Nayaka dan keempat kakak nya.
"Kak Yaya pipis..."
"Pipis? Ayo ke kamar mandi."
"Udah"
"Loh?"
"Yaya pipis di celana..."
"ANJIR, YAYAA!!!"
🦋🦋🦋
🦋 Semua bagian dan ide cerita murni dari author
🦋 Di larang keras mengcopy!!
🦋 Mohon untuk meninggalk...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
- happy reading -
Nayaka dan ketiga kakak nya tengah menonton kartun di ruang keluarga. Nayaka duduk anteng dipangkuan Mavendra, Javas yang duduk di sebelah Mas Maven dan Harzan yang duduk di karpet bawah.
Dimana Ranjaya?
Pagi ini giliran Ranjaya yang memasak, jadi dia berada di dapur dari tiga puluh menit lalu.
Harzan tiba-tiba merasa bosan, ia sesekali menengok ke arah Nayaka, bocah itu tengah serius menonton kartun tiga beruang.
Harzan yang tengah bosan pun langsung tercetus ide untuk menghilangkan kebosanan nya. Ia melirik ke arah Javas yang tengah sibuk membalas pesan di ponsel nya.
Melihat keadaan cukup aman, Harzan langsung mengambil remot tv dan sengaja mengecilkan volume tv tersebut.
"Yaya nda dengel, besalin dikit." Pinta Nayaka.
"Hush!! dengerin dulu..." Ujar Harzan dengan raut wajah serius.
Mavendra yang sejak tadi tidak mendengar hal aneh pun mengerutkan dahi nya. Sejak tadi hanya ada suara Ranjaya yang tengah mengomel di dapur dan suara tv saja.
"Ada apaan?" Tanya Mavendra dengan wajah serius.
Harzan meletakkan jari telunjuk nya di depan bibir nya agar saudara nya diam.
Nayaka dan Mavendra langsung diam dan mendengarkan, Javas yang sibuk dengan ponsel nya langsung memusatkan perhatian nya pada Harzan.
"Apaan?" Tanya Javas bingung dengan tingkah ketiga nya yang tiba-tiba diam.
Broot!!
Suara tersebut berasal dari pantat Harzan. Tepat setelah itu Harzan berlari ke kamar nya dan tertawa kencang.
Sedangkan ketiga saudara nya langsung berlari menjauhi ruang keluarga sambil menutup hidung. Nayaka sendiri sampai mau muntah saat mencium bau busuk itu.
Sialan emang.
' 🦋 '
Sore hari yang cukup tenang di rumah keluarga Wiratama.
Seperti biasa, Ranjaya sibuk menyirami tanaman milik mendiang ibu mereka. Mas Maven duduk di teras bersama Javas, dan Harzan. Nayaka sendiri baru saja keluar rumah setelah mengambil mainan milik nya.
Bocah itu duduk di samping Harzan dan langsung tercium wangi minyak telon dan wangi khas bayi dari Nayaka.
Wajah Nayaka saat ini sudah mirip tuyul, rambut nya pun ikutan putih karna bedak. Itu kelakuan tidak lain dari Harzan.