"Bagaimana kerja hari pertama mu?"
"Membosankan, dan aku ingin mengundurkan diri."
"Heii..apa yang kau katakan?"
"Apa kurang jelas? apa yang aku katakan tadi?'
"Jangan macam2 Kana, kau tau tidak semudah itu mendapat posisi seperti dirimu, apa lagi kau bekerja di perusahaan terbesar di thailand dan gaji mu sangat besar."
Yang di katakan mild sudah pasti ada benarnya juga, orang di luaran sana pasti banyak yang ingin ada di posisinya, namun apa yang ada di pikiran Kana dia malah ingin mengundurkan diri bukanlah ini sebuah ke untungan untuknya bekerja dengan idolanya yang iya selalu impikan.
"Kau benar juga mild, aku akan tetap bertahan demi mae."
"Pasti nanti mae mu banga dengan mu, apa kau sudah menghubunginya?"
"Belum! Sejak kemarin aku belum menghubungi mae, mild kenapa kau melamar kan pekerjaan ku disana tanpa memberi tauku terlebih dulu?"
"Ceritanya panjang dan aku sangat malas untuk bercerita, yang pasti saat kau sakit aku mencoba mencarikan mu pekerjaan apa pun namun kau sangat beruntung karna sekertaris lama tuan Mew mengundurkan diri di saat bersamaan aku melamar kan pekerjaan untuk mu."
"Pekerjaan yang tidak mudah membuat ku hampir gila hari ini."
Ting...
Satu pesan masuk di ponsel mild.
"Apa ada masalah? Siapa yang menghubungi mu?"
"Tuan kao minta nomor ponsel mu karna tuan Mew yang menyuruhnya."
"Ahh..sial untuk apa dia minta nomor ku."
"Kau sekertaris nya, tentu saja dia butuh nomor mu."
Jujur saja Kana sangat senang akhirnya dia mempunyai nomor ponsel sang idola, namun Kana tidak tau apa yang akan di rencanakan bos nya itu.
"Aku sudah selesai makan, aku istirahat dulu na."
"Pergilah istirahat biar aku yang membereskan mejanya."
Saat Kana sampai di kamar dia mendengar dering ponselnya tidak berhenti, dan saat dia melihat dia tidak mendapati nama siapa pun, yang tertera hanya nomor tidak di kenal.
"Siapa sih menggangu saja."
Kana sudah siap untuk menekan tombol blokir namun pesan yang dikirim dari nomor itu mengurungkan niatnya saat tau itu pesan dari siapa.
"Angkat bodoh."
Saat akan membalas pesan ke nomor itu, ternyata nomor itu terlebih dulu menghubunginya dan Kana pun menekan tombol off.
"Jangan sok sibuk, besok kau harus sampai kantor jam enam, karna meeting akan di laksanakan pukul sembilan."
"Dasar idiot, untuk apa aku pergi sepagi itu? Aku akan berangkat siang jam tujuh lewat tiga puluh menit."
"Kau atau aku bos nya? Seenaknya saja mengatur waktu."
"Lalu siapa yang sekertaris disini? Kalo perlu aku bisa membatalkan meeting nya dengan alasan kau sibuk pacaran."
"Jaga mulut mu."
"Sudah lah aku mau tidur, bye.."
"Heii..kana!!!
Tut..tut..
"Sialan baru kali ini ada orang yang berani dengan ku, awas saja kau akan kubuat pulang larut besok."
KAMU SEDANG MEMBACA
my love secretary (END)
Romance"ahhh.. sial dasar laki-laki bodoh." "apa yang tuan katakan? aku bersumpah kau tidak akan memikili istri jika bukan aku orang nya." "jangan bermimpi, PAHAM..!