Primadona - 19

1.4K 160 4
                                    

.

Ternyata selama ini, hanyalah sebuah mimpi Sunoo. Sunoo masih memikirkan mimpi itu, bisa-bisanya ia memimpikan hal aneh itu. Kenapa tidak ada Daniel didalam mimpinya itu? Ia hampir melupakan Daniel.

Namun, ekspresi Sunoo langsung berubah saat mengingat Daniel. Dadanya terasa sangat sesak saat mengingat hal itu. Tanpa sadar air mata Sunoo turun membasahi wajahnya, ia menggigit kepalan tangannya dan terus mengulang kejadian 2tahun yang lalu.

Sunoo memejamkan kedua matanya, apa ini alasan ia bermimpi hal tersebut agar dirinya bisa melupakan Daniel sementara waktu?

Perasaan untuk Daniel? Masih sangat besar di hatinya. Karena hanya Daniel lah yang ia cintai selain keluarganya dan Sahabatnya. hanya Daniel yang selalu memerhatikannya dengan sangat baik. Dan hanya Daniel lah kekasihnya. Namun siapa sangka, ternyata dirinya bukan satu-satunya yang ada dihati Daniel.

Ia menatap kearah langit biru, duduk dikursi roda tanpa pengawasan siapapun. Dirinya hanya ingin sendirian untuk sementara waktu. Masih beradaptasi dengan segalanya. Dua tahun bukan waktu yang sebentar, dan dirinya ketinggalan banyak pelajaran karena kecelakaan yang terjadi saat itu.

Sunoo menghela nafas, ia tidak tahu bagaimana Daniel sekarang? Apa bundanya hanya berbicara semata-mata agar ia menjadi kuat, ia yakin Daniel sudah bersama wanita itu, wanita yang Daniel cium didepan matanya.

Lagi-lagi dadanya seperti dihantam batu besar, ini sangat menyakitkan dan menyesakkan. Ia harus bisa melupakan Daniel, Daniel sudah bersama wanita itu, wanita yang lebih cantik, dan lebih bisa membuat Daniel bahagia.

Sunoo menatap kedua kakinya yang tanpa dibaluti apapun, ia menyentuh kearah rumput-rumputan, ia merasakan kakinya sangat kaku untuk digerakkan. Tapi ia harus mencoba hal ini.

Kedua kakinya berhasil berada di antara rumput-rumputan, tangannya ia genggam dengan kuat sisi kanan kiri kursi roda. ia segera berdiri tapi keseimbangannya sulit dijaga. Ia hampir saja terjatuh jika tidak berpegangan pada kursi roda.

Sunoo kembali mencoba berdiri, ia langkahkan kaki kanannya dengan sangat pelan.

"Aaaa!" Sunoo spontan berteriak saat kakinya tidak bisa menahan tubuhnya untuk maju melangkah dan berakhir terjatuh.

Namun, Sunoo tidak merasakan tubuhnya terjatuh. Bahkan ia merasakan tubuhnya seperti terangkat.

Sunoo sangat berharap, ini Daniel. Ia ingin bertemu Daniel dan memeluk pemuda itu, tapi harapannya pupus saat mengetahui Heeseung lah yang mengangkat tubuh nya.

Sunoo langsung memeluk Heeseung, ia langsung menangis kejar saat itu juga membuat Heeseung terkejut.

"Suuutttt, sayang sayang, mana yang sakit hm? Jangan nangis Sunoo." Sunoo kembali menangis kejar, Heeseung yang khawatir langsung membawa Sunoo ke ruangannya, tanpa sadar Daniel memerhatikan hal itu dengan tatapan sendunya. Daniel memerhatikan Sunoo sejak Sunoo diluar, ia ingin membantu Sunoo, namun pergerakkan nya berhenti saat tau Heeseung yang berhasil membantu Sunoo.

Daniel kembali mengikuti langkah Heeseung, Dan berhenti di depan kamar Sunoo yang tidak tertutup itu.

Heeseung membaringkan Sunoo, namun anak itu menahan tangannya agar tetap melingkari leher Heeseung.

"Sunoo."

"Kenapa dia tidak kemari?? Apa benar Daniel sudah berhasil bersama wanita itu??" Heeseung terdiam saat mendengar hal itu.

"Apa Daniel sudah tidak mencintai Sunoo lagi? Apa salah Sunoo kak? Kenapa Daniel mencium gadis itu, kenapa Daniel... Kenapa Daniel mengatakan ia mencintai gadis itu, kenapa?" Sunoo menangis dengan kencang, Heeseung memeluk Sunoo dengan erat, ia membiarkan adik manisnya mengeluarkan semua keluh kesah yang ia ingin utarakan.

"A-aku masih mencintai Daniel, pasti Daniel sudah bahagia dengan wanita itu? Benarkan?" Sunoo menatap Heeseung dengan mata basahnya, Heeseung langsung membersihkan wajah itu.

"Daniel sayang sama kamu, Dek."

"Kakak bohong banget! Buktinya Daniel tidak ada di hadapan ku? Daniel sudah melupakan Sunoo, Daniel sudah bersama wanita itu, Sunoo merindukannya. Sunoo sangat merindukan Daniel." Daniel yang mendengar itu hanya menatap kosong kearah depan, ia memejamkan kedua matanya mendengar setiap kata Sunoo.

"Jangan nangis gitu, Daniel juga kangen sama Sunoo okey? Daniel ngga kayak gitu, percaya sama dia." Sunoo masih terisak, ia sedikit menyesal kenapa harus koma sampai 2tahun.

Sementara di depan, Sudah ada Jay dan Sunghoon yang sedang berada disebelah Daniel. Mereka juga mendengar setiap ucapan Sunoo tadi.

Keduanya menatap Daniel yang langsung pergi dari sana.

"Disini tidak ada yang salah, yang salah itu gadis bernama Jang wonyoung!"

"Ayah sudah membunuh Wonyoung beserta keluarganya. Mendengar hal itu, Ayah tidak bisa diam begitu saja, dan semua sudah berakhir. Tidak ada lagi orang yang ingin mengusik keluarga kita lagi." Ujar Jay, Sunghoon baru mengetahui hal itu, Jang Wonyoung ternyata sudah tewas ditangan ayahnya.

"Ayah yang membunuhnya?" Jay menganggukkan kepalanya.

"Kau terkejut?" Sunghoon menganggukkan kepalanya.

"Sangat!"

"Aku juga sangat terkejut."

"Tapi, kau tau apa yang lebih mengejutkan?" Tanya Jay pada Sunghoon.

"Hah? Apaan??"

"Gue yang juga bunuh wonyoung, gue kutilin kulitnya."

Sunghoon kembali speechless mendengar ucapan Jay.

"Tapi boong."

Oasuu.





TBC.
Dikit dulu aja deh.

[✔] Primadona Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang