Xiao Yun duduk di gerbong kereta yang sama dengan yang ditumpangin oleh Xiao Yao dan Xiao Yi Xian, ketiganya mengobrol cukup akrab untuk menghibur diri dari kebosanan selama perjalanan.
"Tuan muda Xiao sangat berpengetahuan tentang alchemist dan herbal, sangat menganggumkan melihatnya diusia yang begitu muda." Kata Xiao Yao memuji kecerdasan Xiao Yun yang terlihat sangat ahli dalam dua hal tersebut.
"Aku masih muda dan belum mengetahui banyak hal, dibandingkan dengan dokter hebat seperti anda, itu bukan apa-apa." Kata Xiao Yun merendah.
Keduanya saling bertukar pikiran lagi mengenai obat dan herbal yang berkaitan dengan alchemist dan kedokteran yang memang sefrekuensi dengan minat keduanya.
"Sepertinya ada bandit yang menunggu kita di depan, aku akan memberitahu tentara bayaran yang lain untuk siaga, kalian berdua tunggu saja di gerbong." Kata Xiao Yun dengan tenang namun wajahnya terlihat serius.
"Apa tidak masalah?" Tanya Xiao Yi Xian yang terlihat khawatir dengan keselamatan Xiao Yun.
"Tidak apa, mereka bukan lawanku karena aku ini kuat." Kata Xiao Yun sambil tersenyum dan bercanda.
"Hati-hati." Kata Xiao Yi Xian.
"Um" Xiao Yun mengangguk dan membuka pintu gerbong.
"Kapten, ada bandit yang bersembunyi di depan, segera hentikan pasukan dan bersiaga." Kata Xiao Yun dengan lantang.
"Ya!" Kata seorang pria yang terlihat kekar dan memiliki bekas luka cakaran di pipi kirinya.
Segera mereka berhenti dan bersiaga yang menarik perhatian para bandit yang masih bersembunyi dibalik semak-semak dan pepohonan ribun.
Xiao Yun berdiri di atap kereta sambil menyilangkan kedua tangannya dengan angkuh dan gagah.
"Kapten, ada 20 orang di alam Dou Zhe tingkat 7 dan satu Dou Shi tingkat 1, apa yang harus kita lakukan?" Kata seorang tentara bayaran yang baru saja kembali setelah memeriksa keberadaan para bandit.
"Ini akan sulit dan kita juga kalah jumlah...." Kata sang kapten yang jatuh dalam renungan.
Xiao Yun di atap menyipitkan matanya kedepan dan yang ia rasakan bukan 20 orang di alam Dou Zhe melainkan 23 alam Dou Zhe dan 1 alam Dou Shi.
"Kapten, serahkan yang Dou Shi kepadaku, kalian urus saja yang ada di alam Dou Zhe." Kata Xiao Yun dengan tenang.
"Itu tidak bisa nak, kultivator Dou Shi itu sangat kuat, tidak mungkin kau bisa mengalahkannya sendirian." Kata kapten itu dengan serius.
"Ya beginilah yang tidak kusukai dari memiliki rombongan, lebih nyaman bergerak sendiri saja." Kata Xiao Yun yang segera melesat kedepan meninggalkan rombongannya.
...
"Bos, seorang anak segera berlari kearah kita, posisi kita sudah diketahui lawan!" Kata seorang bandit memberikan informasi ke pemimpinnya.
"Cepat bunuh mereka, sisakan harta dan wanita untuk kita nikmati!" Kata pemimpin itu dengan arogan dan sombong.
Xiao Yun yang sudah mulai dekat segera mengempalkan tinjunya dan mulai meninju, "Pukulan 9 Tanduk Banteng!"
Dari tinjunya yang kecil berubah menjadi besar dan segera menghancurkan seseorang yang awalnya berniat untuk menghentikannya.
"Menarilah wahai apiku!" Xiao Yun tidak diam saja dan api merah menyala memancar dari punggung Xiao Yun dan menyebar yang berhasil melumpuhkan beberapa orang di sekelilingnya.
"Argh!!" Beberapa rintihan dan teriakan kesakitan terdengar dari balik kobaran api yang membakar manusia hidup-hidup tersebut.
"Si-siapa anak ini!? Ia berada di alam Dou Shi!" Seru pemimpin bandit tersebut yang merasa ketakutan dengan kekuatan Xiao Yun.
Dan dalam beberapa menit saja, Xiao Yun berhasil menumbangkan semua orang tanpa terkecuali dan tanpa terluka sedikit pun, ini menunjukkan betapa kuatnya Xiao Yun dalam bertarung.
"Anak ini sangat kuat!" Pikir semua orang dirombongan Xiao Yao.
Pasalnya membunuh kultivator itu cukup sulit apalagi di alam yang sama tapi Xiao Yun benar-benar mengalahkan mereka semua hanya dalam satu serbuan.
"Ayo berangkat, akan berbahaya bila terlalu lama berada disini." Kata Xiao Yun dengan tenang namun terasa cukup dingin di telinga para tentara bayaran yang awalnya cukup meremehkan kekuatan Xiao Yun barusan.
"Kau benar-benar kuat nak." Kata Xiao Yao memuji didalam gerbong kereta kuda.
"Tidak, kekuatan ini masih terlalu kasar dan boros, aku masih perlu lebih banyak berlatih lagi." Kata Xiao Yun dengan ringan dan tenang.
Xiao Yi Xian menatap Xiao Yun yang membuat Xiao Yun merasa kurang nyaman dan bertanya dengan sedikit bercanda, "Apa aku terlihat keren atau menakutkan, tadi?"
"Keduanya, kau sangat kuat meski usiamu masih muda." Kata Xiao Yi Xian dengan ringan dan segera membuang muka karena ia merasa cukup malu memperhatikan Xiao Yun berlebihan seperti tadi.
Xiao Yun tertawa kecil, suasana yang tegang kembali menjadi santai lagi dibawah obrolan santai dan tidak banyak yang memperdebatkan hal sebelumnya.
Semua itu karena mereka tau kalau membunuh bandit adalah hal yang umum bahkan dianggap normal bagi beberapa orang, apalagi didunia ini mereka menghormati yang kuat jadi tidak banyak yang mencoba membicarakan perbuatan Xiao Yun secara negatif.
Setelah tiga hari perjalanan akhirnya rombongan tersebut berhasil sampai di kota Wutan, kota kelahirannya Xiao Yun.
"Benar-benar hanya tiga hari?!" Seru Xiao Yun dengan depresi karena meski ia mengambil jalan yang sama namun ia justru menghabiskan waktu yang lebih lama dari orang lain karena kesasar.
"Aku benar-benar harus mulai belajar geografi biar tidak buta map selalu!" Kata Xiao Yun dalam hatinya karena ia tau kalau dirinya akan pergi ke luar cepat atau lambat namun dengan kemampuan membaca arah miliknya, sudah di pastikan kalau perjalanan tersebut akan sangat menyusahkan.
"Tuan Yao, aku akan segera menyiapkan akomodasi untuk kalian dikediamanku, kalian pasti lelah jadi istirahat terlebih dahulu dan pergi melihat keadaan ibuku besok, bagaimana?" Kata Xiao Yun dengan sopan.
"Aku bisa segera mengecek keadaan pasien, sudah menjadi tugasku sebagai dokter untuk memprioritaskan pasiennya terlebih dahulu." Kata Xiao Yao dengan serius dan tersenyum lembut seperti biasanya.
"Baiklah, silakan lewat sebelah sini." Kata Xiao Yun dengan sopan membawa Xiao Yao dan Xiao Yi Xian ke kediamannya, sementara para tentara bayaran di antar oleh para maid ke ruang tamu untuk istirahat.
"Ibu, ini aku." Kata Xiao Yun dari balik pintu.
"Masuk." Kata Xiao Xi dengan tenang.
Xiao Yun masuk dan melihat keadaan ibunya yang tidak banyak berubah kecuali tubuhnya terlihat lebih kurus dari biasanya dan aura di tubuhnya mulai melemah.
"Ibu..." Melihat keadaan Xiao Xi yang terlihat lemah membuat Xiao Yun yang biasanya tenang menjadi gelisah dan segera berlari ke tempat tidur untuk mengecek keadaan Xiao Xi.
"Nak akhirnya kau kembali, tubuhmu terlihat kurus, oh putraku yang malang harus bertahan hidup di luar hanya untuk mencari dokter untukku, maafkan aku Yun'er karena selalu merepotkanmu." Kata Xiao Xi yang merasa bersalah kepada Xiao Yun.
"Apa yang ibu katakan itu tidak benar, aku baik-baik saja dan aku berhasil membujuk seorang dokter kesini, ibu akan sembuh dan melihat mentari di luar seperti dahulu kala!" Kata Xiao Yun dengan lembut dan penuh perhatian.
Rasa sakit dihatinya saat melihat Xiao Xi yang tubuhnya terus di gerogiti oleh penyakitnya yang aneh, apalagi selama itu Xiao Yun tidak ada disisi Xiao Xi yang membuatnya merasa menyalahkan dirinya sendiri, karena itu kalimat terakhir bukan hanya untuk menghibur Xiao Xi tapi juga untuk menghibur dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pergi Ke Dunia Doupo : Suara hatiku Didengar Sama Gu Xun Er
FantasíaSeorang pemuda dari Indonesia tiba-tiba berpergian ke dunia Doupo, menjadi Anak dari Klan Xiao. Saat ia membangkitkan Cheatnya tiba-tiba Gu Xun Er yang selalu dekat dengan Xiao Yan malah mendekatinya, Gu Xun Er yang selalu dingin ke orang lain dan l...