8

1.4K 153 34
                                    



🥀___🥀

Leo merengek itu adalah satu kesusahan untuk Hanessa, tidak ada cara lagi membujuknya karena semua usahanya selama ini sudah dicoba oleh Kevin. Mulai dari ice cream, permen, main musik, nyanyi, main game, nonton cocomelon, dan tidak ada yang berhasil. Anak itu masih merengek yang sekarang mendekati tangis.

"Mbakkk" Ucap Kevin yang sepertinya sudah frustasi, jangankan dirinya, Hanessa saja tidak mampu mendiamkan Leo.

"Dia ini ngantuk Vin" Kata Hanessa, wanita itu masih sibuk mengelap air mata Leo.

"Tidurin disini aja mbak, itu dianya juga diajak pulang malah makin nangis kan"

Hanessa sempat menatap Kevin selama beberapa detik, tatapan bingung. Mau menuruti saran Kevin tapi kebiasaan Leo?? Aack!

"Maaf ya Kevin" Ucap Hanessa, lalu wanita itu membawa Leo berbaring dan menyamakan posisi anak itu. Setelahnya Hanessa pun ikut memposisikan diri. Masalahnya adalah, Hanessa tidak memakai kemeja hari ini, wanita itu memakai baju kaos biasa dan Leo tidak suka dengan opsi tangannya yang masuk kedalam baju Hanessa, anak itu maunya payudara Hanessa dikeluarkan.

"Mbak mau ngapain—" Kevin panik, banget! Ya siapa aja yang gak panik liat orang lain yang bukan pasangannya sedang siap-siap membuka bajunya.

"Vin sorry" Ucap Hanessa lagi, "Tapi ini anak gak bisa tidur kalau gak—" Hanessa bingung, harus seperti apa ia mengucapkannya?? Haruskah berkata terang-terangan?? Baik Hanessa maupun Kevin sekarang sibuk menerka pikiran masing-masing melupakan Leo yang sekarang sudah menjerit menangis.

"Mbak, gak apa" Ucap Kevin. Dalam hati ia berdoa semoga moralnya masih baik-baik saja untuk beberapa waktu kedepan. Sebenarnya Kevin punya opsi untuk keluar, tapi Leo melarangnya. Katanya dia pengen tiap hari tidur siang sama Om Kevinnya seperti mereka tidur dihotel waktu itu, hal ini pula sempat membuat Kevin hampir kelepasan mengumpat lagi. Kemarin itu Leo sama sekali tidak menangis seperti hari ini.

Merasa tangan Leo sudah memegang payudaranya dan mulutnya mulai menyedot putingnya, wajah Hanessa memerah. Hanessa malu pada Kevin. Dia mau sekali rasanya memarahi Leo, tapi satu sisi ia tak sampai hati. Biasanya Leo tidak menyusu tapi kenapa hari ini harus??

Dua orang dewasa dikamar itu saling berhadapan canggung. Leo menjadi pemisah mereka meski tidak cukup untuk menutupi bagian atas Hanessa yang terbuka. Hanessa semakin merasa jantungnya berdebar saat ia sangat yakin kalau Kevin ikut melihat buah dadanya yang bulat.





🥀___🥀


Entah seperti apa yang awalnya mereka bertiga ada diatas kasur kini hanya sisa Leo sendiri. Kevin tidak tahu seperti apa mulut tidak bermoralnya ini tiba-tiba berucap dan sekarang ia sudah sibuk menggantikan posisi Leo tadi??

"Hhh Vin....." Dada Hanessa membusung. Meskipun kegiatannya sama dengan Leo tadi, tapi efeknya jelas berbeda. Hanessa merasa geli sekarang. Mulut Kevin bermain dengan putingnya, sedangkan tangannya pun tidak menganggur untuk memainkan yang satunya lagi. Hanessa merasa gila.  Selama ini ia sibuk mengejar pelepasan dan kepuasan dengan partner-partner sexnya sampai-sampai mereka tidak banyak mengexplore banyak hal. Ini adalah kali pertama ada yang bermain dengan payudaranya selain suaminya sendiri dan Leo. Dulu ketika zaman sebelum ia menikah, Yuda juga sering tapi setelah ia menyusui lelaki itu berhenti bahkan sampai sekarang.

"Mbak mau nyoba hal baru gak?" Ucap Kevin, dengan mulutnya yang masih mengulum susu Hanessa. Hanessa tidak menjawab, ia hanya menatap Kevin. Sebenarnya ia terlalu malu untuk kegiatan mereka sekarang, tapi tidak bohong kalau ia sangat menikmati itu. Kevin yang ditatap pun faham kalau Hanessa mau mencoba hal baru yang ia maksud. Pemuda itu bergerak membuka kulkas mininya dipojok ruangan dan mengambil sisa ice cream Leo yang tidak habis. Kevin menyendok ice cream itu dan meletakkannya diatas payudara besar Hanessa.

"Aackk!" Hanessa mengelinjang pelan, efek dingin dari ice cream itu membuat susunya lebih sensitif. Ditambah Kevin yang sekarang mengemut susunya seperti pemuda itu sedang memakan ice cream sungguhan.

"Kevvvhh" Tangan Hanessa bergerak meraih apapun milik Kevin, rangsangan Kevin tidak main-main.

"Iya mbak?"

"Do you want more??"




🥀___🥀





"Ngapain sihh" Jean menatap Gadis disampingnya sinis. Jean ingin menjalani satu hari tenang tapi Gadis tidak mengizinkannya hari ini.

"Research kita, ayo dikerjain!" Gadis tidak mau kalah. Sama sekali tidak goyah meskipun tatapan Jean sudah seperti hendak menelannya mentah-mentah. "Gue gak punya waktu untuk ngulur-ngulur tugas ini ya. Ayo kita ke kost Kevin terus ngerjain ini!!" Sekali lagi, gadis itu tidak ada takutnya. Sekarang ia malah menarik tangan Jean dengan seluruh tenaga yang ia punya.

"Lo ngerti mager gak sih!!"

"Nilai gue gak tergangung sama kemageran lo, ini resiko dari awal lo mau sekelompok sama gue. Nih!"

"Apa anjir??" Jean menatap kunci yang Gadis ulurkan kearahnya dengan bingung.

"Ya lo yang bawa motor lah!! Gak malu apa dibonceng cewek????"

Kalau bisa, Jean rasanya ingin melempar gadis dihadapannya ini dengan buku tebal yang tengah dipeluknya, tapi Jean cukup tahu kalau ia tidak akan bisa melakukan itu. Ada istilah 'cewek selalu benar' dan kali ini ia akan mencoba memperingati dirinya sendiri, karena tidak ingin ada pertikaian lain Jean pun mengambil alih kunci motor milik Gadis. Untungnya jarak antara Taman tempat Jean hibernasi tadi tidak jauh dengan parkiran fakultas mereka, keduanya tidak perlu berjalan kaki dibawah terik matahari yang akhir-akhir ini sangat menyengat.

"Kevin suka apa ya Je?? Gue mau beliin, kan gak mungkin ya kita kerja kelompok tapi gak ngunyah"

Jean memutar bola matanya malas, hampir saja pemuda itu memutar stang motor ini agar menabrak pohon ditepi jalan. "Yang mau kerja kelompok kan kita bertiga ya, yang ditanya kenapa kesukaannya Kevin doang?"

"Ya gue gak perlu nanya apa yang gue suka lah!" Jawab Gadis cepat, tidak lupa tangannya memukul helm yang Jean kenakan.

"Gue?? Apa yang gue suka gak lo tanyain???"

"Gak penting banget!" Ucap Gadis dan detik selanjutnya ia terpekik terkejut karena Jean yang menggoyang stang motor seolah mereka akan jatuh. "Begoo!! Jangan main-main diatas jalan!!!!"


"Bodo amat!!!"






🥀___🥀





𝐃𝐞𝐫𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang