Mulai Dekat

17 9 0
                                    

Di dalam bus...

Bus yang sangat penuh membuat Senja berdesakan dengan penumpang lain.

Dan Akibat dari itu, tubuh Senja nyaris oleng karena dorongan dari berbagai arah.

" Cari pegangan, kalau kamu ke injek nyawamu bisa melayang ". Ucap Angga yang melihat Senja terdorong oleh orang orang.

"........?!". Senja

"...........". Senja

Tanpa basa basi Senja pun berjalan mendekati Angga untuk berpegangan dengan dia.

".........!?". Angga

"..........!?". Senja

"K-Kenapa? T-Tadi kamu bilang aku di suruh pegangan". Ucap Senja

"........". Angga

"Hmm... Yaudah". Ucap Angga

Senja pun memegang lengan Angga dengan malu malu.

"......."

(Hmm.. mungkin Bunga benar, kalau Angga sebenarnya adalah cowok yang baik. Tapi gaya bicaranya tetap saja membuatku sedikit kesal.) Ucap senja dalam hati.

Terpaksa di sepanjang perjalanan Senja terus menggenggam lengan Angga.

Senja pun berterima kasih kepada Angga karena sudah menolongnya.

"Angga makasih ya, tadi aku tertolong banget". Ucap Senja

Namun jawaban Angga membuat Senja sedikit merasa kesal.

"Lain kali harus lebih sigap. Jadi gak perlu sampai pegangan sama orang lain kayak tadi". Ucap Angga

"........". Senja

(Ya tuhan, mikir apa sih aku barusan.... Cowok baik darimana... Gak taunya.. sama aja.) Batin Senja.

Sesampainya di tempat pemberhentian, Senja dan Angga pun turun.

Di sepanjang jalan menuju rumah, lagi lagi Senja berjalan di belakanganya...

Senja pun sempat bertanya tanya, akankah Angga bisa sedikit lebih ramah lagi kepadanya.

Senja terus memikirkan nya hingga suatu ketika Angga berhenti  melangkah.

Senja yang tengah melamun tiba tiba terkejut ketika Angga menoleh ke arahnya.

"Ngapain kamu? mau ikut beli minum juga?". Ucap Angga

"..........?!". Senja

"E-Eh.. minum?".

"Siapa yang mau beli- -".

"..........?!".

Tanpa sadar, Senja mengikuti Angga lagi. Padahal saat itu Angga mampir ke warung untuk membeli minuman.

"Kenapa? Kamu mau bilang kalau ternyata rumah kamu pindah ke warung sekarang?". Ucap Angga sambil mengangkat satu alisnya.

Senja yang mematung pun tidak bisa berkata apa apa.

".............".

"S-Sorry... aku permisi kalau begitu..". Ucap senja yang buru buru ingin pergi dari sana.

Sambil menahan rasa malu karena di anggap sebagai penguntit 'lagi'. Senja pun hendak pergi meninggalkan Angga.

Namun baru saja Senja berbalik badan dan mau melangkahkan kaki. Tiba tiba....

"Tunggu". Ucap Angga

Senja pun berbalik badan kembali.

".........." . Senja

Angga menyodorkan sebotol minuman dingin kepada Senja.

"Nih". Ucap Angga sambil memberikan minuman dingin kepada Senja.

"...........?!".

"E-Eh..A-Apaan ini...".

"A-Aku kan gak minta ke kamu..".

"N-Ngomong aja enggak kok". Ucap senja yang merasa heran dan sedikit shock.

" Yaudah, mau atau enggak? ". Ucap Angga yang masih memegang sebotol minuman dingin di tangan nya.

"........."

"Y-Yaudah deh.."

"M-Makasih ya.."

".......?"

Angga melanjutkan kembali langkah kakinya pulang ke rumah. Sementara Senja kembali mengikutinya dari belakang.

Tiba tiba langkah Angga kembali terhenti dan menoleh ke arah senja dengan berkata.

"Aku bukan induk bebek ngapainn masih ngikutin di belakang!". Ucap Angga

"E-Eh...". Ucap Senja

Lagi lagi celotehan Angga berhasil membuat Senja merasa malu.

Selangkah lebih cepat, Senja berusaha menyamakan langkah kakinya dengan Angga.

Berjalan bersama.... Tapi tetap saja Senja dan Angga masih terkunci dalam kecanggungan.

Saat Senja sedang berusaha untuk mencairkan suasana tiba tiba.....

"Hmm"

"Tadi kenap tiba tiba berhenti nyanyi?". Ucap Angga

Senja yang sedang melamun pun seketika tersadar dan merasa bingung.

"E-Eh....".

"Emmmm...".

"Lidahku terasa kelu". Ucap Senja

Namun Angga merasa bahwa ada suatu hal yang membuat Senja berhenti bernyanyi saat di kelas tadi.

"Hmm aku pikir itu bukan alasan yang sesungguhnya".

"Ada alasan lain kan kenapa kamu tiba tiba berhenti nyanyi?".

"Aku yakin". Ucap Angga

Saat mendengar ucapan Angga Senja pun merasa bingung harus berkata apa.

"......."

"Beneran kok...untuk apa aku bohong?". Ucap Senja

"Hmmm..Gitu..".

"Yasudah". Ucap Angga

"Iya". Jawab Senja

"Lain kali harus lebih pede"

"Hmmm...Kalau gitu. duluan ya"

"Dah...". Ucap Angga dan langsung masuk ke rumahnya.

(Ngomong apa dia barusan? Pede? Serius? Dia beneran abis nasehatin aku?. Yaampun. Dasar aneh..) Ucap Senja dalam hatinya.

Begitu Angga pergi Senja langsung buru buru masuk ke dalam rumah.

Untungnya saat itu bibi sedang tidak ada di rumah. Sehingga ia tidak kaget melihat gelagat Senja yang seperti habis mencuri barang.

Senja pun memutuskan untuk segera beristirahat.




SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang