chapter 11 : layang-layang

3K 341 7
                                        

- happy reading -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- happy reading -

Hari minggu ini Nayaka bangun agak siang dari biasa nya. Bocah itu baru bangun jam sembilan.

Harzan menengok ke arah adik nya yang baru saja selesai mandi dan sudah tampak segar.  Yaya turun dari tangga sambil menggenggam uang sepuluh ribu, ia menghampiri  Harzan yang tengah sibuk dengan laptop nya.

"Kak Hajan ayo temenin Yaya main layang-layang." Ajak bocah itu tiba-tiba.

"Kakak lagi ngerjain tugas nih, banyak tugas kakak."

Wajah Nayaka langsung cemberut.

"Tinggal liat aja sama temen na kakak Hajan, nda pelu ngeljain."

"Mana bisa gitu." Balas Harzan kesal.

Dia kira semudah itu apa ya nyontek?

Ngga semua orang juga kali mau ngasih contekan, dia juga pengen ngerjain tugas nya sendiri tanpa liat punya orang lain.

Tak lama kemudian Javas turun dari tangga hanya menggunakan sarung saja, kakak nya itu tampak baru saja bangun tidur. Nayaka yang melihat Javas sudah bangun pun langsung kembali memasang wajah ceria.

Si bungsu langsung menghampiri Javas.

"Kak Jaja ayo main layang-layang sama Yaya!!" Ajak Nayaka bersemangat.

Javas yang memang anak nya dari dulu jarang main di luar pun menggeleng. Dia lebih suka bermain game di dalam rumah dari pada bermain di luar.

Nayaka yang mendapat gelengan dari Javas mendesah kecewa.

"Punya banyak kakak kok nda bisa di ajak main semua!! Sibuk sendili telus, Yaya nda di ajak main!!" Pekik bocah itu kesal.

Ranjaya baru saja selesai membuat pisang goreng dari dapur menghampiri saudara nya yang lain. Dia duduk di sofa di samping Harzan yang masih sibuk dengan laptop nya.

"Apa sih kok teriak-teriak??" Tanya Ranjaya tanpa melihat ke arah Nayaka.

"Itu loh kak Laja, kak Hajan sama kak Jaja nda mau Yaya ajak main layangan." Ucap bocah itu sambil menghampiri Ranjaya dan menyomot satu pisang goreng yang masih hangat.

Ranjaya mengusap kepala Nayaka agar bocah itu kembali tenang, mata adik bungsu nya sudah berkaca-kaca sejak tadi.

"Emang Yaya ngga bisa main sendiri?"

Nayaka langsung menggeleng.

"Yaya nda bisa, telbangin layangan na itu susah."

NAYAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang