Chapter 8

3.3K 347 11
                                    

Li Shu hamil enam minggu, dan kesehatannya perlu di perhatikan dengan benar. Bai Muchen mengundang ahli gizi untuk mengatur diet baru untuknya.

Saat mereka pulang dan membawa kabar gembira ini pada kedua orang tua Bai Muchen, mereka menangis terharu. Akhirnya, setelah sekian lama, putra mereka akan memiliki anaknya sendiri, ini sama menggembirakannya dengan kedatangan Bai Yu kala itu.

Hanya beberapa orang yang diizinkan untuk mengetahui kabar ini, tak terkecuali Asher yang benar-benar Bai Muchen larang. Jika pria itu sampai tahu, dia mungkin akan menjadi yang paling heboh.

Berbeda dengan antusiasme orang-orang dewasa, ketika Bai Yu mendengar kabar ini, dia tertegun. Mata obsidian cerah itu merah berkaca-kaca, didetik berikutnya muatan itu tumpah.

Bai Muchen dan Li Shu sama-sama terkejut, bertanya.

"Woo woo, apakah ayah dan ShuShu akan membuangku setelah bayinya lahir? Aku tidak suka ini. Ayah adalah ayahku, dan ShuShu papaku, saat bayinya lahir, kalian pasti melupakanku, kan?" Kata-kata anak itu menyayat hati keduanya, ternyata Bai Yu takut, takut kasih sayang itu akan terbagi dan dilupakan.

Li Shu berjongkok memeluk tubuh mungil Bai Yu, merangkul hati yang rapuh. "Itu tidak akan terjadi, oke. Xiao Yu tidak perlu khawatir ayah dan papa melupakanmu, karena kita selamanya menjadi keluarga, ba. Dan justru, ketika bayinya lahir nanti, dia pasti senang, senang memiliki seorang kakak seperti xiao Yu. Apakah xiao Yu tidak akan menyukai adik?"

Di tanya demikian, bocah kecil itu menggeleng kuat. "Tidak, aku suka... Aku juga suka adik bayi, tapi ayah..." Karena Bai Muchen mempunyai bayinya sendiri, akankah dia benar-benar dicintai dengan tulus. Bagaimanapun, dia tahu. Hubungannya bersama Bai Muchen tidak lebih dari sekedar paman dan keponakan.

Bai Muchen merasakan perannya sangat berat, mengikuti. "Itu tidak benar. Apapun yang terjadi setelah bayinya lahir, kamu tetaplah putraku. Maafkan ayah untuk selama ini, kamu... aku akan berusaha untuk menjadi ayah yang baik untukmu mulai sekarang, selamanya, bersama bayinya. Kami selalu menyayangimu, oke."

Tangis Bai Yu menjadi semakin keras, kedua pria itu membawanya ke dalam pelukan mereka. Memberinya kehangatan yang selalu dia impikan.

Lima belas menit kemudian bocah itu tenang, sesugukan di pelukan Bai Muchen.

-
Setiap pagi, Bai Muchen di suguhkan pemandangan Li Shu yang memuntahkan sesuatu dikamar mandi. Melihat wajahnya yang pucat di penuhi keringat, nyaris tanpa tenaga, hatinya sakit. Jika penderitaan itu di bagi, dia rela mengorbankan diri. Namun itu mustahil, yang bisa dia lakukan hanyalah menjadi sandaran terbaik, kapanpun dan dimanapun Li Shu membutuhkan. Setidaknya, pria itu tidak akan sendirian.

Bai Yu juga menyaksikan perjuangan Li Shu setiap harinya merasa sedih dan bersalah. Dia dan ayahnya berlomba-lomba untuk melayani Li Shu yang tak bertenaga. Menjelang pemotretan, mereka menjadi cemas. Bukan soal pekerjaan melainkan kesehatan Li Shu, takut ia akan memaksakan diri.

Dua hari kemudian, Asher menghubungi mereka soal persiapan pemotretan. Dia ingin berkoordinasi membahas pakaian yang hendak diperagakan.

"Aku akan datang."

"Tapi, ShuShu, kamu..." Bai Muchen ragu, berharap bisa memutar waktu, menghilangkan kesempatan yang ia berikan pada pemuda ini, batal. Tetapi terlambat.

Li Shu telah membulatkan tekadnya, menghadiri event itu.

Perlu di ketahui bahwa kesehatan Li belum sepenuhnya pulih. Anemia membuatnya kelelahan dan tampak tak bertenaga, keselamatan itu di pertaruhkan. Bai Muchen mengosongkan jadwalnya untuk menemani Li Shu di setiap kesempatan, menambahkan beberapa pengawal untuk melindunginya sewaktu-waktu hal buruk menimpa.

[END] My VVIP HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang