MHA | 13

397 26 12
                                    

Eyyow minna!!

Just info berhubung watashi mau hiatus sementara waktu jadi tak up aja yg udh lama ke-draf.

Mang eakk! double up ga tuh😉

Lama ga up, sekalinya up malah mau hiatus. Gomen kalo mungkin ada yg berpikir bgtu, maafkan watashi yg bnr² lagi sibuk gay-z😭🙏🏻

Ok next, happy reading!!






♡♡

"Sanzu, kamu beneran mau pindah?"

Layaknya drama pasangan suami-istri yang sedang bertengkar, pagi sini ada Sanzu yang tengah membereskan barang-barangnya memasukkan semuanya ke dalam koper. Sementara Rindou sendiri sibuk mondar-mandir mengekori Sanzu yang bolak-balik mengambil baju dari lemari.

Rindou sendiri bingung, sebenarnya apa kesalahannya sampai membuat Sanzu mendadak membereskan barang-barangnya seperti orang merajuk dan ingin minggat dari rumah. Saat ditanyai pun Sanzu bahkan sama sekali tak merespon dirinya.

Sanzu memang sulit dimengerti, sebenarnya disini yang jadi submissive nya siapa dan yang harus dimengerti siapa. Walaupun kadang kesal, tapi Rindou selaku yang lebih waras harus bisa mengalah jika sudah dihadapkan dengan Sanzu.

"Pinkyyyy!!! Kamu dengar aku nggak? Bodoh! Jawab aku!"

Sanzu terpaksa berhenti, menatap nyalang Rindou yang berdiri di depan lemari sambil merentangkan kedua tangannya menghalangi Sanzu.

"Kamu mau pindah ya? Kamu beneran bakal ninggalin rumah ini? Sanzu liat aku! Kenapa kamu tiba-tiba mengabaikan aku? Apa aku buat kesalahan lagi sama kamu?" Mendapat celah untuk berbicara, Rindou dengan cepat membombardir Sanzu dengan beberapa pertanyaannya.

"Hm, bukan aku. Tapi kita," respon singkat Sanzu dan kembali melanjutkan aktivitasnya saat Rindou terlihat menurunkan tangannya yang tadi terlentang untuk menghalangi Sanzu.

"Kita? Apa maksudmu?" tanya Rindou sedikit memiringkan kepalanya tidak mengerti.

"Lo sama gue bakalan pindah ke Apartemen mulai hari ini," terang Sanzu.

"Tapi kenapa? Kok kedengarannya mendadak banget."

"Apartemen yang gue sewa itu lokasinya cukup dekat sama kantor agensi, itu mungkin bakal sedikit mempermudah gue dalam urusan kerjaan," dusta Sanzu.

"Kamu udah ngomong sama Ayah atau Ibu kamu sebelumnya?"

"Nggak perlu dikasih tau pun, emang udah seharusnya dari awal kita pindah dari sini kan?"

"Hm.. benar juga. Tapi kenapa kamu mendadak mau pindah ke Apartemen, apa sebelumnya kamu sering terlambat?" Rindou terus saja bertanya, ingin melihat sejauh mana Sanzu masih bisa berbohong. Ayolah.. Rindou itu pendeteksi kebohongan terbaik.

Dan benar saja, Sanzu segera menghentikan aktivitasnya dan membalikkan tubuhnya menghadap Rindou.

"Banyak nanya, jadi lo mau ikut atau enggak nih?" tanya balik Sanzu.

"Kalau kamu mau aku ikut, ya.. tentu aku ikut. Dan kalau enggak pun--"

"Lo harus ikut!" potong Sanzu cepat. Bagaimana bisa Rindou tidak ikut jika tujuan utama Sanzu mengajaknya pindah itu untuk menjauhkan Rindou dari Takeomi.

"Kenapa malah senyam-senyum gitu? Udah cepetan sana beresin barang-barang lo, Koko juga bilang bakal datang bentar lagi buat ngebantu," instruksi Sanzu dan dibalas hormat ala pasukan militer oleh Rindou.

My Heart Actor (sanrin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang