Huwaa akhirnya bisa up lagi setelah sekian abad hiatus, maaf sebesar-besarnya minna..
Ini aslinya aku yg nulis aja udah lupa alur, niat mau up sebulan lalu tapi karna buntu ide jadinya ya.. gitu.. harap maklum deh kalo part ini rada aneh, gara-gara kelamaan hiat kita sama-sama lupa alur😪
ok, next aja gay-z
♡♡♡
Hari demi hari terasa berlalu begitu cepat. Bahkan tak terasa sudah satu pekan pula Rindou menghabiskan hari-hari normalnya tinggal satu apartemen dengan Sanzu, hanya berdua.
Ya.. walaupun terkadang Sanzu sering membawa Mikey ke apartemen dan tentunya tanpa seizin atau persetujuan dari Rindou.
Sungguh menyebalkan, kenapa Sanzu harus membawa Mikey ke apartemen jika mereka berdua hanya ingin memamerkan kemesraan. Rindou hanya akan menjadi nyamuk jika Mikey ada di sana.
Ini bahkan lebih buruk daripada gangguan dari Takeomi, setidaknya jika di rumah keluarga Akashi Sanzu tidak akan berani membawa Mikey, jika tidak ingin semua kebohongan nya terbongkar. Sedikit menyesal Rindou memilih setuju pindah ke apartemen dan berakhir malah mengorbankan hatinya melihat Mikey dan Sanzu berduaan setiap hari.
"San, udah.. please stop! Nanti kalau Rindou liat gimana?"
"Udah.. biarin aja, dia nggak akan marah."
Samar-samar terdengar suara kedua makhluk tidak tahu diri itu dari lantai bawah membuat Rindou yang mencoba tidur siang di kamarnya merasa kesal.
Rindou kembali membuang asal bantal yang tadi ia gunakan untuk menenggelamkan wajahnya karena malas mendengar suara-suara 'setan' itu dari lantai bawah.
Rindou berniat keluar mencari ketenangan daripada harus membakar hatinya dengan terus berdiam diri di apartemen. Rindou pun mengambil sweater nya lalu bergegas keluar kamar.
Saat melewati ruang tengah, langkah Rindou terhenti kala Sanzu bertanya.
"Mau kemana?"
Rindou tidak menoleh sedikitpun, tanpa mengeluarkan sepatah katapun Rindou kembali melanjutkan langkah nya keluar apartemen dan tanpa sadar ia membanting pintu apartemen dengan sedikit kencang yang sontak
membuat Mikey dan Sanzu terkejut."Kamu sih.. liat kan sekarang Rindou jadi marah, dia pasti sakit hati."
"Sakit hati? Mana mungkin Key.. Kita itu cuma
nikah kontrak, bukan hak dia juga buat marah atau ngelarang aku dekat sama kamu kan? Udah biarin aja, nanti juga balik lagi."Rindou yang masih berdiri di depan pintu apartemen tentu mendengar omongan Sanzu yang membuat hatinya tergores.
"Huft.. tenang Rindou tenang, emang lebih baik kamu pergi sekarang daripada lama-lama di sini yang ada bikin sakit hati, huh!" celetuk Rindou lalu segera pergi dari sana.
.
Hari menjelang sore, terhitung sudah hampir tiga jam Rindou keluar dan belum kembali ke apartemen. Terserah ia akan pulang setelah ini atau tidak, toh Sanzu juga tidak akan mencarinya, pikir Rindou.
Di sebuah kedai ramen saat ini Rindou tengah menghabiskan sorenya. Duduk tenang menikmati sore yang damai tak jauh dari alun-alun kota, ditambah nuansa sederhana dari kedai ramen tersebut yang kala itu tak terlalu ramai rasanya membuat Rindou mulai rindu dengan desa tempat tinggalnya dulu.
Di depannya saat ini tersusun tiga mangkuk ramen yang sudah ia habiskan, Rindou bahkan berniat ingin memesan beberapa porsi lagi sampai terbesit niatan untuk kembali ke apartemen dari hatinya yang masih sakit mendengar omongan Sanzu tadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Heart Actor (sanrin)
Fiksi PenggemarSanzu & Rindou? Siapa sih yang tidak kenal pasangan selebritis sekaligus sultan muda pemilik perusahaan besar SANRIN Entertainment satu itu?? Ini kisah mereka. Kisah yang berawal ketika seorang Aktor muda tampan anak konglomerat itu tiba-tiba terje...