"Semngat belajarnya Non Gina!" Ucap Bi Ina sambil tersenyum dan melambaikan tangannya dari dalam mobil itu
"Saya akan jemput kembali setelah selesai sekolah seperti biasa ya Non" Ujar Pak Agus sambil tersenyum dan dengan tangannya yang masih memegang setir mobil
"Kalo begitu ayo Pak Agus, kita kepasar dulu..." Jeda Bi Ina sambil memalingkan kepalanya kearah Pak Agus kemudian memalingkan kepalanya kembali kearah Gina yang sedang berdiri di luar mobil itu
"Dadah Non Gina!..." Lanjut Bi Ina sambil tersenyum dan melambaikan tangannya kearah Gina yang juga sedang melihatnya
"Dadah Bi Ina, dadah Pak Agus" Balas Gina sambil tersenyum dan membalas lambaian tangan dari Bi Ina barusan itu
Gina tetap melambaikan tangannya kearah mobil yang terlihat mulai berjalan menjauh dari tempat dimana dirinya berada sekarang ini, dan hingga mobil tersebut benar-benar sudah pergi sepenuhnya dari pandangannya dan tidak dapat dirinya lihat kembali.
Setelah mobil itu benar-benar sudah pergi dan tidak dapat terlihat kembali, Gina dengan tenang menurunkan lambaian tangannya sebelumnya. Dirinya sekarang sudah berada di sekolahnya yakni SMA Bintang Bangsa berkat diantar oleh Pak Agus dan Bi Ina.
Jika Gina mengira-ngira seharusnya sekarang sudah masuk dalam jam istirahat pertama di sekolah, untungnya dirinya sudah diberi izin oleh gurunya kalo dirinya akan telat masuk sekolah karena alasan bahwa dirinya habis sakit, itu yang dikatakan oleh orang tuanya ketika mengizinkan dirinya. Agak aneh, tapi sepertinya berhasil.
"..." Dalam diam Gina mulai melangkahkan kakinya masuk ke dalam sekolah bersama dengan tas sekolah yang berada di pundaknya itu
Drap
Drap
"Haruskah mengikutiku dari belakang?!" Ucap Gina tiba-tiba sambil menoleh kearah orang yang berada di belakangnya itu
"Apa?" Balas orang atau laki-laki tersebut dengan tenang
"Ah terserah!" Pasrah Gina terhadap laki-laki tersebut kemudian melanjutkan perjalanannya untuk masuk ke dalam sekolahnya
"..." Diam laki-laki tersebut yang juga ikut melangkahkan kakinya masuk ke dalam sekolah yang sama dengan Gina
"..." Tidak berbicara Gina sama sekali meskipun dirinya merasa aneh karena laki-laki yang dikenalinya itu sedang berjalan di belakangnya
Bukannya kenapa-napa, hanya saja Gina sama sekali tidak mengerti dengan jalan pikiran dari laki-laki yang biasa dipanggil dengan sebutan Edward itu. Mana tadi selama perjalanan di mobil ada kejadian, dimana Pak Agus yang tiba-tiba saja mengadakan acara ceramah dadakan untuk Edward tapi dirinya juga ikut mendengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAU&GIN
Novela JuvenilMembaca satu sampai dua novel yang dimana pasti ada protagonis dan antagonisnya, dan kebanyakan yang neovel atau cerita yang dibaca itu antagonis selalu kalah atau bahkan mati hingga akhir cerita. Kalo dipikir-pikir itu hal yang wajar untuk antagoni...