|| Bab 44 ||

193 13 0
                                    

Xiao Yi terbangun dari tidurnya. Ia menyadari jika ia telah tidur di atas lengan Yu Lue Qing sepanjang malam. Hal itu membuatnya tersenyum kecil. Ia kemudian berdiri dan mengambil pakaiannya di dalam tas milik Yu Lue Qing.

Setelah selesai mengganti pakaian, gadis itu kemudian duduk di depan cermin untuk menata rambutnya. Untuk sentuhan terakhir, Yu Lue Qing yang sudah bangun memasangkan sebuah hiasan pada rambut Xiao Yi.

Tak lama setelahnya, Yu Zi Jiang dan Hu Zhuang Rong datang ke kamar mereka dengan membawa dua pasang weimao.

"Apa tidak terlalu mencolok jika menggunakan benda ini?"

Pertanyaan Yu Lue Qing di jawab dengan sangat percaya diri oleh Hu Zhuang Rong.

"Tenang saja. Sekarang adalah hari peringatan kematian putra dewa laut, alias diriku yang sudah di palsukan olehnya. Jadi, sebagai simbol berkabung, semua orang di wajibkan menggunakan benda ini."

Kebetulan yang sangat menguntungkan. Dengan ini, dirinya akan lebih aman dari kejaran para prajuri itu.

Mereka berempat keluar dari penginapan tersebut begitu selesai bersiap-siap. Sakit di kaki Xiao Yi sudah banyak berkurang karena obat yang di berikan oleh Yu Zi Jiang semalam.

Mereka berjalan menyusuri kota tersebut. Dan tak jarang pula mereka bertanya pada orang-orang di sana tentang jurang iblis. Namun masih saja belum membuahkan hasil.

Hu Zhuang Rong sebenarnya sudah mengetahui dimana jurang iblis itu. Tetapi, saat terakhir kali ia mengecek gerbang dari jurang iblis itu bersama Yu Lue Qing dan Yu Zi Jiang, gerbang itu sudah menghilang. Seakan sudah dipindahkan ke suatu tempat.

"Mungkin gerbangnya ada di tempat yang jarang di kunjungi orang. Tempat yang tidak menarik perhatian.."

Pendapat Yu Zi Jiang akhirnya memberi mereka petunjuk. Mereka semua memiliki pendapat yang berbeda-beda tentang lokasi gerbang tersebut.

Xiao Yi dan Hu Zhuang Rong berpendapat jika gerbangnya bisa saja ada di kuil-kuil tua. Yu Lue Qing berpendapat jika gerbangnya bisa saja berada di sekitar gerbang masuk kota. Dan Yu Zi Jiang berpendapat jika gerbangnya ada di perpustakaan kota.

"Baiklah. Mari berpencar. Kembalilah ke tempat ini jika tidak menemukan sesuatu."

Ucapan Hu Zhuang Rong di angguki oleh mereka bertiga.

...

Yu Lue Qing menyusuri jalan menuju gerbang kota. Ia melihat setiap tempat yang ia lalui dengan teliti. Makhluk yang hidup di sini jauh berbeda dari bentuk aslinya. Mayoritas dari penduduk bawah laut dulunya berwujud duyung. Tapi kini mereka tidak lagi menggunakan wujud itu. Melainkan wujud manusia. Yang dapat membedakan mereka dengan manusia adalah telinganya yang bersisik, warna kulit yang cenderung mengarah ke biru, dan gigi yang sedikit runcing.

Sesampainya di gerbang kota, Yu Lue Qing menyelidiki sekitaran gerbang itu dengan sangat fokus. Ia juga mencoba menggunakan kekuatannya untuk melihat apa ada sesuatu yang memberi reaksi padanya. Namun sayang, hasilnya nihil.

...

Saat Yu Zi Jiang memasuki perpustakaan, matanya langsung berbinar begitu melihat aula perpustakaan yang begitu megah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat Yu Zi Jiang memasuki perpustakaan, matanya langsung berbinar begitu melihat aula perpustakaan yang begitu megah. Ia sudah membaca dari beberapa buku sebelumnya, jika perpustakaan di kota bawah laut tidak menggunakan buku. Melainkan sebuah mutiara berwarna emas yang dapat menyimpan informasi.

Cara menggunakannya sangat mudah. Hanya dengan menyentuh mutiara tersebut, sebuah informasi akan langsung tertulis di depan mata.

Jika bisa, ia sangat ingin membaca semua yang ada disini. Namun ia disini sekarang, karena sebuah misi. Ia segera masuk ke ruangan yang bertuliskan sejarah di atas pintunya.

Tidak sama seperti perpustakaan di daratan. Semua informasi mengenai bawah laut, di tempatkan di perpustakaan ini. Semua jilidnya lengkap. Dan mereka juga punya salinan dari semua informasi ini. Baik informasi yang sudah berusia ratusan tahun, dan ribuan tahun, semuanya ada disini. Tidak heran jika perpustakaan ini begitu besar.

______________

To Be Continued...

Reinkarnasi Sang Dewi KultivasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang