10. Mission 2

89 19 2
                                    

Wiora mendudukkan badannya pada sofa yang ada di kamar dengan nafas yang sedikit ngos-ngosan. Tangannya sibuk mencari remote untuk menyalakan TV yang kini berada tak jauh di depannya. Setelah mendapatkannya ia segera menekan tombol power. Tak lama kemudian TV itu menyala.

Pas sekali, animasi Jepang kesukaannya sedang berada pada jam tayang, tidak sia-sia usahanya berlari. Sebenarnya gadis itu bisa saja menonton siaran ulang, tetapi menonton streaming lebih seru menurutnya.

Sebelum itu, Wiora mengaktifkan hp nya pada mode silent berharap tidak akan ada yang bisa mengganggunya. Dan setidaknya hal seperti kemarin juga tidak terjadi hari ini, dimana ia tengah asik dengan tontonannya tiba-tiba saja ada tamu tak diundang datang mengacaukan segala rencana. Tetapi apa boleh buat, Zero menyuruh Wiora untuk melakukan latihan senjata bersama tamu itu, padahal dia sendiri tidak terlalu mengenal baik.

Mengabaikan semua kekesalan yang berada pada hatinya, Wiora lebih memilih fokus pada tontonannya.

Selesai satu episode ia tonton tetapi tidak mengurangi rasa bosannya, selanjutnya Wiora memilih mengganti ke tv berita.

BREAKING NEWS

"Model cantik berusia 38 tahun berinisial E diduga telah mengencani CEO muda Alexander Grey dari agensi Grey Entertaiment. Usia keduanya yang terpaut angka 18 tahun membuat publik mengecam...."

Tit

Wiora mengambil remot dan segera mematikan tayangan televisi di depannya. Mood nya kini malah semakin berantakan karena tidak sengaja melihat berita tadi.

"Wissy?" Suara bariton seseorang terdengar tiba-tiba dari arah belakang, membuatnya cukup terkejut karena seingatnya di rumah ini tidak ada sosok lain selain dirinya.

Wiora menoleh ke belakang dan mendapati Yuto yang menuruni tangga dari lantai dua berjalan ke arahnya.

"Lo dateng darimana anjir?" Heran Wiora.

Yuto mengabaikan pertanyaan Wiora dan langsung menyekal setengah menarik pergelangan tangan gadis itu tetapi Wiora enggan beranjak dari duduknya. "Ikut aku."

"Heh lo mau culik gue kemana lagi?"

"Urgent."

Wiora menghela napas lalu melepas cekalan tangan Yuto pada lengannya. "Ga usah pegang-pegang, gue bisa sendiri."

Yuto berjalan menuju lantai dua dengan diikuti Wiora di belakangnya. Entah kemana cowok itu akan membawanya, Wiora hanya bisa pasrah.

Sampailah mereka berdua di balkon lantai dua yang menampilkan langsung keadaan di bawah balkon, yang tak lain adalah depan rumah Wiora.

Beberapa mobil van mulai berdatangan dan beberapa orang juga sudah keluar dengan membawa kamera di tangan masing-masing membuat Wiora bingung sendiri. Gadis itu menatap Yuto dengan dahi berkerut.

"Mereka nyari mama kamu." Yuto peka akan kebingungan Wiora.

Wiora mengerti jika mamanya sedang dicari, penyebabnya sudah pasti ada di berita yang ia tonton tadi, tapi ada satu hal yang membuatnya bingung kali ini. "Kok mereka bisa tahu tempat ini?"

"Sepertinya ada yang bocorin ke media."

"Sialan." Wiora mendesis, tangannya mencengkram erat pagar besi pembatas yang ada di depannya.

Siapa yang telah berani membocorkan keberadaan tempat ini ke media. Ini adalah rumahnya, itu artinya orang itu telah mengusik kehidupannya. Tidak akan dia biarkan pelakunya hidup dengan tenang.

"Kita harus cari cara buat keluar dari sini, orang-orang itu juga sudah mengepung pintu belakang rumah."

"Lo bisa masuk ke sini tanpa pintu, seharusnya bisa cari jalan keluarnya juga."

OrnamenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang