Malam ini rasanya sulit untuk Taeyong menutup kedua matanya untuk tidur. Kini ia tengah berdiri didepan jendela menatap kearah luar yang mana langit masih sangat gelap.
Perlahan ia berjalan menuju laci lalu mengambil sesuatu didalamnya. Sebuah figura dengan foto seorang anak kecil didalamnya.
Taeyong kemudian kembali menuju jendela dan melihat keatas langit malam yang mana dihiasi banyak bintang malam ini.
"Beomgyu liat bubu dari atas kan nak?" Ucapnya entah pada siapa
Taeyong menghela nafasnya pelan, sempat terdiam sejenak sampai suara kembali terdengar
"Bubu rindu, 10 tahun bubu coba untuk ikhlas tapi rasanya sulit sekali.." kini matanya beralih menatap figura foto ditangannya, ia mengusap pelan figura itu. Isakannya terdengar cukup keras hingga tak sengaja membangunkan Jaehyun.
Jaehyun beranjak dari tidurnya kemudian mendekat kearah Taeyong, ia memeluk sang istri dari belakang menempatkan dagunya di bahu sang istri, mencium wangi pada leher jenjang taeyong membuat dirinya merasa nyaman.
"Tidak tidur hm?" Tanya Jaehyun
"Aku rindu anak kecil kita Jae" balas Taeyong
"Aku gagal menjadi seorang ibu karena gabisa jaga dia" lanjutnya
"Stttt, hei bukan hanya kamu.. tapi aku juga, aku juga gagal Tae. Tapi ini semua kecelakaan, semuanya sudah takdir, sekarang Beomgyu kita sudah tenang diatas sana. Kita kirim doa saja ya?" Ucapan Jaehyun berusaha menenangkan hati sang istri
Kini mereka berdua memejamkan matanya, masih dengan posisi awal. Hening, hanya terdengar suara nafas masing masing.
'bubu harap kamu kembali lagi kesini nak, memeluk bubu sampai rasanya tak ada lagi hari esok walau rasanya semua itu tak mungkin'
'maafkan papa nak, papa belum bisa bantu bubu untuk mengikhlaskan kamu karena pada dasarnya papa juga masih belum terima dengan kenyataan 10 tahun yang lalu. jasadmu memang belum ditemukan jadi kemungkinan mu hidup masih ada walau sangat kecil'
🍄🍄🍄
Pagi ini Jeno dan jaehyun sudah siap di meja makan dengan handphone di tangannya masing masing, Taeyong masih tengah memasak beberapa masakan lagi. Sedangkan Sungchan baru turun dari kamarnya dengan tas yang dipakai disebelah pundaknya.
Sungchan datang menghampiri Taeyong kemudian mengecup pipinya. Taeyong hanya terkekeh melihat tingkah anak bungsunya hari ini, tak seperti biasa.
"Buu" panggil Sungchan
"Hm? Kenapa sayang?"
"Sungchan mau dibuatin bekal dong"
"Eoh? Tumbennn banget"
"Ya gapapa, kemarin Sungchan liat temen yang bawa bekal dari rumahnya kan jadi pengen juga"
"Yaudahh bubu siapin bekal buat kamu sekalian tanya abangmu siapa tau dia juga mau dibuatin"
"Okeee"
Sungchan menuju kearah meja makan kemudian duduk dikursi tempatnya biasa.
"Bang, mau dibuatin bekal gak tuh sama bubu?"
"Gak lah ngapain, gua udah gede" ucapnya, tatapannya masih tak lepas dari ponsel digenggamannya
"ABANG GAMAU KATANYA BU!" Teriak Sungchan
"Emang kamu bekal kak?" Tanya Jaehyun
Sungchan hanya mengangguk mendengar pertanyaan Jaehyun.
"Tumben"
"Hehehehe lagi pengen aja pa"
Setelah semuanya selesai makan, Taeyong menghampiri Sungchan kemudian memasukkan kotak bekal kedalam tas sungchan.
"Minta dibuatin bekal kan? Habisin jangan ada sisa" ucap Taeyong
"Siap"
"Satu lagi, jangan sampe hilang kotak makannya"
"Oke! Aman. Sungchan pergi ya Pa, Bu"
"Hati hati"
Taeyong mengecup kening Sungchan kemudian tersenyum manis.
"Jeno juga pergi ya Bu"
"Hm, hati hati jangan ngebut bawa mobilnya"
"Gapapa biar jadi pembalap" ujar Jeno
"Anak ini ya kalau dibilangin hihhh" Taeyong menjitak kepala Jeno pelan
"Duhh yang tadi perasaan dicium kok aku di jitak?" Jeni mengusap kepalanya yang tadi dijitak oleh Taeyong
"Soalnya kamu ngeselin"
Jeno memasang wajah sedih, hal itu membuat Taeyong terkekeh dan jaehyun menggelengkan kepalanya.
Cup
"Udah, sana pergi nanti telat loh"
"Hehehehe, yaudah dadah bubuuu"
Taeyong melambaikan tangannya, kemudian membalikkan tubuhnya dan seketika ia terkejut saat Jaehyun berdiri dibelakangnya dengan senyum aneh
"Apa?" Tanya Taeyong
"Cium juga dong sayang, kan aku mau kerja"
Cup
Taeyong mengecup bibir jaehyun sekilas kemudian ia menampilkan senyum manisnya
"Spesial buat papanya anak anak"
Jaehyun terkekeh kemudian ia mencium lama kening sang istri dan akhirnya pergi meninggalkan rumah untuk pergi ke kantor.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Without Saying | JungFams ✓
FanficWARN! bxb | mpreg | angst Saat kecil seseorang pernah berjanji akan menjemputnya dari tempat asing ini namun hingga ia remaja orang itu bahkan tak pernah kembali. - ia akan pulang jika orang itu datang untuk menjemputnya - buat kalian yang homop...