenalan?"

"Kenapa tidak?"

"Aku bright, kau boleh memangil ku bai,"

"Aku, Gulf kanawut, kau boleh memangil  ku kana atau Gulf,"

"Nama yang indah dan cantik seperti orang nya,"

Bluss..

Wajah kana merona saat mendapat pujian dari laki2 bernama bright itu, rasanya perut kana banyak terdapat kupu2 yang berterbangan, namun sekian detik dia ingat akan tentang suaminya.

"Maaf, aku harus segera turun, sampai jumpa lagi,"

Kana turun tepat di depan kantor suaminya, dengan langkah lebarnya kana menyusuri lobi kantor yang begitu besar itu hinga akhirnya kana sampai di depan lift dan dengan segera dia meluncur ke lantai tujuh belas.

"Sampai juga!"

Kini kana sudah berada di depan pintu ruangan suaminya, dan sebelum masuk kana mengetuk pintu itu dahulu.

"Phi Mew!"

Kana memasuki ruangan Mew namun dia tidak menemukan siapapun, hanya terdapat tas kerja suaminya yang ada di atas meja.

"Kemana perginya, apa dia sedang berada di kamar,"

Kana berjalan ke arah kamar yang terdapat di dalam ruangan Mew, kamar itu memang sengaja di buat karna jika Mew sedang tidak ingin pulang kerumah dia bisa menginap di kantor, dan benar saja kana melihat suaminya tengah berbaring meringkuk di atas kasur.

"Phi!"

Tidak ada jawaban hanya terdengar dengkuran halus dari Mew.

"Untuk apa kau berangkat ke kantor jika hanya untuk tidur juga? Lebih baik pulang dan istirahat di rumah saja yuk,"

my love secretary (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang