|| 2. Who Are You ? ||

5.9K 566 5
                                    

Aku tak bergantung.
Hanya memanfaatkan.
-Xiao Yi
_________________________________________

"Bisa kau katakan sekali lagi?"

"Aku minta maaf, ayah. Tapi aku benar-benar ingin memutus hubungan ini."

Mendengar permintaan tak masuk akal Xiao Yi membuat emosi Xiao Wei memuncak. Sampah satu ini selalu saja membuatnya naik pitam.

Semua orang disana ternganga melihat sikap tenang Xiao Yi. Biasanya anak itu akan berlari ketakutan setiap melihat ayahnya, tapi sekarang? Dia bahkan dengan berani membuat permintaan konyol pada ayahnya.

Berita tentang kemunculan Xiao Yi pun terdengar sampai ke telinga Xiao Er. Ia bergegas ke halaman utama untuk melihat langsung kejadian itu.

Betapa terkejutnya Xiao Er ketika melihat Xiao Yi berdiri tegap di depan ayahnya. Apa Xiao Yi menjadi gila setelah kepalanya terbentur batu tadi?

"Mulai hari ini, aku Xiao Yi. Akan memutus hubungan dengan keluarga Xiao."

Xiao Yi melangkahkan kakinya menuju pavillium dengan berbagai rencana telah tersusun rapi di kepalanya.

Namun langkahnya lagi-lagi terhenti ketika seseorang menjambak rambutnya. Hal itu membuat Xiao Yi harus berbalik badan.

"Xiao Er, apa yang kau lakukan?"

Nada kemarahan sangat jelas sehingga Xiao Er melepas jeratan rambut kakaknya dari tangannya.

Demi diriku yang sudah mati! Apa yang dilakukan Xiao Yi sampai-sampai adiknya sendiri berani melakukan ini?!

Satu tamparan mendarat dengan sempurna di pipi Xiao Er. Wanita itu terdiam beberapa saat dan menatap Xiao Yi tajam.

"Adik ke enam, dimana letak sopan santunmu? Apa perlu kupatahkan lenganmu untuk membuatmu hormat padaku?"

Suasana mulai membaik ketika Xiao Yi lebih memilih pergi dari halaman utama. Hanfu yang telah di nodai darah miliknya berkibar karena angin malam.

Semua tamu disana telah dibuat terkejut oleh perilaku Xiao Yi yang tidak seperti biasanya. Xiao Er berpikir kalau Xiao Yi sudah mati di tangan pembunuh bayaran, tapi sekarang dia masih hidup.

Sesampainya di depan pavilliun, Xiao Yi tidak langsung masuk karena mendengar dua orang pelayan tengah bicara sambil terkikik.

"Nona terlalu bodoh untuk menyadari hal ini."

"Kau benar, dia bahkan tidak bisa menggunakan uang miliknya. Kita juga harus mengambil semua hartanya dan pergi dari sini."

Mendengar kata-kata pelayan, Xiao Yi langsung mendobrak pintu di depannya kasar. Ia tersenyum sekilas melihat raut terkejut para pelayan itu.

"Pengawal!"

Dua pengawal yang berjaga di depan halaman pavilliun masuk setelah Xiao Yi memanggil mereka.

"Bawa dua orang ini ke halaman belakang, dan berikan pedangmu padaku."

Tanpa banyak tanya, pengawal itu langsung membawa pelayan pergi ke halaman belakang. Kedua pelayan itu memberontak sekuat tenaga sambil berteriak.

Salah satu dari mereka memberikan pedangnya pada Xiao Yi.

Pedang yang berada di tangan Xiao Yi mengayun indah di leher sang pelayan. Karena pedang itu tak cukup kuat, kepala para pelayan itu hanya terpenggal setengahnya saja.

Gao Zhan dan Gao Cheng diam tak bergeming melihat Xiao Yi. Mereka hanya sedikit terkejut saat Xiao Yi dengan tenangnya memenggal kepala pelayannya sendiri.

"Zhan, Cheng. Siapkan baju-baju kalian, besok kita berangkat."

Gao Zhan dan Gao Cheng mengangguk seraya mengambil pedang dan membereskan mayat pelayan itu.

Keesokan paginya.

Pagi-pagi sekali, Xiao Yi dan dua pengawalnya sudah mengemasi barang-barang yang di perlukan.

Namun saat Xiao Yi hendak membuka pintu pavilliun-nya, ada seekor rubah putih tengah tertidur di depannya.
_________________________________________

Gao Zhan dan Gao Cheng Adalah pengawal terpercaya Xiao Yi. Mereka sudah bertugas dari tiga tahun yang lalu.

Gao Zhan adalah kakak dari Gao Cheng. Mereka diangkat menjadi pengawal pribadi Xiao Yi tiga bulan yang lalu.
_________________________________________

Reinkarnasi Sang Dewi KultivasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang