Salah Faham

47 12 0
                                    

Sesampainya di dalam laboratorium sekolah...

Senja pun langsung terkejut karena belum pernah melihat laboratorium selengkap dan se luas itu
(Wah ruangan ini juga luar banget ya. aku gk nyangka, fasilitas seperti ini bisa di gunakan oleh pelajar).

Bunga yang melihat senja sedang melamun itu pun langsung menduga bahwa Senja sangat menyukai pelajaran sains. "Senja kenapa kamu melongo gitu,biar aku tebak pasti kamu suka banget sama pelajaran sains". Ucap bunga

Senja yang mendengar itu seketika tersadar dari lamunannya dan langsung menggelengkan kepala. Senja mengatakan bahwa ia tidak menyukai pelajaran sains karena Senja merasa takut ketika harus membedah sesuatu.

Bunga pun tertawa ketika mendengar jawaban dari Senja. Rupanya ada orang yang sama takutnya seperti Bunga jika harus melakukan pembedahan, Bunga juga memberitahu senja bahwa seminggu sekali mereka akan melakukan praktek di laboratorium.

Senja pun terkejut dan panik ketika mendengar ituu, namun senja hanya bisa pasrah dan banyak berdoa. Senja mengatakan bahwa walupun yang di bedah makhluk hidup yang sudah mati tetap saja menyeramkan, Senja takut jika arwah dari makhluk tersebut akan menggangunya.

Mendengar itu Bunga pun langsung tertawa lepas ia tidak menyangka bahwa Senja sebegitu takutnya melakukan pembedahan. Melihat tingkah Senja, Bunga pun terus tertawa hingga perutnya sakit.

Bunga yang sedang tertawa pun mendorong Senja dan membuatnya menabrak seseorang yang baru masuk ke dalam lab.

Terdengar teriakan dari orang yang di tabrak oleh Senja.
"Aduh! Kamu lagi, kenapa hobi banget sih nabrak orang?!". Ucap angga

Senja pun hanya bisa meminta maaf sambil ketakutan, namun dengan santai nya bunga pun menyapa Angga dan meminta maaf karena yang bikin Senja menabraknya adalah Bunga.

Bunga yang heran pun bertanya kepada Angga "ada keperluan apa datang ke laboratorium". Angga pun mengatakan bahwa ia sedang di minta oleh guru untuk mengambil buku di labolatorium. Ia juga mengatakan lain kali harus hati hati.

Senja pun menganggukkan kepalanya dan berkata "iya lain kali bakal hati hati". Sementara itu Angga hanya diam kemudian berjalan melewati Senja dan Bunga.

Senja memperhatikan Angga yang mengambil buku di meja. Bunga pun tersenyum penuh arti melihat Senja.

Selesai mengambil buku Angga berjalan pergi tanpa bicara sepatah katapun.

Bunga pun mulai menggoda Senja.
"Hati hati kalau ngeliatin orang sampai begitu bisa bisa matamu copot dan ngikutin Angga tuh"

Senja pun langsung memalingkan pandangan nya dan mengatakan "ehh siapa juga yang ngeliatin dia".

Bunga pun terus menatap Senja sambil tersenyum "terus tadi apa kalau bukan ngeliatin"

Senja pun menjelaskan bahwa ia penasaran kenapa Angga itu gak ada ramah ramahnya sama sekali. Bunga pun tak percaya dengan apa yang di katakan Senja, Bunga mengatakan bahwa Senja terus memperhatikan Angga dari awal masuk sampai keluar.

Wajah senja pun mulai memerah dan meminta bunga untuk tidak meledeknya terus. Bunga pun hanya bisa tertawa dan berhenti menggoda Senja.

Seketika bunga pun bertanya hal yang bersifat pribadi kepada Senja. Ia ingin mengetahui apa penyebab Senja pindah sekolah. Karena Senja pindah saat ia kelas 11 dan nilai tahun ini mempengaruhi nilai ujian sekolah nanti.

Senja baru pindah hari itu tapi bunga langsung berpikir bagaimana senja bisa bertahan dengan nilai-nilai nya di sekolah sini. Senja betul betul merasa senang dan Beruntung baru hari pertama sekolah sudah mendapatkan teman yang baik.

SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang