48. Takdir Dalam Kehidupan

3.2K 361 13
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



           Terkadang Gina pernah beberapa kali berpikir, apakah hal yang dirinya terima sepadan dengan hal yang dirinya lakukan? atau apakah yang dirinya lakukan itu benar atau tidak kah?. Apakah dirinya berhak untuk menentukan itu semua?...

            Gina sudah tenggelam terlalu dalam, sulit untuk kembali lagi. Terkadang bernafas saja sulit apalagi untuk bergerak apakah tidak bertambah sulit? rasanya semakin dalam dirinya tenggelam semakin sulit dirinya untuk menentukan tujuan hidupnya.


"Gina?" Panggil seseorang dengan nada lembutnya

"..." Tidak menjawab Gina yang terlihat sedang melamun itu

"... putriku ini kuat tapi putriku sekarang  lagi capek saja, bukan?" Ucap wanita dewasa itu sambil tersenyum dan memeluk Gina

"Semua orang butuh istirahat, jadi istirahatlah" Lanjut wanita dewasa tersebut sambil mengelus punggung anaknya

"..." Gina tidak tahu harus mengatakan apa, tapi dengan perlahan dirinya hendak memeluk orang tuanya yang sedang memeluknya

"Ahaha... baiklah Bunda" Jawab Gina sambil tertawa kecil dan memeluk kembali Bundanya yang sedang memeluknya

            Terkadang Gina merasa lucu dengan kehidupan ini, terkadang dirinya merasa pernah dalam titik terendah dalam hidupnya, dan pernah merasakan dirinya berada di titik tertinggi dalam hidupnya, tapi apakah itu benar-benar membuat apa yang dirinya rasakan itu berbeda? sebuah perasaan dimana ketika dirinya hidup.

            Seperti Bundanya saat ini yang sepertinya sedang mencoba menyemangati dirinya meskipun dengan kata-kata yang terdengar aneh, jika dirinya dibilang butuh istirahat bukankah orang tuanya yang lebih membutuhkan istirahat daripada dirinya?.

"Jadi kamu mau tidur?.." Jeda beberapa saat Bunda Gina yaitu Ika sambil melepaskan pelukannya dari Gina

"Tidurlah, Bunda dan Ayah akan tetap disini" Lanjut Ika dengan nada lembutnya sambil mengelus pipi anaknya itu

"Tidak perlu Bunda" Jawab Gina sambil menggeleng-gelengkan kepalanya

"Kalo begitu putriku ini mau apa?" Tanya Ika sambil tertawa kecil

"Apakah aku boleh pulang?" Tanya Gina dengan penasaran

"..." Terdiam Ika untuk beberapa saat 

"Tentu saja boleh, tapi setelah diizinkan oleh dokter, oke?" Jawab Ika sambil tersenyum dan kembali memegang pipi anaknya itu

"Oke" Balas Gina sambil merasakan lembut dan hangatnya tangan Bundanya yang sedang mengelu pipinya itu

            Perasaan bahwa dirinya telah hidup dari dulu sampai sekarang ataupun dari kehidupannya yang dulu dan kehidupannya yang sekarang sama sekali tidak pernah berubah, seperti karena kamu sudah hidup maka hiduplah apapun takdirmu itu.

NAU&GINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang