Chapter 14

3K 291 4
                                    

"Tidak!!!" Bai Muchen bangun terengah-engah oleh mimpi yang membuatnya gila.

Di sampingnya, pemuda yang tadinya tertidur nyenyak, bangun untuk melihat. "Tuan Bai, ada apa, hmm? Mimpi buruk?" Dia bertanya dengan suara parau.

Bai Muchen meminta maaf, memeluk pinggang pemuda itu dengan posesif. "ShuShu, kamu bisa meminta apapun kecuali bulan, oke?" Dia sendiri pun bagaimana cara untuk membawanya kesini.

Mendengar jawaban pria itu yang dianggap meracau, Li Shu tak bisa menahan kekehan lembutnya, menggoda. "Tuan Bai, bagaimana aku bisa melakukannya, tapi.."

"Tapi apa, ah? ShuShu...." Dia memasang wajah tertekan, menunggu kalimat Li Shu berikutnya.

Li Shu terhibur oleh ekspresi Bai Muchen, berhenti menggoda. "Tidak, karena anda menyebutkannya, Tuan Bai, aku ingin kue bulan, ba."

"......" "... Kamu serius, kan?" Tanyanya memastikan telinganya tak salah dengar.

"En. Aku hanya menginginkan itu, apakah Tuan Bai juga tidak bisa memberikannya padaku?"

Melihat muka cemberut Li Shu seperti anak kecil yang gagal mendapatkan mainannya, Bai Muchen dengan cepat setuju. "Baiklah, aku akan mencarinya untukmu. ShuShu, sebaiknya kamu menunggu, oke. Aku akan kembali sebentar lagi." Seharusnya mereka masih punya cadangan kue bulan di lemari penyimpanan, bukan?

Belum sempat ia mendengar jawaban pemuda itu, dia(Li Shu) menambahkan. "Tapi aku ingin yang masih hangat, ah."

"..........." Apa? Li Shu menipunya, kan? Dia sengaja menggantungkannya? Woooooo!!! Itu bukan mimpi tapi kenyataan! Dimana dia bisa mendapatkan yang masih hangat?

Tenang dong pak, kan bisa di panasin toh. Gk perlu panik lah.

Ibu! Tolong aku, ba!

-
-
-
-
-

4 bulan kemudian usaha dan penantian semua orang membuahkan hasil, terutama untuk Bai Muchen dan Li Shu.

Li Shu melahirkan roti kukus kecil yang sangat sehat, tampan dan menggemaskan. Bayi itu di gendong secara bergiliran seakan piala kemenangan, dan akhirnya berhenti ke tangan ibunya.

Semua orang merasa haru, mau tak mau tersentuh dengan perjuangan Li Shu untuk melahirkan bayi ini. Bai Muchen sendiri tidak bisa berhenti berjalan bolak-balik, menunggu dengan cemas di luar ruang operasi.

Ketika tangisan bayi yang kuat datang, semua orang berhasil menarik nafas lega. Setidaknya salah satu dari dua jiwa berada di titik teraman. Li Shu sendiri bangun sehari setelahnya, saat efek bius mulai kehilangan efektivitas.

Li Shu baru saja membuka matanya, pandangannya belum begitu jelas, yang dia rasakan adalah rasa sakit samar di bagian bawah perutnya. Bayangan benda benda tajam dan dingin menyentuh, mengeluarkan bayinya dari tubuhnya membuat ia tersentak.

Bayinya!!?

"ShuShu? Kamu sudah bangun? Bagaimana, apakah ada sesuatu yang sakit, hmm? Katakan dimana tidak nyaman, aku akan memanggil dokter, oke. Bertahanlah..."

"Tuan Bai..." Pemuda itu berbicara dengan suara super lemah, kecemasan memenuhi mata bunga persik yang sedikit kuyu. "Bayi... Bagaimana dengan bayinya?" Tangan kurus dan ramping itu jatuh ke atas perut, menarik perhatian Bai Muchen.

Oh...
"Jangan khawatir, ba. Bayinya baik-baik saja, kamu fokus untuk beristirahat, aku akan memanggil dokter, oke?"

Mendengar berita itu, Li Shu menghela nafas lega, akhirnya... Terima kasih Tuhan, telah memberikan ku keluarga kecil yang begitu sempurna.

[END] My VVIP HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang