Chapter 4

4.3K 484 6
                                    

Berita pernikahan Bai Muchen dan Li Shu begitu heboh, jadi bagaimana mungkin keluarga Li tidak mendengarnya. Pasangan itu dengan berani datang ke vila Bai Muchen, menagih janji yang asalnya bohong.

"Kalian menikah tanpa memberitahu para tetua, apakah kalian sudah mendapatkan izin?" Xi Lien mencoba untuk bertele-tele.

Sayangnya Bai Muchen bukan pria penyabar, "katakan berapa yang kalian inginkan?" Ujarnya langsung ke inti.

Mata Xi Lien berbinar, bayangan uang berlimpah jatuh, terlintas dalam pikirannya. Dia tidak sabar untuk menikmati semua uang itu segera. Xi Lien masih bersikap malu-malu namun menyebutkan harga.

"Bu! Kamu tidak bisa menjadi begitu tak tahu malu, ah!" Pekik Li Shu kesal, memangnya mereka pikir Bai Muchen adalah ATM berjalan yang akan mengeluarkan berapa banyak pun yang mereka minta? Dan juga, apakah dia begitu mudah setuju?

"Baik. Tapi aku punya satu syarat. Berjanjilah untun menepatinya atau uang itu hilang." Ancam Bai Muchen dengan nada halus.

Li Shu bisa merasa menggigil mendengar tujuan asli dari kalimat itu, dia tahu ini tidak pantas sebagai anak membiarkan orang tuanya di permainkan, jadi bagaimana jika dia kejam? Merekalah yang lebih dulu menjadikannya seperti ini!

Kesepakatan itu adalah, setelah Bai Muchen menyerahkan uang itu, baik pasangan ini, maupun anggota keluarga Li yang lain dilarang mendekati Li Shu. Mereka juga diminta untuk berhenti membicarakan hal buruk tentangnya.

Mata Li Yanfeng dan Xi Lien terus tertuju pada lembaran cek bernilai ratusan dollar itu, jadi bagaimana mereka bis fokus mendengar dengan kata-kata Bai Muchen.

Saat Bai Muchen menarik kembali lembaran cek itu, keduanya serempak menjadi gelisah. Itu uang mereka, mereka bisa mendapatkan apapun dengan uang itu. Terutama Xi Lien benar-benar tak tahan lagi. Dia mengangguk, setuju dengan syarat Bai Muchen.

Untuk memperkuat perjanjian di antara mereka, Bai Muchen mewajibkan keduanya membumbuhi cap dan tanda tangan sebagai barang bukti. Jika harus memperhatikan lebih seksama lagi, mereka akan tahu arti sebenarnya dari dokumen itu.

Li Shu tertawa masam, mengepalkan tangan. Ternyata, nilainya dimata orang tuanya tak lebih dari beberapa juta dollar. Tiba-tiba dia merasakan seseorang membungkus tangannya dengan telapak tangan yang hangat dan sedikit kasar. Melihat wajah Bai Muchen yang tersenyum ke arahnya, memberi pengertian. Li Shu merasa hangat di hati.

Pria ini, mungkin akan jadi satu-satunya yang peduli dengan perasaannya.

Bai Muchen memberikan 5.000.000 pada pasangan itu dengan syarat, tidak akan lagi mengganggu kehidupan Li Shu maupun ikut campur dalam kehidupannya dimasa depan.

Suasana hati Li Shu rendah sejak saat itu, jadi Bai Muchen bertekad untuk menghiburnya, namun dia tidak tahu harus memulai dari mana dan bagaimana. Hal pertama yang dia coba adalah, memberinya semua makanan kesukaan Lu Shu. Dan pemuda itu justru kehilangan nafsu makannya.

Cara kedua yang biasanya paling ampuh dan terjamin adalah berbelanja.

Siang itu, dia mengosongkan jadwalnya untuk setengah hari berikutnya, membawa Li Shu juga Bai Yu ke pusat perbelanjaan. Bai Muchen membawanya ke deretan toko-koto kelas atas dan pasti dengan harga selangit. Namun kejutan itu tidak cukup sampai di situ karena Bai Muchen memamerkan kartu hitamnya, akses tanpa batas untuk berbelanja dan berbagai kemudahan, ternyata suaminya adalah pelanggan yang sangat, sangat penting, VVIP.

Bahkan bagi orang awam sepertinya, Li Shu masih bisa menebak berapa banyak nominal yang terkandung di dalam kartu tersebut. Menikahi Bai Muchen benar-benar keberuntungan baginya.

Suasana hati Li Shu perlahan naik, dia dan Bai Yu menikmati waktunya. Dia hampir melupakan masalah lima juta itu di hadapan Black card. Yah, benar, ini black card yang paling Mahakuasa. Meskipun tebakan samar itu telah ada, dia masih belum percaya Bai Muchen akan menjadi sekaya ini hingga mampu memiliki kartu hitam di usia yang cukup muda, 32 tahun.

[END] My VVIP HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang