Di pagi hari yang cerah, Xiao Yun sudah mulai berlatih lagi, ia tidak kendur antara latihan dan istirahatnya.
"Adik Xiao, apakah kau sudah bangun? Ayah mengajakmu sarapan, ayo kita sarapan bersama." panggil Xiao Yi Xian dengan ringan di balik pintu.
"Um, selamat pagi kakak Xian." kata Xiao Yun dengan tersenyum lembut saat keluar dari kamar dan bertemu dengan Xiao Yi Xian.
"Um, selamat pagi." kata Xiao Yi Xian ringan dan santai.
Mereka berjalan santai ke ruang makan diselingi dengan obrolan ringan untuk mengisi waktu.
"Ngomong-ngomong kakak Xian, semalam ada kejadian apa sampai berisik sekali?" tanya Xiao Yun seolah ia tidak tau apa yang terjadi dan penasaran tentang itu.
"Ah soal semalam ... Salah satu organisasi tentara bayaran bernama Kepala Serigala telah di bubarkan oleh seseorang yang tidak di ketahui, katanya karena mereka menyinggung seseorang dan akhirnya mereka justru di hancurkan oleh pihak luar." kata Xiao Yi Xian dengan sedikit ragu.
"Jadi begitu." kata Xiao Yun mengangguk mengerti, wajahnya terlihat tenang karena ini adalah perbuatannya dan lagi ia sudah tau seberapa kejam dunia ini.
Hanya karena satu harta atau satu kesalahan kecil saja sudah cukup menjadi alasan untuk membantai satu keluarga, beginilah kejamnya dunia yang menerapkan hukum rimba.
Lebih buruk lagi adalah masyarakat kebanyakan akan membenarkan perbuatan pelaku hanya karena ia kuat, jarang ada pembudidaya yang baik dan jujur di dunia yang kejam ini.
Melihat Xiao Yun tidak membuat ekspresi apapun membuat Xiao Yi Xian sedikit mengerutkan kening, sikapnya terlihat tidak selaras dengan usia dan penampilannya.
"Kau sepertinya menganggap kalau ini hal yang biasa saja ya." kata Xiao Yi Xian sedikit menyindir.
"Ah bukan seperti itu kakak Xian, aku hanya berpikir kalau ini memang sudah hal biasa di dunia luar kata ibuku dan orang-orang di klan, kata mereka kita sebagai orang kecil harus rendah hati hingga tidak menyinggung orang yang tidak bisa kita singgung, di tambah lagi itu sudah biasa pula bila orang kuat menindas yang lemah, bukan?" kata Xiao Yun ringan namun di kalimat terakhirnya ia terlihat sedikit murung.
Ini mengingatkannya kepada masa lalu dimana ia ditindas dan di bully tanpa alasan hanya karena ia lemah, namun setelah ia menunjukkan nilainya dan di akui barulah perlakuan masyarakat kepadanya berubah, ini sungguh ironis sekali.
Mendengar itu membuat Xiao Yi Xian terdiam, ia juga melihat ekspresi Xiao Yun seolah ia mengingat sesuatu, ia seperti mengingat masa lalu yang cukup menyedihkan.
Melihat ini terbesit sebuah pemikiran di benak Xiao Yi Xian, "Apakah anak ini pernah ditindas di masa lalu?" karena kalau ia tidak pernah merasakannya akan sulit membuat ekspresi seperti itu kecuali ia sangat pandai berakting.
"Oh, kalian datang, ayo duduk dan makan sebelum dingin." kata Xiao Yao menyambut saat melihat dua anak itu datang.
"Tuan muda Xiao, kuharap makanan sederhana ini sesuai dengan selera anda." kata Xiao Yao dengan sopan, meski Xiao Yun masih muda tapi ia pelanggan disini, apalagi status keluarga Xiao juga tidak kecil, itu masih bisa bersaing dengan organisasi medis miliknya karena itu jangan menyinggung anak muda ini.
"Tuan Yao Sopan, ini suatu kehormatan bagiku untuk makan bersama dengan anda." kata Xiao Yun ringan dan sopan.
Mereka makan sambil berbasa-basi sebentar, mereka membicarakan banyak hal yang di perlukan untuk perjalanan.
"Baiklah, setelah sarapan dan bersiap-siap, kita bisa berangkat setelahnya dan di perkirakan kita butuh 3 hari waktu perjalanan kesana." kata Xiao Yao ringan.
"3 hari!? Apa anda akan menggunakan artefak terbang?" tanya Xiao Yun yang terlihat terkejut dengan pernyataan Xiao Yao mengenai waktu tempuh.
"Tidak, aku biasa menggunakan gerbong kereta, apa tuan muda sangat terburu-buru?" tanya Xiao Yao bingung.
Perahu terbang itu benda mahal dan tidak mungkin menemukannya di kota kecil ini, jadi sudah jelas kalau mereka akan menggunakan kereta kuda atau berkuda sambil di kelilingi tentara bayaran namun ia bingung kenapa Xiao Yun terlihat terkejut.
"Tidak, tidak, hanya saja bukankah kita perlu waktu seminggu untuk sampai ke kota Wutan?" kata Xiao Yun dengan ragu, ia merasa ada yang salah kali ini.
"Tuan muda Xiao bercanda, meski jarak antar kota kami cukup jauh tapi tidak memakan waktu selama itu, bahkan bila kita berjalanpun paling lama akan memakan waktu 4-5 hari." kata Xiao Yao dengan ringan, ia mungkin telah menebak apa yang di pikirkan Xiao Yun.
"Begitu ... Tuan Yao, bolehkan anda berkenan untuk melihat apakah peta inj asli atau tidak?" tanya Xiao Yun sambil mengeluarkan peta miliknya, sebuah peta yang ia beli saat di kota Wutan ssbelumnya.
"Baik, hmm ... Ini tidak ada yang salah, ini benar-benar peta menuju Qingshan." kata Xiao Yao ringan, dengan petunjuk ini dugaan di hati Xiao Yao berhasil di perkuat.
"Benar ... Itu artinya ...!!" Xiao Yun segera berwajah murung dan suram.
Kenapa? Itu karena ia memakan waktu sangat lama dalam perjalanan sekitar 9 hari untuk sampai di kota ini, namun ternyata waktu yang dibutuhkan hanya sekitar 3-5 hari tergantung transportasinya antara berkuda atau jalan kaki.
Ini membuktikan betapa butanya ia dalam membaca peta, padahal ia memiliki peta tapi ia masih gagal dalam menentukan arah, betapa memalukannya itu.
"Fufufu, tidak apa tuan muda Xiao, itu mungkin karena anda baru pertama kali pergi keluar jadi wajar bila anda tersesat di percobaan pertama, jadi jangan berkecil hati." kata Xiao Yao menghibur namun ia masih tidak bisa menahan ketawanya.
Xiao Yi Xian yang mengetahui hal ini juga ikut tertawa, siapa sangka kalau anak ini ternyata buta arah separah itu, waktu 3 hari berubah menjadi 7 hari lebih, betapa mengerikannya itu.
"A .... Baik, aku pasti akan belajar dari kesalahanku." kata Xiao Yun, ia ingin membantah atau mengatakan beberapa kata pembela diri namun setelah ia pikir lagi itu tidak ada gunanya dan akhirnya tetap setuju dan bersiap untuk mempelajari peta dan arah angin setelah ini selesai.
Akan sangat berbahaya baginya bila tidak mengetahui arah atau membaca peta karena ia bernuat keluar dan mencari sesuatu.
Karena itu ia harus bisa membaca peta dan keterampilan bertahan hidup di alam liar, jangan sampai ia tersesat lagi yang sangat memalukan saja.
#Ok segitu dari aing, ya sebenarnya gw ingin agar Xiao Yi Xian bisa mendengar suara hati Xiao Yun namun bila di lakukan rasanya ketara banget kalau tujuan mc adalah harem Xiao Yan padahal bukan.
Nantikan lanjutannya yaa, see you next time A-sama.
BONUS
MY WIFE
KAMU SEDANG MEMBACA
Pergi Ke Dunia Doupo : Suara hatiku Didengar Sama Gu Xun Er
ФэнтезиSeorang pemuda dari Indonesia tiba-tiba berpergian ke dunia Doupo, menjadi Anak dari Klan Xiao. Saat ia membangkitkan Cheatnya tiba-tiba Gu Xun Er yang selalu dekat dengan Xiao Yan malah mendekatinya, Gu Xun Er yang selalu dingin ke orang lain dan l...