Membaca satu sampai dua novel yang dimana pasti ada protagonis dan antagonisnya, dan kebanyakan yang neovel atau cerita yang dibaca itu antagonis selalu kalah atau bahkan mati hingga akhir cerita. Kalo dipikir-pikir itu hal yang wajar untuk antagoni...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Persidangan akan dimulai!"
Seorang laki-laki yang baru saja berbicara itu membuat seisi ruang pengadilan menjadi sangat sunyi, di balik manik matanya yang gelap laki-laki itu melihat kearah orang-orang yang telah hadir di dalam ruangan persidangan itu secara bergantian.
Setelah beberapa saat laki-laki itupun mulai melangkahkan kakinya menjauh. Atmosfer di dalam ruangan pengadilan itu terasa begitu berat, ada beberapa orang yang merupakan penonton itu terlihat gugup, ketakutan dan bahkan ada beberapa penonton yang ada di dalam ruangan pengadilan itu terlihat tenang dan baik-baik saja.
Drap Drap
"Hakim, penuntut umum, dan penasehat hukum memasuki ruangan, hadirin dimohon untuk berdiri" Ucap salah satu orang sambil sedikit meninggikan suaranya
"..." Para hadirin yang ada di dalam ruangan sidang itu langsung berdiri
Suara langkah kaki itu menyita atensi para penonton yang sedang dalam keadaan hening itu, bisa dilihat beberapa orang mulai memasuki ruang pengadilan dari pintu samping yang dimana terlihat beberapa dari orang-orang tersebut memakai toga bewarna hitam dengan pakaian lengan lebar sekaligus simare dan bef.
Diantara ketiga orang yang memakai pakaian dan toga yang hampir mirip satu sama lain, ada beberapa hal dari pakaian ketiga orang tersebut yang dapat dilihat perbedaannya salah satunya adalah dalam hal ukuran sekaligus warna dari simare dna bef yang saling berbeda antara satu sama lain dari ketiga orang tersebut.
"Para hadirin dipersilahkan untuk duduk kembali" Ucap panitera dengan keras ketika melihat hakim, penuntut umu, dan penasehat hukum telah duduk di tempatnya masing-masing
"..." Para hadirin yang ada di dalam ruang persidangan dengan segera duduk dengan tenang
Setelah hakim, penuntut umum, dan penasihat hukum di tempatnya masing-masing ada keheningan sejenak di ruang persidangan atau pengadilan tersebut sebelum sang hakim menoleh kearah penuntut umum yang berada di sebelahnya itu.
"Kepada penuntut umum siap menjalankan sidang hari ini?" Tanya hakim dengan tegas
"Siap ketua majelis" Jawab dengan segera penuntut umum
"Saya perintahkan menghadirkan terdakwa kedalam ruang sidang" Perintah Hakim yang dimana perintahnya adalah mutlak
"Kepada petugas diperintahkan untuk menghadirkan terdakwa kedalam ruang sidang" Ucap penuntut umum
Sebenarnya Gina tidak mau melihat orang yang saja dilihatnya itu, tapi mau bagaimana lagi? masa dirinya harus menghindar terus?. Dengan tidak peduli sekali lagi Gina melihat kearah pria dewasa yang baru saja masuk kedalam ruang persidangan itu.
