Di sebuah hutan terdapat seorang pemuda yang sedang duduk di atas batang pohon sambil menatap aliran sungai yang indah dan menenangkan.
"Sistem, check-in!" kata pemuda itu yang tidak lain adalah Xiao Yun.
[Ding! Berhasil check-in, selamat host mendapatkan kultivasi 10 tahun!]
Segera setelah itu Xiao Yun merasakan peningkatan drastis dalam ranahnya yang berhasil menembus ranah Dou Shi 7th yang cukup menganggumkan meski tidak banyak.
"Akhirnya sistem memberiku hal yang berkaitan dengan kultivasi kembali, meski agak menyangkan karena hadiah ini menghitung rasio bakat rata-rata yang berkultivasi murni selama 10 tahun." kata Xiao Yun yang melompat turun, meski ia sedikit kecewa tapi ia juga senang karena keputusannya tepat.
Sebenarnya selama beberapa bulan terakhir hadiah sistem terlalu random dan tidak berkaitan dengan kultivasi yang membuatnya harus berkultivasi sendiri dengan bantuan elixirnya.
Kalau saja sistem memberinya hadiah yang dapat meningkatkan kultivasi sudah jelas kultuvasinya pasti akan melambung tinggi tapi kenyataan lebih realistis ketimbang realita.
"Karena slot check-in sudah selesai, sekarang tinggal lanjutkan perjalanannya!" kata Xiao Yun yang kembali berjalan meninggalkan tumpukan monster di belakangnya.
Groawwrr!!
Seekor ikan melompat keluar dari sungai mencoba memangsa Xiao Yun, namun Xiao Yun meliriknya dan menjentikan jari lalu monster ikan itu berubah menjadi ikan bakar yang tertancap ke tombak Xiao Yun.
"Ahh, masih terasa gosong, aku harus coba kontrol apiku lagi." kata Xiao Yun saat menggigit sedikit daging ikan tersebut yang ternyata terbakar gosong, meski ada bau gosong namun Xiao Yun masih berniat memakannya.
Dia melihat padang pasir dan berjalan dengan tenang selama seminggu sampai ia tidak tau ada di mana kota yang harusnya ada di sekitar sini.
"Aneh, kenapa aku belum melihat kota? Apa aku tersesat ataukah peta ini yang salah?" kata Xiao Yun sambil melihat peta di tangannya yang terlihat seperti terbalik.
Dia kemudian melihat ada hutan yang membuatnya segera berlari kesana karena ia membutuhkan tempat untuk berteduh.
"Ahh, lain kali aku harus membakar tempat orang yang menjual peta ini, agar aku tidak tertipu lagi!" kata Xiao Yun mengeluh kesal, karena ia merasa tertipu sama penjual peta di kota wutan.
"Kyaa!"
Saat Xiao Yun berpikir untuk segera beristirahat tiba-tiba ia mendengar suara wanita yang terluka dan ada juga suara pertempuran didekatnya.
"Bagus ada orang, aku bisa bertanya jalan!" kata Xiao Yun senang dan segera pergi.
Disana ia melihat sekumpulan orang yang sedang terkepung oleh kawanan serigala, ada juga seorang gadis yang sedang di tatap serigala, posisi gadis tersebut cukup jauh dari kawanan pria yang membuatnya menjadi incaran serigala yang lapar.
"Nona Xiao Yi Xian hati-hati!" seru seorang pemuda dengan wajah seram ke gadis yang terkepung serigala itu.
Salah satu serigala melompat ke belakang gadis tersebut namun sebelum mengenainya sebuah batu mengenai kepala serigala tersebut hingga ia terjatuh dan terhuyung pusing.
Kemudian dari atas seorang pemuda turun dengan epic namun nyaris tergelincir, untung saja ia tidak terjatuh dan dia berkata kepada gadis itu dengan tenang, "Apa kau baik-baik saja, kakak?"
Pemuda itu tidak lain adalah Xiao Yun yang datang menyelamatkan, ia menatap gadis didepannya yang sekilas terlihat lebih tua darinya.
Sebuah gadis cantik meski tidak secantik Xiao Xun'er, namun dari penampilannya yang menarik adalah pinggangnya yang ramping dan terlihat sempit terbalut oleh sabuk kain yang melingkar dipinggangnya.
Memiliki rambut hitam panjang, dengan mata berwarna ungu, gadis itu bernama Xiao Yi Xian, gadis yang dicari oleh Xiao Yun.
"... Aku baik-baik saja." Xiao Yi Xian awalnya berniat mengambil tindakan namun siapa sangka ada seseorang yang datang membantunya.
"Itu bagus, serakan sisanya kepadaku." kata Xiao Yun dengan tenang dan dengan ayunan pedang seekor serigala tewas terpenggal.
"Hei, anak muda itu terlihat kuat!"
"Sial, siapa anak itu? Apakah ia seorang pahlawan yang datang menyelamatkan kecantikan?"
"Ahh, aku juga ingin memeluk pinggang nona peri!!"
Banyak orang berseru melihat kedatangan Xiao Yun, bahkan lebih panas saat Xiao Yun melingkarkan tangannya ke pinggang Xiao Yi Xian.
"Maaf, tapi kita harus menjauh dulu." Kata Xiao Yun dengan sopan dan melompat tinggi ke atas pohon, tidak lupa ia meletakkan Xiao Yi Xian di atas dahan pohon untuk duduk.
"Kakak, lebih aman di atas dulu, ya. Aku akan pergi membantu yang lain." kata Xiao Yun sopan dan segera pergi.
"Bocah aneh!" pikir Xiao Yi Xian yang merasa aksi Xiao Yun terlalu aneh dan di buat-buat.
Tentu saja Xiao Yi Xian bukanlah gadis bodoh yang akan jatuh hati sama aksi seperti ini, yang ada ia malah memandang Xiao Yun sebagai anak yang aneh, terutama kekuatannya itu.
Di atas pohon ia melihat bagaimana Xiao Yun mengalahkan segerombolan serigala itu dengan mudah, bahkan terlihat seperti ia masih bermain-main disana.
"Fiuh, sudah selesai." kata Xiao Yun sambil memasukkan kembali pedang panjangnya ke sarung.
"Kakak, apa kau bisa turun sendiri atau perlu kubantu?" tanya Xiao Yun dengan sopan dan tenang.
Xiao Yi Xian melompat ringan ke bawah, lalu menatap Xiao Yun yang lebih pendek darinya sambil berkata, "Terima kasih adik kecil."
"Tidak masalah kakak cantik!" kata Xiao Yun santai dan sedikit menggoda, apalagi senyum lebarnya yang manis membuat perempuan manapun pasti jatuh hati kepadanya.
Xiao Yi Xian hanya membuang wajahnya, masih mempertahankan wajah yang datar tapi tetap saja matanya masih bersikap jujur dengan diam-diam mencuri pandang ke Xiao Yun.
"Adik ini, terima kasih karena sudah membantu kami."
"Iya, tanpa bantuanmu, kami pasti kesulitan menghadapi gerombolan serigala itu."
Beberapa pria datang memberikan ucapan terima kasih kepada Xiao Yun karena bantuannya yang cukup berarti.
"Tidak apa paman-paman, aku hanya kebetulan lewat kok." kata Xiao Yun dengan tenang dan sopan.
"Paman?" para pria itu saling menatap, memang benar kalau mereka lebih tua dari Xiao Yun atau Xiao Yi Xian namun usia mereka masih di 20-an, bukankah lebih sopan memanggilnya kakak atau abang ketimbang paman?
Xiao Yi Xian sedikit tertawa kecil melihat ekspresi para pria yang terlihat kecut akibat dipanggil paman karena meski usia mereka muda tapi wajah mereka boros yang terlihat tua sebelum waktunya jadi suka bikin orang salah paham.
Namun ia tidak menyangka kalau Xiao Yun akan selugas itu mengatakan apa yang ia pikirkan dengan sengaja atau tidak, apalagi wajah Xiao Yun sangat manis dan polos seakan ia terasa lugu dan tidak bersalah.
Xiao Yun juga tidak peduli, baginya ia hanya membantu gadis yang barusan di panggil Xiao Yi Xian bukan para lelaki disana dan dia tidak terlalu ingin terlihat sopan didepan mereka.
#
(Ilustrasi Xiao Yun muda)
"UANG TIDAK MENJAMIN KEBAHAGIAAN NAMUN TANPA UANG JANGANKAN BAHAGIA, BERNAFAS AJA BERAT"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pergi Ke Dunia Doupo : Suara hatiku Didengar Sama Gu Xun Er
FantasySeorang pemuda dari Indonesia tiba-tiba berpergian ke dunia Doupo, menjadi Anak dari Klan Xiao. Saat ia membangkitkan Cheatnya tiba-tiba Gu Xun Er yang selalu dekat dengan Xiao Yan malah mendekatinya, Gu Xun Er yang selalu dingin ke orang lain dan l...