PG09

56 4 0
                                    

Merhaba arkadaşlar
Kalau ada typo tandain ya

Vote and coment yuuuu

Kasih semangat dan jangan lupa juga saran dan kritikan nya supaya nanti kalau ada revisi bisa jadi lebih bagus caelah

°°°°°°°°°°
Happy reading 🐣

Hidup serasa tidak adil
Bagi orang orang yang tidak  bersyukur

" Kak Nan , Nindi pulang bareng kakak ya soalnya bang Angga gak bisa jemput "

" naik ojek atau taksi kan bisa manja banget jadi orang  "

"Uang Nindi habis kak "

" emang gue peduli , Udah sana Lo gak liat orang orang liatin kita "

Nindi melihat ke sekeliling ternyata benar banyak siswa Siwa yang melihat ke arahnya dan juga Nanda

" Minggir Nin "

Nindi meminggirkan tubuhnya yang menghalangi motor Nanda
Motor Nanda pergi meninggalkan Nindi yang masih diam mematung di parkiran

" Ishhh Itu kembaran satu ke Dajjal benget " gerutu Nindi

Nindi berjalan meninggalkan area parkiran sambil menggerutu

" Terus gue pulang gimana "

Masa iya jalan kaki ayolah jarak sekolah dan rumahnya lumayan jauh bisa bisa encok kaki gue 

" Angkutan umum bisa ngutang gak ya ? " Tanya nya pada diri sendiri

" Nin Hidup Lo kok sial banget sih "

Karna terus mengoceh tidak jelas Nindi bahkan sampai tak sadar dia sudah berada di dekat halte bus

" Apa gue terus ngoces gak jelas sampai rumah ya biar gak kerasa "

Nindi sempat berpikir sepertinya di dunia ini tak ada bus soalnya waktu itu dia nunggu juga gak ada yang lewat 

Nindi kesal akhirnya  dia menendang kaleng yang tadi di buang oleh seseorang ke tong sampah tapi tak masuk

Prang

Sial kaleng yang Nindi tendang mengenai seseorang

" Kabur , enggak , kabur, enggak ,kabur , oke kabur "

" Mau kemana Lo "

Orang itu ternyata sudah ada di belakang Nindi sambil memegang tas yang berada di punggung Nindi guna menghentikan langkahnya

Nindi membalikan badannya lalu menyengir menampakan gigi giginya

" Ekh Rafi ada apa ya ? "
Nindi mencoba tersenyum
" Semoga dia gak sadar gue yang lempar tuh kaleng "

" Lo bego atau cuman pura pura gak tau "

Ucapan dingin dan datar dari rafi membuat nyali nindi menciut

" Maaf ya Raf tadı gue gak sengaja duarius "
Ucap Nindi seraya mengangkat jari telunjuk dan juga jari tengahnya

Peran GandaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang