chapter 3 : lemari ajaib

4.1K 425 77
                                    

- happy reading -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- happy reading -

Mavendra turun dari tangga sambil menggendong adik bungsu nya. Tadi Nayaka menangis karna baru saja bangun dan tak menemukan kakak nya.

"Dih, udah gede masih nangis." Ejek Javas.

Harzan tertawa melihat wajah sembab Nayaka. Semalam bocah itu menuruti kemauan nya untuk tidur bersama dan saat bangun tadi Harzan tak membangunkan Nayaka dan langsung turun.

"Kak Hajan nakal, yaya di tinggal di kamal sendili."

"Dih tadi udah di bangunin, sama kak Javas juga udah tadi." Balas Harzan.

Nayaka tak menjawab dan duduk di meja makan yang sudah tersaji banyak makanan.

Saudara nya yang lain sudah rapi, kak Mavendra yang akan pergi ke kantor dan si kembar tiga yang ada kelas pagi ini.

"Ini Nayaka ntar sama siapa mas ndra?" Tanya Ranjaya pada Mavendra.

"Sama gue, ntar gue ajak ke kantor. Lu pada kalo udah pulang langsung ke kantor jemput Yaya."

Ranjaya mengangguk mengerti.

Javas terlebih dahulu selesai makan. Setelah mencuci piring kotor milik nya, ia menghampiri Nayaka yang masih diam.

Bocah itu sejak tadi hanya diam dan tak ikut makan, kenapa begitu? Makanan milik nya sudah kak Mavendra siapkan di kotak bekal.

Dia terbiasa sarapan agak siang nanti.

"Ayo ya mandi."

Javas mengangkat tubuh kecil Nayaka dan membawa nya masuk kedalam kamar mandi.

Agak kesusahan memandikan Nayaka, apa lagi Javas sudah rapi untuk ke kampus.

"Yaya jangan banyak gerak dong, kakak basah ini!!" Kesal Javas.

Nayaka langsung terdiam.

Di antara keempat kakak nya Javas yang menurut nya paling mengerikan jika sedang marah, jadi ya Nayaka selalu hati-hati kalau sama dia. Apalagi setelah kejadian tugas beberapa bulan lalu itu.

Javas memang menyeramkan.

"Yaya minta a-aaf."

Melihat Nayaka yang menunduk ketakutan Javas hanya bisa menghela nafas panjang. Ia angkat tubuh Nayaka yang memakai handuk tersebut.

NAYAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang