6

972 101 10
                                    

"Kakak, terima kasih karena sudah mau berlatih denganku, Xun'er mendapat banyak manfaat dari pertarungan kita." kata Xiao Xun'er dengan jujur dan ceria.

Meski mereka memutuskan mengakhiri pertarungan tanpa ada pemenang namun dia mendapatkan banyak manfaat dari pertarungan barusan, karena bagi seorang kultivator bukan hanya ranah saja yang penting tapi pengalaman bertarung juga sangatlah penting.

Dengan pengalaman bertarung yang kaya bahkan melawan seorang yang lebih kuat sekalipun masih bisa dikalahkan atau mundur dengan mantap karena ia sudah pernah melakukannya di banyak kesempatan sebelumnya.

"Aku juga, rasa senang berolahraga seperti ini sesekali." kata Xiao Yun yang mengangguk senang, ada senyum tipis di wajahnya yang terlihat datar di awal.

Xiao Xun'er melihat senyum Xiao Yun seketika terdiam, karena dia merasa wajah Xiao Yun sangat imut saat sedang tersenyum Seperti itu,  meski Xiao Yan terlihat tampan dan lucu namun Xiao Yun terkesan imut dan misterius yang membuatnya memiliki daya tarik lebih ketimbang Xiao Yan.

Mereka benar-benar tidak peduli dengan ucapan penonton, saat ini hanya ada mereka saja di mata masing-masing.

"Xun'er, apa kau baik-baik saja?" Xiao Yan datang dan menghampiri Xiao Xun'er dengan cemas.

"Kakak Xiao Yan?  Aku baik-baik saja, mengapa kau kemari?" kata Xiao Xun'er ringan saat melihat Xiao Yan, ia pun bertanya dengan santai kepada Xiao Yan.

"Tidak apa, aku hanya mendengar kalau kau bertarung dengan saudara Xiao Yun jadi kupikir untuk datang dan menonton namun tidak kusangka kalau pertarungan ini sangat singkat." kata Xiao Yan menjelaskan ringan.

"Saudara Xiao Yun salam!" kata Xiao Yan memberikan sapaan ramah ke Xiao Yun.

"Saudara Xiao Yan, sopan." Xiao Yun berkata ringan dan santai.

Meski Xiao Yan menyapanya dengan santai dan ramah namun ada jejak kebencian di sorot matanya yang sejernih kristal, tentu saja Xiao Yan tidak akan menunujukkan secara terang-terangan apalagi ada Xiao Xun'er disebelahnya.

Bila ia menindas Xiao Yun didepan Xiao Xun'er sudah jelas akan menghancurkan reputasinya di mata Xiao Xun'er, ini sama seperti menghancurkan niat baik yang sudah lama ia bentuk didepan tunangannya.

Namun Xiao Yun dan Xiao Xun'er jelas melihat permusuhan itu meski sesaat seperti sebuah ilusi,  namun tentu saja Xiao Yun tidak akan mengambil pusing masalah ini.

"Hmph, paling dia akan memukulku cukup parah, namun sayangnya ini mungkin tahun terakhirnya untuk sombong karena tidak akan lama lagi ia akan kehilangan bakatnya itu dan menjadi sampah yang bahkan lebih buruk dari anak usia 3 tahun." kata Xiao Yun dalam hati dengan merasa jijik.

Di cerita asli mungkin tidak terlalu diperlihatkan seberapa munafiknya Xiao Yan namun dia ada di dunia ini dan menjalani hidupnya dikeluarga Xiao jadi jelas tau seberapa munafik anak bernama Xiao Yan ini.

Dia akan bertindak sopan di depan orang lain namun akan sangat kasar saat dibelakang publik, ia juga seorang yang angkuh dan bangga bahkan setelah jatuh yang terasa menjijikan, bukankah sangat jijik melihat orang cacat bertingkah sok agung saat diberikan bantuan.

Ibarat seperti seorang pengemis kumuh yang tidak terima diberikan sumbangan 2k dan malah meminta lebih dengan kata-kata yang seakan merendahkan pihak yang menyumbang.

Sudah tidak tau diri, tidak tau terima kasih, masih ngelunjak pula itu lah ciri-ciri Xiao Yan yang ia tau setelah sampai di dunia ini dan melihatnya secara langsung.

Bahkan keharmonisan keluarga Xiao hanya lah ilusi untuk menutupi kemunafikan semua orang,  mereka terlihat memuji Xiao Yan saat bakatnya masih ada dan bahkan saat bakatnya kembali karena mereka tau Xiao Yan kuat dan berpotensi, namun saat Xiao Yan lemah dan jatuh?  Mereka membuang wajah tanpa peduli dengan semua hal yang pernah mereka dapatkan dari Xiao Yan sebelumnya.

Xiao Xun'er mendengar ini membuatnya terkejut, ia menatap Xiao Yun dengan ngeri karena dia berpikir kalau Xiao Yun lah yang akan bergerak menghapus bakat Xiao Yan.

Memikirkan ini membuat Xiao Xun'er juga waspada, dia pasti akan melindungi Xiao Yan bagaimanapun cara dan harganya.

Meski ia masih ragu dengan pemikiran Xiao Yun namun selama itu berkaitan dengan kakaknya Xiao Yan maka Xiao Xun'er-nya tidak akan diam saja.

"Aku tidak tau kapan bakatnya hilang namun mengingat waktu pasti tidak akan lama, aku harus bersabar dan setelah itu aku akan mencoba mendaftar sebagai receptarier,  bila aku segera pergi untuk menjadi receptarier sebelum bakat Xiao Yan jatuh kemungkinan mereka akan menyalahkanku padahal aku tidak berbuat apapun." pikir Xiao Yun yang sedikit berbicara mengenai rencana masa depannya.

Karena sudah ada essence flame dan tungku obat sudah jelas ia akan menjadi receptarier bahkan peringkat rendah sekalipun masih akan dianggap sebagai harta bagi keluarga kecil seperti keluarga Xiao.

Dan gajinya akan naik drastis lalu kehidupan ibunya pasti lebih baik sekaligus ia bisa membawa ibunya ke kehidupan yang sangat mewah dimasa depan.

Mendengar lagi membuat Xiao Xun'er mengerutkan keningnya, kalau bukan Xiao Yun lalu siapa lagi yang berani Bergerak melukai prianya?

Sepertinya masalah ini hanya bisa diberikan kepada Ling Ying, biarkan orang itu memperhatikan Xiao Yan jangan sampai ada sesuatu yang terjadi kepada pria kecilnya.

Xiao Yun kemudian pergi meninggalkan Xiao Yan dan Xiao Xun'er berdua, ia tidak ingin menjadi lampu taman jadi dia memutuskan pergi sendiri.

Namun saat Xiao Yan dan Xiao Xun'er sedang berdua mereka mendapat info kalau Xiao Yan di panggil oleh ayahnya dan meninggalkan Xiao Xun'er sendirian.

Sementara itu di sebuah tempat sepi di sekitar komplek rumah Xiao terdapat beberapa anak yang sedang mengerumuni seorang anak laki-laki yang terbaring sambil melindungi kepalanya.

"Ini akibatnya bila kau berani mendekati dewi kita,  cuih!"

"Ingat kastamu disini sampah, jangan berani kau mendekati dewi kita lagi atau akibatnya akan lebih parah dari sekarang!"

"Ahahaha, ya aku merasa lega memukul seseorang... "

Orang-orang itu berkata dengan menghina dan mengejek ke anak yang terbaring di tanah, tidak sedikit anak-anak itu meludahi anak tersebut dengan air liur.

"Hei,  menyingkir biarkan tuan muda Xiao Yan lewat!" seseorang berkata sambil membuat jalan bagi anak lain datang yang tidak lain adalah Xiao Yan.

"Yoo, bukankah ini Xiao Yun kita yang berani menantang Xun'er dan melukainya." Xiao Yan datang dan berkata dengan mengejek dan menatap anak dibawahnya dengan jijik.

Anak yang tertindas itu tidak lain adalah Xiao Yun, entah karena apa ia di bawa ke tempat sepi dan di keroyoki oleh anak-anak ini tanpa ampun.

"Kuperingatkan kau sialan,  jangan coba deketin Xun'er lagi atau aku akan membunuhmu, paham?" kata Xiao Yan sambil menjambak rambut Xiao Yun dengan kasar agar wajah Xiao Yun terlihat oleh Xiao Yan.

Xiao Yun mengangguk lemah, menandakan kakau ia mengerti dan berkata kalau mereka tidak akan bertemu san saling menyapa seoerri biasa.

Xiao Yan segera membuang kepala Xiao Yun dengan kasar sembari menunggu ada kerjaan, lalu ada juga Xiao Xun'er dan Ling Ying yang berdiri tidak jauh dari sisi anak-anak yang lain.

Ia tidak menyangka permintaannya malah membuat Xiao Yun susah dan di pukuli seperti ini, dia juga tidak menyangka kalau Xiao Yan yang ia kenali ternyara memiliki sisi kejam seperti ini, ia benar-benar melanggar dirinya dan  bertingkah seilah tidak terjadi apapun.

Pergi Ke Dunia Doupo : Suara hatiku Didengar Sama Gu Xun ErTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang