Asher berhasil pulih dalam dua hari dan di perbolehkan pulang.
Daripada kembali ke vila, Xu Ran meminta pria itu untuk tinggal di apartemennya, memasang tampang memelas ia pun setuju.
Tinggal di apartemen Xu Ran selama berhari-hari membawa Asher untuk menetapkan pikirannya. Sudah saatnya bagi mereka melangkah ke jenjang yang lebih serius, pernikahan.
Sekarang, tinggal menanyakan pendapat si serigala kecil.
Pulang dari bekerja, kelelahan Xu Ran selalu terhapus dengan menyaksikan kekasihnya duduk ditempat tidur, memamerkan paha putih mulusnya.
Namun kali ini, sepertinya ada yang berbeda. Mengapa dia melihat Asher sibuk mengemasi pakaian mereka? Dan lagi, itu sekoper besar.
Tidak..
"Tunggu, sayang, apa yang kamu lakukan? Kamu mau mengusir ku dari rumah? Jangan lakukan ini, oke." Hal apalagi yang dia lakukan salah, ah?
Satu alis Asher terangkat tinggi-tinggi. "Kamu... Siapa bilang aku akan mengusir mu, huh?" Astaga, mengapa Serigala kecil ini makin hari makin mengesalkan?
Ini rumahmu, coba pikirkan bagaimana bisa dia mengusirnya?
"Xu Ran, bagaimana jika kita menikah?"
"....."
"....."
"....."
Xu Ran tidak sedang bermimpi, kan? "Sayang, apa yang kamu katakan ini benar? Kamu tidak sedang mempermainkan ku, kan? Apa kamu bersungguh-sungguh?"
Pemuda itu datang, mencengkram bahu Asher tanpa sengaja. Dua detik kemudian, melihat wajah kesakitan Asher, Xu Ran melepaskan cengkraman itu, meminta maaf.
Tunggu, "tidak, sayang maafkan aku.. Aku tidak sengaja." Tiba-tiba Asher melihat pemuda itu seperti orang yang sedang kesurupan, menenangkan balik.
"Xu Ran!" Nadanya sengaja meninggi. "Tenang, oke. Mengapa kamu begitu panik, hmm?"
Dengan sepasang telapak tangan menyalurkan kehangatan di wajahnya, Xu Ran mendapatkan kewarasannya kembali. "Uh...."
Asher tidak mengerti mengapa Xu Ran bertingkah begitu aneh saat ini, butuh waktu lama untuk menenangkan.
Metode yang ia gunakan sendiri, pastinya semua orang sudah tahu.
Ia membiarkan Xu Ran menumpahkan semua emosi itu padanya, sampai pemuda itu benar-benar nyaman dan releks, dia menceritakan semuanya perlahan.
Sampai Xu Ran menerima.
-
Seminggu sebelum festival pertengahan musim gugur, Asher membawa Xu Ran ke kota kelahirannya, Massachusetts.Tujuannya untuk memperkenalkan pemuda ini dan meminta restu kedua orang tuanya, jika ini berjalan lancar, giliran Asher yang datang ke rumah Xu.
Mereka istirahat sehari di hotel sebelum pergi ke kediaman Rodriguez. Mungkin kata lelah tidak pernah ada dalam kamus Xu Ran.
Melihat hotel mewah dengan fasilitas memanjakan mata dan selera, ia begitu saja mendorong Asher ke kasur king size empuk, nyaman. Memanfaatkan tinggi badannya, ia memenjarakan pria itu dibawahnya, menekan lututnya ke sela paha Asher.
"Hnghh.. Xu-Ran.. Apa yang kamu... Mhhh.." Melihat bahwa dirinya hendak melayangkan aksi protes, Xu Ran menangkup bibirnya dalam sebuah ciuman panas.
Lidah fleksibel dan lembut meminta untuk berdansa bersama, memaksa Asher menyambut uluran 'tangan' tersebut.
Di manjakan dalam 'kelembutan' cinta seorang Xu Ran, Asher hanya bisa menerima sampai dirinya mabuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] My VVIP Husband
FanfictionLi Shu merupakan mantan artis c-list yang akhirnya dibekukan oleh perusahaan. Latar belakang menjadi penyebab utama dia dengan mudah ditindas. Suatu hari dia mendapatkan kesempatan kedua untuk kembali ke dunia hiburan. Tapi lagi-lagi, itu hanya tipu...