Chapter 12

2.5K 293 12
                                    

Li Shu dalam keadaan koma, tidak bangun sampai keesokan harinya dimana peperangan di internet itu habis, oh tidak, mereka belum selesai karena kini, orang-orang itu masih menantikan pembalasan untuk keluarga Li

Usai memberikan pernyataan pada kepolisian hari itu, Nyonya Tua Du jatuh dalam kondisi buruk. Dokter mengatakan keluarga harus bersiap untuk kemungkinan terburuk. Bahkan tanpa diberitahu pun, Du Huailan telah menantikan saat-saat ini sejak lama. Dia tidak akan mengeluarkan air mata, setetes pun untuknya, karena merekalah keluarganya hancur.

Jika perlu, keluarga Du ini, dia rela menguburkan mereka bersama Nyonya Tua Du. Tapi dia sadar, keluarga ini juga memiliki separuh keringat dan darah hasil kerja keras orang tuanya, tak seharusnya dia membiarkannya hancur begitu saja.

Mulai saat ini, dia perlu membahagiakan Li Shu, gunakan mereka(harta) sepuasnya, lalu nikmati hidup ini.

Du Huailan bergegas menuju bangsal tempat adiknya di rawat. Begitu sampai di sana, ia merasakan tenaganya luruh, terduduk di lantai yang dingin. Bai Muchen membantu pria itu bangun dan menjelaskan situasi Li Shu. Masalahnya Li Shu baik-baik saja, dan mereka tinggal menunggu sampai dia bangun.

Selain Du Huailan dan Bai Muchen, bangsal itu juga di ramaikan oleh orang tua Bai, Asher dan Shi Yao. Betapa terkejutnya ia ketika mendengar bahwa kekasihnya berhasil menemukan sang adik yang telah dicarinya selama bertahun-tahun.

-
Li Shu terjatuh ke dalam mimpi panjang asing. Dalam mimpi itu, dia tinggal di sebuah istana luas dan indah, bersama orang-orang yang mencintainya. Bukan tentang keluarga Li yang selalu memandangnya dingin, melainkan pasangan lain dengan kelembutan dan kasih sayang memperlakukannya, ditambah lagi, ia memiliki seorang saudara laki-laki(kakak) yang selalu memberikan pujian padanya.

Li Shu juga bukanlah Li Shu, tetapi Du Chanfan.

Betapa bagusnya dia tumbuh dalam mimpi itu, memiliki keluarga yang hangat dan selalu memanjakannya, keluarga yang hilang.

Mimpi itu berakhir tatkala iblis jahat mendekati mereka, merusak semua kebahagiaan yang ada. Du Chanfandi bawa oleh seseorang wanita tua, yang dia sendiri panggil sebagai nenek.

Itu adalah wanita tua dengan kejahatan di matanya, memandang dirinya dengan cemoohan. Du Chanfan tidak tahu apa yang membuatnya begitu di benci. Ketika sadar, dirinya telah berada di tempat asing yang luas. Pemandangan langit di atas membentang begitu luas, begitu pula dengan rerumputan hijau yang disebut padi. Dia ditinggalkan, berpisah dari keluarganya yang hangat dan penuh kasih sayang.

Keberuntungan akhirnya berpihak padanya, sepasang suami istri membawanya, memberinya rumah, dan tempat tinggal, betapa bagusnya itu. Setidaknya itulah yang dia pikirkan pada awalnya, tidak sampai akhirnya pasangan itu memiliki putra mereka sendiri, Du Chanfan menganggap dirinya sebagai bagian dari keluarga ini.

Nyatanya, kehangatan dan kebaikan yang ditunjukkan keluarga ini di depan mata merupakan sebuah delusi, khayalannya tentang keluarga yang hilang dapat tergantikan. Mereka-lah neraka yang sesungguhnya, dimana siksaan dan cobaannya di mulai.

Dia menjalani hidupnya dengan menyedihkan, tetapi baginya, inilah keluarganya, satu-satunya yang ia miliki merupakan bagian dari hidupnya.

Semua kenangan Du Chanfan perlahan memudar seiring berjalannya waktu, terutama ketika ia mengalami demam tinggi suatu hari dan terbangun dalam ingatan yang sama sekali berbeda.

Du Chanfan dilupakan, dia hidup dalam identitas barunya, Li Shu dan menjalani hidupnya tanpa mengetahui rahasianya di masa lalu. Bayangan hangat sebuah keluarga di dalam benaknya mulai kabur, dialah, Li Shu. Putra kemalangan yang selamanya terkurung dalam takdir kejam.

[END] My VVIP HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang