Xiao Xun'er juga mendapatkan kabar ini ia sangat terkejut, bila sebelumnya ia pasti akan segera datang ke Xiao Yan kemudian menenangkannya namun saat ini ia masih tenang.
"Bagaimana, apa ada seseorang yang bergerak?" tanya Xiao Xun'er datar dan dingin saat melihat kedepan yang kosong tanpa ada seseorang disekitarnya.
"Maafkan saya nona, saya tidak melihat siapapun bergerak malam itu, suasananya masih sama seperti biasa namun saya tetap merasakan kalau dou qi Xiao Yan benar-benar menurun drastis." kata seseorang yang tiba-tiba muncul dan memberikan hormat ke Xiao Xun'er.
"Bahkan kau tidak dapat melihatnya?" Xiao Xun'er terkejut, karena pelayan yang ia minta untuk di tugaskan adalah Dou Huang, bahkan sekelas Dou Huang tidak dapat melihatnya jadi apakah musuh ada di Dou Zong atau Dou Yun atau lebih tinggi lagi yaitu Dou Sheng?
Untuk Dou Di, Xiao Xun'er tidak pernah berani memikirkan karena sejauh ini selama 1000 tahun belum pernah ada orang yang mencapai Dou Di paling ada hanya ayahnya yang ada di Dou Da Di atau alam setengah dewa.
Pelayan bernama Ling Ying itu mengangguk, ia benar-benar bingung dengan situasi ini yang lepas dari pengawasannya dan lebih mencengangkan lagi adalah nona mudanya mengetahui hal ini dan sudah memperingatkan dirinya.
Apakah nonanya adalah seorang peramal? Bisakah begitu canggih hingga mampu menghitung dari jauh-jauh hari?
Pikiran Ling Ying sangat bingung dan ini juga di pikirkan oleh Xiao Xun'er hanya saja objeknya adalah Xiao Yun bukan dirinya.
"Sepertinya rencana untuk mendekati anak itu adalah hal yang tepat, setidaknya aku bisa tau rahasia langit dan bumi melalui anak itu." kata Xiao Xun'er yang merasa keputusannya untuk berteman dengan Xiao Yun adalah sebuah keputusan yang tepat.
Tidak hanya mengetahui kemunafikan Xiao Yan yang menjijikan tapi juga mengetahui beberapa informasi penting.
"Baiklah, kau bisa pergi!" kata Xiao Xun'er dengan tenang.
Bila itu dilakukan oleh seseorang yang sangat kuat seperti Dou Zun maka ia tidak bisa menyinggung atau menyalahkan Ling Ying.
Jangan melihat ayahnya adalah Dou Sheng yang bermartabat namun sekarang ia ada di luar dan kemungkinan besar ayahnya hanya akan membalas saat dia sudah mati ditangan orang lain.
Itu hanya akan membuatnya mati konyol yang tidak perlu, sebaiknya jangan menyinggung dan tetap diam, bila pihak lain adalah musuh maka ia harus diam menunggu bantuan atau kabur sejauh mungkin.
"Dengan jatuhnya bakat Xiao Yan maka Xiao Yun akan bangkit, sepertinya rencana orang itu sudah mulai dijalankan." kata Xiao Xun'er pelan dan ada senyum kecil di wajahnya yang imut.
Ling Ying mendengarkan dan tidak mengerti apa maksud dari Xiao Xun'er, apa hubungannya Xiao Yan dengan Xiao Yun dan siapa yang dimaksud oleh nonanya itu?
"Permenku habis, Xun'er ingin meminta lagi ah~" kata Xiao Xun'er dengan santai dan riang, ia ingin bertemu dengan Xiao Yun dan kebetulan persediaan permennya habis jadi sekalian saja.
Dan karena ia berpikir mereka sudah bisa mengobrol lagi membuat suasana hatinya jauh lebih baik, dia juga tidak terlalu memikirkan Xiao Yan meski hatinya masih memiliki perasaan namun apa?
Dia benci orang munafik dan suka menindas, karena itu rasa sukanya masih bisa kalah dengan perasaan jijik yang ia miliki ke Xiao Yan.
...
Sementara itu Xiao Yun baru saja selesai berbelanja obat herbal, ia masih menghitung perolehan yang ia dapatkan di jalan-jalannya ini.
Ia mengeluarkan sebuah papan besi usang yang terlihat kumuh itu, namun tatapannya ke papan tersebut cukup berbinar ria karena ia mengenali apa papan tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Pergi Ke Dunia Doupo : Suara hatiku Didengar Sama Gu Xun Er
FantasySeorang pemuda dari Indonesia tiba-tiba berpergian ke dunia Doupo, menjadi Anak dari Klan Xiao. Saat ia membangkitkan Cheatnya tiba-tiba Gu Xun Er yang selalu dekat dengan Xiao Yan malah mendekatinya, Gu Xun Er yang selalu dingin ke orang lain dan l...