Hari Baru

43 12 1
                                    

Pagi yang baru...

Setelah menjalani hari pertama di sekolah yang cukup melelahkan, Senja pun siap menjalani hari yang baru ini.. Senja berharap semoga ia bisa menjalaninya dengan baik kali ini.

Pagi itu Senja sedang memasukan buku buku pelajaran nya kedalam tas.

"Semoga hari ini lebih baik dari kemarin" ucap Senja dengan penuh keyakinan.

Setelah semua sudah rapi senja yang sudah siap ke sekolah pun turun ke ruang makan dan menghampiri bibi yang sedang sibuk di dapur.

Sesampainya di ruang makan...

Senja mencium aroma yang sangat sedap dari arah dapur "wahh harum banget masakan nya... jadi laper dehh" Ucap Senja sambil memegangi perutnya.

"Bibi sedang masak apa pagi pagi begini?" ucap senja.

"Ehh Senja.. sudah bangun nak? Ini bibi lagi masak nasi goreng dan telur mata sapi untuk sarapan nanti." Ucap bibi sambil tersenyum kepada Senja.

Senja pun menawarkan bantuan kepada bibi supaya lebih cepat selesai.

Namun Bibi menolaknya karena sebentar lagi masakan nya sudah selesai. Bibi pun menyuruh senja untuk duduk saja.

(Hmm, padahal aku pengen bisa masak berdua bareng bibi. Harus cari cara nih..) Ucap senja dalam hati.

"Kalau kita masak  berdua masakannya bakal jauh lebih enak loh bi!" Ucap senja.

"Hmm, masa sih" ucap bibi sambil menggoda Senja.

Senja pun berusaha untuk meyakini bibi supaya Senja bisa membantunya "aduhh.. Bibi meragukan kemampuan Senja nih!, Tenang aja bi, nasi gorengnya bakalan jauh lebih nikmat kalau dengan bantuan Senja. Lagi pula bibi jangan khawatir, Senja akan hati hati kok." Ucap senja dengan penuh semangat.

Akhirnya bibi memperbolehkan Senja untuk membantunya, bibi meminta Senja untuk mengupas wortel dan memotong daun bawang.

Senja dan bibi pun memasak bersama. Sambil memasak bersama ada saja obrolan ringan yang membuat Senja lebih semangat di pagi itu.

Bibi bertanya kepada senja mengenai sekolah nya."bagaimana sekolah mu senja? Semua lancarkan?." Tanya Bibi

Senja mengatakan bahwa sebenarnya Senja merasa bingung karena cara pengajaran nya sedikit berbeda dari sekolah lama Senja. Tapi Senja meminta bibi untuk tidak khawatir karena Senja tetap bisa mengikuti pelajaran dengan baik.

Bibi yang awalnya panik pun merasa lega rupanya selain cantik keponakan nya itu adalah anak yang pintar.

Mendengar pujian itu bunga pun tersenyum sumringah " aduhh bibi bisa aja nih, Senja sampai mau terbang nih hehehehe ".

Senja juga berkata bahwa ia akan melakukan yang terbaik untuk ayah dan Bibi. Dan terutama untuk ibu pastinya..

Bibi pun mempercayai Senja Bibi yakin bahwa Senja akan melakukan yang terbaik.

Tidak lama, masakan pun sudah selesai dan Senja pun segera membawa nasi goreng itu ke meja makan.

Senja menikmati sarapan pagi yang menyenangkan bersama Bibi.

Sebelum Senja berangkat ke sekolah Bibi meminta Senja untuk menunggu sebentar karena Bibi ingin menyiapkan bekal untuk Senja.

Namun Senja tidak ingin merepotkan Bibi."gaush bi, nanti Senja bisa makan di kantin." Ucap Senja.

Loh yakin nih?...Lumayan loh dari pada kamu nanti keluarin uang untuk beli makanan lagi.

Sebenarnya Senja merasa tidak yakin, Senja suka dengan makanan buatan Bibi. Namun Senja juga takut terlambat masuk ke sekolah.

SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang