24

432 40 13
                                    

Di malam hari, Xiao Yun keluar dari kamarnya dan berniat untuk menyelinap pergi.

"Aneh, bukankah ke arah sini seharusnya aku pergi?  Kenapa aku ada di gerbang kota?" gumam Xiao Yun bingung, pasalnya tujuannya bukanlah tempat ini namun ia sepertinya tersesat.

"Lupakan saja, lebih baik aku cari orang untuk membimbingku!" kata Xiao Yun yang tau kalau ia tersesat dan memilih mencari pemandu ketimbang mencarinya sendiri.

Kebetulan tujuannya cukup terkenal jadi anak-anak sekalipun akan mengetahuinya jadi tidak sulit mencari bantuan dan ia juga memberi mereka bayaran yang setimpal.

"Haiss, aku harus lebih banyak belajar membaca arah angin, jangan sampai aku menjadi seorang yang buta arah!" kata Xiao Yun kepada dirinya sendiri,  mengingat ia sudah berulang kali kesasar saat sedang berpetualang ke kota ini jadi ia cukup mengenali kesalahannya sendiri.

Namun tentu saja sebodohnya ia dalam mengetahui arah, ia masih bisa mengenali kesalahannya dan berniat memperbaikinya, jangan seperti karakter sebelah yang udah nyasar tapi tidak mau belajar dari kesalahannya.

"Terima kasih pak atas jalannya, sekarang anda bisa kembali!" kata Xiao Yun dengan sopan.

"Oh tidak masalah dik, kalau begitu aku tinggal ya." kata seorang pria dengan seringai di wajahnya.

"Ahaha beruntungnya aku menemukan anak bego yang kaya!" kata pria itu pelan dan merasa senang.

"Oh terima kasih pujiannya tapi anda lupa kembaliannya!" kata Xiao Yun yang muncul di belakang pria itu dan menusuk jantungnya dengan pedang.

"Kau ... Bajingan!" kutuk pria itu sebelum ia akhirnya meninggal.

"Tidak banyak barangnya, miskin sekali tapi sudahlah, salahkan nasibmu karena memerasku!" kata Xiao Yun setelah mengeledah harta di tubuh pria itu namun hasilnya malah membuat ia merasa kasihan karena itu terlalu miskin baginya, namun karena sudah terlanjur terbunuh maka ia tidak perlu segan lagi, ia pun membakar tubuh pria itu hingga hanya menyisakan abunya yang terbang tertiup angin.

Lalu tatapannya mulai beralih ke gedung besar dengan plekat bertulisan Tentara Bayaran Kepala Serigala di depan pintu masuknya.

Melihat itu tatapan Xiao Yun menjadi jauh lebih dingin, ini lah awal dari kesengsaraan Xiao Yi Xian setelah kematian ibunya, karena itu bagi Xiao Yun ini adalah dendam lama yang ingin ia tuntaskan.

"Huft, jangan impulsif kita harus tangani dengan kepala dingin." kata Xiao Yun kepada dirinya sendiri.

Lalu Red Lotus Flame muncul di tangannya, dia melirik itu dengan senyuman dan bergumam pelan, "Sepertinya kembang api lotus sangat indah bila di lihat saat malam hari."

Dan karena ia sudah mencapai alam Dou Shi, ia bisa terbang dan bergerak dengan bebas di angkasa,  ia menatap gedung itu dengan santai dan berkata, "Saatnya pertunjukkan!"

Dan Red Lotus Flame di tangannya pergi ke gedung itu dengan perlahan namun pasti, api lotus itu melayang seperti tertiup angin lembut dan terbang turun ke gedung tersebut dengan mantap.

Saat memasuki gedung melalui celah jendela yang terbuka lalu ... Boom!  Ledakan dashyat terjadi.

"Ap–"

"!!!"

Ledakan itu menarik perhatian publik dan mereka terkejut saat melihat lotus merah mekar di malam hari yang terasa sangat indah.

Di balik ledakan lotus itu ada sesosok terbang dengan cepat berniat untuk menjauh karena yang baru saja terbang adalah seorang pria yang terluka, ada luka bakar parah di tubuhnya dan membakar habis pakaian serta rambut di tubuhnya.

"Oh, orang ini benar-benar gigih, padahal ia hanyalah penjahat kelas teri yang mati di awal plot tapi kenapa ia masih bisa hidup dari seranganku?" Xiao Yun sedikit mengerutkan keningnya karena ia mengetahui siapa yang baru saja lewat itu.

Orang itu memiliki rambut merah panjang, ada bekas luka berbentuk + (plus)  di bawah mata kanannya, pria itu tidak lain adalah Mu She, target incaran Xiao Yun sejak awal.

"Si-Sial, siapa bajingan yang berani menyerangku secara diam-diam seperti ini!" gerutu Mu She dengan kesal, padahal ia sedang istirahat tapi tiba-tiba gedungnya malah di ledakan oleh oknum tak bertanggung jawab ini.

"Oh, seperti yang kuharapkan, kau masih bisa bertahan seperti ini, namun tetap saja ini lah akhirmu karena menyinggung tuan muda ini." kata Xiao Yun yang muncul di belakang Mu She.

"Siapa?" Mu She terkejut, ia berbalik dan ada keringat dingin di punggungnya, namun ia terkejut saat melihat seorang pemuda tampan sedang melayang di harapannya.

"Siapa anak ini?  Dia ada di Dou Shi, bagaimana mungkin!?" pikir Mu She yang terkejut karena ia merasa kalau Xiao Yun masih sangat muda namun alamnya begitu tinggi.

"Tuan muda ini, aku tidak tau dosa apa yang disebabkan si kecil ini untuk menyinggung anda?" kata Mu She dengan sopan dan hati-hati, ia benar-benar bingung kenapa anak ini mengincarnya,  dan si bodoh mana yang menyinggung orang seperti ini.

"Oh, kau tidak ingat?  Ya tidak masalah toh kau akan mati disini jadi ingatlah dosa-dosamu di alam bawah!" kata Xiao Yun dengan dingin, ada senyum menakutkan di wajahnya ini lalu di tangan kanannya muncul red lotus flame.

"Tidak, tidak, tolong tuan muda, senior tolong selamatkan si kecil ini, aku janji akan menjadi pelayanmu yang setia!" kata Mu She memelas, ia merasakan teror dari essence flame di tangan Xiao Yun.

"Argh!!!" ia kemudian berteriak saat tubuhnya mulai terbakar dan menghilang menjadi abu yang di tiup angin.

"Sekarang satu hal sudah di urus, aku sudah menyebabkan banyak keributan, beberapa tokoh kuat disini sedang pergi kesini, aku harus pergi." kata Xiao Yun dengan cepat menghilang dan bergabung dengan kerumunan masyarakat yang sedang memakan melon.

Kejadian ini jelas menjadi peristiwa hebat di kota Qingshan, sebuah organisasi tentara bayaran terbesar di kota lenyap dalam satu malam, ini jelas pukulan yang keras bagi semua orang di Qingshan untuk lebih berhati-hati.

Mereka hanya bisa sedikit bersimpati dengan tentara bayaran kepala serigala karena menendang plat besi dan membawa keruntuhan bagi organisasi mereka.

Beberapa organisasi tentara bayaran kecil merasa bersuka cita karena dengan ini mereka memiliki peluang untuk bangkit, mereka tidak perlu lagi takut dengan organisasi besar ini lagi yang telah menjadi momok untuk kebangkitan mereka, ini lah kesempatan untuk mereka.

Sementara itu sang pelaku dari kejadian ini sedang tidur di kamarnya tanpa peduli dengan keributan di luar, seolah itu tidak berkaitan dengannya dan tidak ada sangkut pautnya dengan dirinya.

...

Keesokan harinya, Xiao Yun bangun pagi seperti biasa, ia sebenarnya tidak perlu tidur tapi ia menikmati perasaan santai saat sedang tidur karena itu ia masih terus melakukannya saat luang.

"Sistem, check-in." kata Xiao Yun ringan.

[Ding! Berhasil Check-in, selamat host mendapatkan...]

BONUS

Gadis penyihir

Pergi Ke Dunia Doupo : Suara hatiku Didengar Sama Gu Xun ErTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang