RAMYEON

28 7 2
                                    

     Aku yang baru sampai di apartemen ku langsung menghempaskan tubuhku begitu saja di sofa, dan tiba-tiba aku ingin menangis sekeras-kerasnya, aku sering merasakan perasaan seperti ini. tiba-tiba dadaku terasa sesak dan terasa sangat sakit sehingga membuatku ingin menangis sangat keras.

"huaaaaaaaaa huaaaaaaaa" suara tangisku sangat kencang.

pasti ada sebab kenapa aku merasakan hal seperti ini, dan terus berulang berkali-kali di saat aku sendirian berada di apartemen.

dengan cepat aku mengambil ponselku dan menelvon seseorang yang tiba-tiba terlintas di pikiranku saat itu.

"yeoboseyeo,,,, uh? aeraya? waeyeo?" suara seseorang yang terdengar dari ponselku.

"minhyun oppa?" panggilku dan terus menangis dengan kencang.

"uljimaaa, eodiya? apakah kamu di apartemenmu? kamu tunggu di situ jangan kemana-mana, aku akan menemuimu" ucap minhyun terlihat sangat khawatir.

setelah mendengarku yang menangis seperti itu, panggilan telvon tersebut langsung terputus, aku yakin dia pasti akan pergi menuju ke apartemenku.

bagaimana dia bisa tahu alamat unit di apartemenku ini?, jadi, sebenarnya ini sudah kedua kalinya aku seperti ini dan selalu menghubunginya tanpa alasan yang jelas, tiba-tiba menangis tidak jelas dan membuatnya khawatir, awalnya dia kebingungan karena ingin menemuiku tetapi tidak tahu alamatku tinggal, jadi aku mengiriminya alamat lengkapku di apartemen baruku.

"ting tong" suara bel berbunyi.

aku sudah tahu bahwa itu minhyun, dengan air mata yang masih terus menetes, aku langsung berjalan menuju pintu dan membukakan pintu tersebut.

"gwenchana?" tanyanya dan langsung memelukku.

tangisku semakin pecah, jika dia terus menanyakan keadaanku dan kenapa aku menangis seperti ini.

aku tahu jelas bahwa dia masih memiliki perasaan yang sama seperti dulu kepadaku, dan menurutku aku sangat jahat dalam hal ini. bagaimana tidak! aku mengetahuinya jelas, tapi aku terus bersikap seolah-olah tidak mengetahui hal itu.

"lihat wajahku!" ucap minhyun yang menyuruhku untuk melihat wajahnya.

karena aku masih berada dalam pelukanya, jadi aku menatapnya dengan cara mendongakkan kepalaku kearah wajahnya. seketika aku tertawa terbahak-bahak karena melihat wajahnya yang penuh dengan coretan lipstik.

"ige mwoya?" ucapku tertawa sembari memegang coretan di wajahnya.

"hahahaha, sebenarnya aku tadi sedang bermain dengan para member lainya, dan aku kalah secara terus menerus, kamu yang menyelamatkanku dalam situasi bahaya itu, jikalau aku terus berada di sana, mungkin saat ini aku sudah menjadi badut" jelasnya terlihat sangat lucu.

bagaimana aku tidak tertawa, dia selalu bersikap menggemaskan saat bersamaku, hal itu selalu membuatku tertawa saat bersamanya.

"apakah kita akan terus seperti ini?" gumanku yang terdiam karena minhyun terus memelukku.

"ah! mianhaeyo hehe" ucapnya dan langsung melepas pelukanya.

wajahnya terlihat sangat gugup dan malu, berlahan aku menarik tanganya dan menyuruhnya duduk di ruang tengah, aku berjalan menuju kamar ku untuk mengambil makeup remover, dan kembali lagi ke tempat minhyun berada.

berlahan aku menuangkan beberapa tetes makeup remover di atas kapas yang aku bawa, dan aku usapkan dengan lembut di wajahnya yang penuh dengan coretan lipstik tersebut.

matanya terus menatap kearah wajahku, aku tahu hal itu, tapi aku terus pura-pura tidak tahu dan tidak ingin menatap matanya juga, hal itu akan membuat suasana menjadi canggung.

ALL ABOUT YOU2 [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang