MHA | 02

244 27 12
                                    

"Kaku, kunci mobilnya sini!" pemuda bertopi dengan masker serta kacamata hitamnya itu berlari tergesa ke arah laki-laki yang tadinya berdiri sembari bersedekap dada di depan mobil dengan mulutnya terus berkomat-kamit kesal.

Kakucho, seorang Manager yang selalu dibebankan Artist nya satu itu, Sanzu.

"Tidak, tidak! Apa-apaan?! Biarkan aku yang menyetir, kalau kau menyetir sudah seperti orang kesetanan, kau tau?"

Kakucho berusaha merebut kembali kunci mobil yang entah sejak kapan sudah berada di tangan Sanzu.

"Berisik, masuk!" bantah Sanzu sedikit mendorong Kakucho yang berdiri di samping pintu sebelah kemudi untuk menyingkir.

Pemuda itu melepas topi, masker serta kacamata yang tadinya ia gunakan sebagai penyamaran itu saat masuk ke mobil.

Kerumunan fans yang tadi sempat mengejarnya kembali terlihat dari kaca spion, ia pun segera menancapkan gas mobilnya melesat pergi dari sana.

Kakucho yang duduk di sebelahnya refleks memegang pegangan yang ada di atas pintu mobil di sebelahnya itu.

"GILA! KAU JIKA LELAH DENGAN KELUARGA ATAUPUN PEKERJAAN MU KATAKAN DENGAN BAIK-BAIK, JANGAN MENGAJAK KU MENEMUI MALAIKAT MAUT JUGA! AKU BAHKAN BELUM SEMPAT MEMINTA MAAF PADA MANTAN KU, HARUCHIYO!" maki Kakucho jantungnya seakan diajak berdisko jika Sanzu sudah duduk di bangku kemudi.

Haruchiyo Akashi pemuda berusia 21 tahun itu merupakan anak dari keluarga konglomerat ternama di kotanya. Tak heran di umurnya yang masih muda saja ia sudah merintis karir sebagai seorang aktor dengan 'Sanzu' sebagai nama panggungnya.

Dimana sekarang ia berada di puncak karirnya setelah sukses besar dengan sebuah proyek film yang diperankannya sebagai tokoh utama bertemakan Psikopat yang baru akan tayang bulan ini. Tak heran juga selain tampan dan mapan membuat Sanzu digemari banyak fans terutama dari kalangan remaja.

Tak menutup mata, selain itu segala sisi gelap dibelakang publik juga dimiliki Sanzu. Angkuh, keras kepala sangat susah untuk diatur, jangankan Kakucho–si manager paling tertekan di dunia, bahkan keluarga Akashi pun geleng-geleng kepala dengan anak itu.

"Haru Haru, ganti sudah ku katakan ganti! Biarkan aku saja yang menyetir, kau lupa dulu pernah hampir menyerempet orang karena ulah mu?!" kata Kakucho yang sudah terpojok di sebelah Sanzu yang sedang kesetanan.

"HAMPIR! Aku tidak menyerempetnya juga kan? Ck, lagian.. waktu itu aku memang masih bocah sekarang kan skill menyetirku sudah beda bahkan lebih pro dari mu, lihat ini.." kata Sanzu sombong ia sengaja menginjak gas hingga mencapai kecepatan full membuat Kakucho membelalak bukan main.

"HARUCHIYO!!"

Brakk!

Tangan Sanzu bergetar memegang setir sekaligus memperlihatkan jelas gurat ketakutan di wajahnya.

Banyak orang berlarian dari segala arah menghampiri korban yang baru saja Sanzu tabrak.

"Kau puas sekarang? Keras kepala!" maki Kakucho, jelas ia selaku manager akan lebih pusing mengurus masalah ini dibanding Sanzu.

Kakucho turun dari mobil disusul Sanzu tak lupa dengan penyamarannya. Takut memang, namun akan lebih menakutkan jika berita ini banjir di sorot publik belum lagi reaksi Kakucho nantinya.

Jujur saja dibanding kemarahan orangtuanya, Sanzu lebih takut akan kemarahan Kakucho. Bisa saja sahabat yang kini menjadi managernya itu mengundurkan diri otomatis tak akan ada lagi manager pengganti yang sesabar Kakucho di bumi ini.

Apa yang sudah Sanzu lakukan? Melihat darah segar yang berceceran itu rasanya ingin sekali ia kabur dari sana.

"Hei, hei? Bangunlah.. apa kau masih bisa mendengarku?" Kakucho terlihat memangku sang korban panik.

My Heart Actor (sanrin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang