"Kenapa kamu yang mencuci piringnya?"
Rindou yang sempat panik kembali menghela nafasnya sedikit lega, ternyata bukanlah Tuan Akashi yang datang.
Melainkan Takeomi. Laki-laki itu berjalan ke arah Rindou yang sempat membuat Rindou salah paham dan sedikit menjauhinya namun ternyata Takeomi hanya ingin membasuh tangannya di wastafel.
"Ada apa?" tanya Takeomi dengan sebelah alisnya yang terangkat bingung.
Rindou hanya menggeleng sebagai jawabannya.
Takeomi kembali mengangkat bahunya acuh, "Aku bertanya, kenapa kau yang mencuci piringnya, bukankah masih ada dua pelayan yang bertugas di dapur?" ulangnya.
"A-aku hanya.. m-memangnya tidak boleh? Aku hanya ingin membantu," jawab Rindou yang entah kenapa terkesan sedikit sewot.
"Ya.. tidak masalah sih, ah! Ngomong-ngomong.. bagaimana kau membuat Haru melupakan Mikey secepat itu? Yang ku tau Adikku itu dulunya orang yang sangat loyal terhadap Mikey."
"Apa mungkin kau memeletnya?" sambung Takeomi kesannya seperti menuduh Rindou, belum lagi posisinya yang sangat dekat dengan wajah Rindou.
"T-tidak! Mana mungkin aku melakukannya, jangan asal menuduh, aku tidak seburuk itu! Dan lagipula.. wajar saja perasaan seseorang bisa berubah-ubah bukan?" balas Rindou tergagap pasalnya dia dan Sanzu sejak awal tidak menikah atas dasar saling mencintai justru sebaliknya, saling membenci.
"Benarkah? Apa itu juga termasuk perasaan mu yang bisa beralih dari Haru untukku?"
"A-apa maksudmu?!" sungut Rindou yang mulai membangunkan kekhawatiran nya kembali.
Seperti ada maksud lain dibalik iris matanya membuat rasa curiga Rindou terhadap Takeomi bertambah hingga setelahnya Takeomi terkekeh kecil dan kembali menjauhkan wajahnya dari Rindou.
"Adik Ipar ku ini lucu sekali, ada apa dengan ekspresi mu itu? Hei.. aku hanya bercanda," ujar Takeomi.
"Itu tidak lucu," ketus Rindou.
"Baiklah baiklah.. maafkan Aku , ngomong-ngomong.. sudah sampai tahap mana kau melakukannya dengan Haru?" goda Takeomi terlihat jail seraya menaik-turunkan alisnya.
"Ya.. sepertinya rona di pipimu sudah menjawabnya dengan cukup jelas," timpal Takeomi melipat kedua lengannya di depan dada.
"Permisi." Rindou menunduk cepat dan buru-buru bergegas kembali ke kamar meninggalkan Takeomi di sana.
Gelagat Takeomi memang sudah tidak se-mencurigakan sebelumnya, namun tetap saja Rindou bukan tipikal orang yang mudah dibodohi. Ia cukup pandai membaca arti raut wajah seseorang, jadi bukan berarti tidak memungkinkan jika Takeomi berusaha menyembunyikan sesuatu dengan ekspresinya itu.
Keberadaan Rindou perlahan menghilang seiring keluar dari area dapur.
Lagi-lagi ekspresi Takeomi berubah seketika dan kini malah menampilkan senyum miringnya yang sulit diartikan.
_MyHeartActor_
Minggu pagi yang indah dan damai. Hari yang paling menyenangkan terutama bagi seorang Senju Akashi yang masih berbalut selimut ditemani guling dengan ranjang empuk kesayangannya.
Niat hati ingin tidur sepanjang hari menikmati minggu dengan status jomblo abadinya berakhir kandas akibat kebisingan pagi-pagi sekali yang berasal dari kamar atas yang tak lain adalah kamar Sanzu.
Sementara di kamar Sanzu sekarang tengah terjadi perang mulut pasangan Anjing dan Kucing ini lagi.
Seperti biasa masalah kecil yang menjadi besar karena ulah Sanzu. Hanya perkara Rindou salah masuk kamar dan berakhir mereka tidur bersama untuk pertama kalinya sampai keduanya terbangun dan baru menyadarinya pagi tadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Heart Actor (sanrin)
Fiksi PenggemarSanzu & Rindou? Siapa sih yang tidak kenal pasangan selebritis sekaligus sultan muda pemilik perusahaan besar SANRIN Entertainment satu itu?? Ini kisah mereka. Kisah yang berawal ketika seorang Aktor muda tampan anak konglomerat itu tiba-tiba terje...