Tanpa Senja sadari ia dan Bu Wati pun telah sampai di depan ruang kelas yang rupanya di dalam terdapat seorang laki laki paruh baya yang tengah menerangkan pelajaran kepada murid muridnya.
Bu wati pun mulai mengetuk pintu dan membukanya, seketika pembelajaran saat itu pun terhenti. Semua mata tertuju kepada Senja yang membuatnya semakin gugup. Terdengar suara bisik penuh rasa penasaran yang memenuhi seisi ruang kelas .
"Permisi pak... Seperti yang saya beritahukan kemarin bahwa ada siswa baru yang akan bergabung di kelas ini" ucap Bu Wati.
"Oh,iya bu... Anak anak kita tunda dulu pembelajarannya, karena hari ini kita kedatangan teman baru" ucap Pak Heri.
Entah mengapa langkah senja pun terasa berat saat memasuki ruang kelas ituu, senja pun merasa canggung dan suara bisikan yang awalnya hanya samar samar mulai terdengar jelas di telinga Senja.
( Duh kenapa mereka ngomongin aku ya ) ucapnya dalam hati.Tiba tiba terdapat seorang murid laki laki yang bertanya "kenapa dia tidak pakai seragam sekolah ini" dengan wajah judesnya.
Terdapat sautan dari seorang murid perempuan sambil mengolok olok Senja "eehh iya, liat deh gayanya... Kayak cewek kampung."
Senja pun hanya bisa menundukkan kepalanya ( ya ampun kenapa meraka ngomongin aku? Bagaimana aku menjalani hari ini? ).
Melihat kelakuan itu kepala sekolah pun meminta para murid untuk tenang.
"Anak anak diam sebentar. Senja ayo perkenalkan dirimu" ucap Bu Wati.Kelas seketika menjadi hening kemudian semua mata tertuju kepada Senja. Ia pun mulai menarik nafas, dan mengangkat kepalanya. (Huh, aku harus memberikan kesan yang baik!) .
Senja mulai memperkenalkan dirinya.
"Halo teman teman, perkenalkan namaku Senja Yanari... Aku murid pindahan. Senang bertemu kalian semua" ucap senja dengan senyum manisnya itu.Saat mengedarkan pandangan ke seluruh kelas, Senja pun terkejut.
Ternyata Senja sekelas dengan cowok yang menabraknya tadi pagi di depan gerbang sekolah.Salah satu murid pun bertanya kepada senja"hey, kenapa kamu tidak pakai seragam sekolah ini, walaupun murid baru harus ikut aturan dong!. Benar gak teman teman?" ucap seorang laki laki dengan ketusnya.
Suara sahut tanda setuju pun makin terdengar jelas. Senja lupa bahwa sekolah elit ini sangat mendisiplinkan siswanya, rasa minder pun kembali datang saat karena suara bisik bisik di kelas semakin keras.
"Semuanya tenang!" Teriakan dari Bu wati pun mampu membuat seisi kelas menjadi hening.
"Sementara ini Senja akan memakai seragam lamanya" ucap Bu wati.
"Kenapa begitu bu?, Aturan sekolah harus tetap di ikuti walupun dia anak baru" Ucap Raka yang selalu membuat kelas manjadi heboh.
Bu wati pun menjelaskan bahwa seragam senja belum tersedia. Jadi sampai seragamnya tersedia, senja akan memakai seragam lamanya.
Suara gaduh tanda mengeluh pun memenuhi seisi ruang kelas. Senja makin tidak percaya diri dan merasa harinya semakin buruk.
"Anak anak tenang!, Ini sekolah bukan pasar jadi jangan berisik."ucap bu Wati dengan lantang.
Kelas pun menjadi hening, sementara Senja semakin merasa tersudutkan di sana dan hanya bisa menundukkan kepalanya.
"Ibu harap kalian bisa berteman baik dengan senja" ucap bu wati.
"Nah, Senja. ada 2 kursi kosong dibelakang bersama raka atau bersama angga.. kamu bisa pilih mau duduk dimana" ucap bu wati dengan lembut.
Senja pun melamun karena memikirkan ingin duduk dimana karena mereka ber 2 terlihat tidak suka jika Senja duduk di sana.

KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA
Teen FictionSenja sungguh indah bukan? Banyak orang beranggapan senja hanya indah dan datang sesaat saja. Namun senja mampu membawa kita kepada ketenangan dengan keindahan nya itu. Siapa sangka cinta itu bisa seperti alunan music, kadang bisa membuat dirimu mer...