Saat ini semua orang ada di dalam ruang rawat Kana, mereka tengah mengobrol karna Kana memang sudah siuman sejak satu jam yang lalu.
"Phi kapan datang nya?"
"Tadi pagi, beruntungnya phi langsung menuju rumah mu, kalo tidak kasian Mae, lain kali jangan seperti ini lagi kau harus memperhatikan kesehatan mu, waktunya makan ya makan tidak usah di tahan, coba kalo di rumah ga ada Mae apa coba yang akan terjadi,"
"Maaf phi, lain kali Kana tidak akan mengulangi lagi,"
"Jika suami mu tidak memberi uang, kau tingal bilang padaku tidak usah sungkan,"
Bicara soal suaminya Kana tidak melihat ada suaminya di antara mereka, membuatnya sedih tentu saja Kana berpikir apakah suaminya benar2 marah padanya dan tidak mau lagi melihatnya.
"Ada apa? Apa kau butuh sesuatu?"
"Phi kao, boleh tidak Kana minta tolong?"
"Mau minta tolong apa? Katakan,"
"Phi, Kana ingin makan ice cream, apa phi mau membelikannya?"
"Kenapa tidak? Ya sudah phi carikan dulu na, Mae mau nitip apa biar nanti sekalian,"
"Belikan saja sekalian untuk makan siang, pasti kalian lapar kan?"
"Baiklah, nanti kao sekalian beli,"
"Phi, beli ice cream nya yang banyak, minta uang nya pada phi Luke,"
"Tidak perlu, aku juga punya uang jika hanya untuk membeli ice cream, asalkan kau jangan meminta apartemen,"
"Ada phi Luke yang akan membelikan ya untuk ku,"
"Tentu saja, yang tidak akan pernah habis uangnya sampai tujuh turunan, anak mu nanti akan menjadi pewaris mengantikan Mew suppasit,"
"Apa yang phi katakan, sudah sana cepat pergi,"
Kao keluar kamar rawat Kana dan saat membuka pintu dia mendapati Mew yang tengah tertidur di bangku dengan keadaan meringkuk, Luke sengaja melarang Mew untuk masuk karna dia sangat kesal dengan tingkah Mew saat tau sebab dan akibat semua kesalahan pahaman ini, namun di satu sisi Luke tentu saja tidak tega karna sudah memukuli adik kesayanganya itu.
"Mew, bangun jangan tidur disini,"
"Ada apa? Apa terjadi sesuatu pada kana?"
"Jangan tidur disini, lebih baik kau masuk saja,"
"Tidak, nanti phi Luke akan memukuli ku lagi,"
"Apa kau tidak ingin melihat keadaan kana? Kau suaminya tapi tidak ada rasa ingin menemuinya,"
"Kau tau sendiri kan, phi Luke melarang ku,"
"Ya sudah ikut saja dengan ku, mau tidak?"
"Kemana?"
"Beli ice cream permintaan istri mu, dan sekalian beli makanan untuk makan siang,"
"Ayo kita jalan, aku yang akan memilihkan ice cream kesukaan kana,"
Akhirnya kao pergi dengan Mew, dia tidak tega melihat sahabatnya ini seperti gelandangan di rumah sakit.
.
.
.
Tidak kurang satu jam kao dan Mew sudah kembali dan mereka kini tengah menikmati makan siang, tapi tentu saja tidak dengan Mew dia tetap tidak berani masuk karna phi nya belum mengizinya."Kana, Mae pulang dulu tidak apa2 kan?"
"Tidak apa2, pasti Mae capek,"
"Iya Mae lebih baik kita pulang saja, aku juga sedikit lelah ingin istirahat dulu,"
"Baiklah, kalau begitu kita bertiga pulang saja, udah sore juga besok kita bisa datang lagi,"
"Terimakasih karna sudah menemani Kana, Mae dan phi hati2 di jalan ya,"
"Kamu juga harus istirahat, sampai jumpa besok Kana,"
Setelah kepergian tiga orang itu ruangan Kana kini menjadi sunyi, Kana sedikit takut jika harus berada di rumah sakit sendirian, namun saat dia bergelut dengan perasaanya tiba2 pintu terbuka membuatnya semakin takut, namun saat melihat siapa yang datang membuat rasa takut Kana menghilang.
"Phi Mew!"
"Sayang!'
Mew berlari ke arah Kana dan memeluk istrinya dengan berlinangan air mata tentu saja.
"Maafkan aku sayang maaf,"
"Jangan meminta maaf karna aku yang salah, harusnya aku mengerti phi harusnya aku lebih sabar lagi,"
"Tidak, aku yang salah aku yang minta maaf,"
"Wajar phi marah sama aku, karna sikap ku seperti kekanak-kanakan, kenapa phi baru datang?"
"Jangan di bahas lagi na, aku sedari tadi ada di luar, dan tentu saja karna phi Luke melarang ku masuk,"
Kana melihat wajah suaminya, dia melihat bibir suaminya sedikit luka.
"Bibirnya kenapa? Apa terjadi sesuatu?"
Kana mengusap sayang bibir Mew yang terdapat luka, dan seketika dia menangis.
"Tidak apa2 sayang, hanya luka kecil jangan menangis,"
"Apa phi Luke yang melakukanya?"
"Aku tidak apa2,"
"Semua pasti karna ku kan? Maafkan aku phi,"
"Jangan meminta maaf, aku tidak apa2,"
"Nanti aku akan bicara pada phi Luke, agar tidak menyakiti phi lagi,"
"Sayang!"
"Apa phi sudah makan?"
"Sudah, sayang apa kata dokter? Semua baik2 saja kan?"
"Aku dan baby baik2 saja, hanya telat makan,"
"Lain kali kalo belum makan bilang jangan diam saja,"
"Maaf, aku janji tidak akan mengulangi lagi, dan aku janji tidak akan pernah mau di antar siapapun, dan aku janji akan lebih sabar lagi dan menjadi istri yang baik untuk phi, aku janji tidak akan pergi lagi seperti kemaren dan membuat phi cemas,"
"Jangan menangis sayang, kau sudah menjadi yang terbaik untuk ku, tidak ada yang tidak baik dari istriku ini,"
"Aku mencintaimu phi!"
"Aku lebih mencintaimu sayang,"
Kruk..kruk..
"Phi lapar? Phi belum makan?"
"Udah sayang!"
"Kalo udah kenapa perutnya bunyi? Sini aku suapin masih ada yang belum di makan tadi nasi ayam nya,"
Jujur saja mew sangat lapar karna sejak tadi pagi dia belum makan, Mew tidak akan makan jika bukan di suapin istrinya, dan nasi ayam tadi iya berikan pada orang lain.
"Sekali lagi phi,"
"Udah kenyang sayang,"
"Ya sudah, biar aku habiskan,"
"Sayang, apa sekarang waktunya minum obat?"
"Tadi udah minum sama Mae, phi sini kita istirahat,"
"Nanti tidak cukup sayang tempat tidurnya,"
"Cukup, aku dan baby merindukanmu phi,"
Mau tidak mau Mew naik ke atas kasur yang tidak terlalu besar itu, dan dengan senang hati kana masuk dalam dekapan hangat suaminya.
"Rasanya sangat nyaman, tidak seperti semalam rasanya aku sangat kesepian,"
"Sudah, sekarang tidur lah, baby juga tidur na."
Mew mengusap perut Kana yang sudah terlihat membuncit, tentu saja tidak hanya Kana yang kesepian bahkan Mew pun sama kesepianya, Mew tidak akan bisa jauh dari istrinya walau sehari lebih baik dia tidak makan dari pada harus berjauhan dengan istrinya.
Bersambung...
See you..
☀🌻
😊☺
KAMU SEDANG MEMBACA
my love secretary (END)
Romance"ahhh.. sial dasar laki-laki bodoh." "apa yang tuan katakan? aku bersumpah kau tidak akan memikili istri jika bukan aku orang nya." "jangan bermimpi, PAHAM..!