PG13

47 4 0
                                    

Merhaba arkadaşlar

Jangan lupa vote and coment ya

°°°°°°°°°°°
Happy reading 🐣

Tak ada yang membuat
ku terluka , Aku hanya
terluka oleh Harapan ku sendiri

Apa yang di bilang keynan benar dia tidak  lagi mengganggu Nindi . Saat bertemu pun keynan  acuh tak menganggap keberadaan Nindi

Setidaknya untuk beberapa adegan ini Nindi hidup tenang tak di buly oleh Riska dan di ganggu oleh Keynan

Nindi dan Isna berjalan ke kantin . Nindi melirik ke arah keynan dkk . Saat keynan melirik ke arahnya Nindi langsung mengalihkan pandangannya ke sembarang arah

" Hai keynan  "Riska datang menghampiri keyenan dan bergelayut manja pada lengan keynan 

"Apa"

" Ish Jan judes judes dong aku cuman mau mastiin nanti kita jadi pulang bareng kan "

" Hemm "

" Yaudah aku tunggu di depan kelas kamu ya  " 

Karena jarak cukup dekat sehingga Nindi masih bisa mendengar percakapan itu

" Kenapa hati aku sakit ya liat kak Keynan Deket sama kak Riska "

" Seharusnya aku bahagia dengan begitu Riska gak akan ganggu aku  "

" Kamu gak papa ? "

" Emang aku kenapa ? "

Bukannya menjawab Nindi malah balik bertanya

" Apa kamu sakit hati melihat keynan dan Riska dekat "

" Apa aku berhak untuk itu  ,lagian aku tak ada hubungan apa pun sama kak keynan "

" Udah yuk Is kıta pesen makanan "

Sekarang Nindi dan Isna sedang berada di meja kantin dengan dua mangkok bakso yang sudah berada di meja  

Raga Nindi memang  Disana tapi jiwanya ntah sedang berada dimana

" Nin "
Nindi tersentak saat Isna menepuk pundaknya  dia pun melihat ke arah Isna dan tersenyum
" Apa "

" Kamu kenapa melamun , bakso nya juga pasti udah dingin  "

Ya dari tadi Nindi hanya mengaduk aduk bakso nya tanpa berniat memakannya

" Aku gak papa "

" Kamu jujur sama hati kamu jangan bohongin diri kmu sendiri  "

" Aku hanya ingin hidup tenang Is Itu udah cukup buat aku "

🐣

" Napa sih nih penulis gak biarin si Nindi bawa motor atau enggak di antar jemput . kenapa harus Nunggu bus terus  "

" Setidaknya biarin gue pesen taksi online "
Nindi menggerutu di dalam hatinya

nindi menunggu di halte bus dengan kaki yang dia ayunkan

Hari sudah sangat sore tapi bus tak kunjung juga datang
" Emang kayanya Nih dunia gak ada bus percuma nih ada halte "

Pandangan Nindi tertuju pada motor yang berada di sebrang   .Nindi tahu motor itu milik siapa sebab dia sudah beberapa kali di antar oleh pemilik motor tersebut

Pandangan mereka beradu  Segera Nindi memalingkan wajahnya .Nanti disangka merhatiin dia lagi meskipun emang iya sih

" Hay key lama ya nunggu nya "

Peran GandaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang