How could a little smile be this painful?

318 20 3
                                    


Aku terbangun pukul delapan pagi dengan bantuan alarm. Hal pertama yang kurasakan adalah betapa baik aku tertidur semalam karena aku merasa tubuhku lebih ringan dan bugar sekarang.

Setelah sedikit merenggangkan tubuh, aku meminum segelas air putih lalu segera mencuci muka dan menyikat gigi.

Gerakanku menaruh pasta gigi di atas sikat terhenti. Aku mematung selama beberapa detik karena memikirkan hal apa yang mesti kulakukan hari ini. Aku menatap diriku di cermin dan menghela napas.

Mengapa aku tidak menyusun dahulu rencana apa yang akan kulakukan selama cuti? Aku memang sempat kepikiran beberapa hal tapi tidak untuk rencana pasti di hari ini.

Kugosok gigiku dengan pikiran yang mengambang. Terkadang aku terhenti di tengah-tengah ketika sebuah ide terlintas di kepalaku, begitu seterusnya. Maka aku butuh waktu dua puluh menit penuh untuk selesai menyikat gigi.

Masih dengan pikiran yang sibuk, aku berjalan menuju dapur. Aku akan memeriksa bahan makanan apa yang tersedia untuk kubuat sarapan pagi ini. Dan... tidak ada! Sesaat setelah kubuka lemari pendinginku, isinya hanyalah beberapa botol air mineral dan... kue beras.

Kuambil boks kue beras itu dan menaruhnya di atas meja makan. Untuk pertama kalinya dalam hidupku aku sangat bahagia hanya karena kue beras. Sarapan dengan kue beras tidak buruk juga, pikirku.

Biasanya aku selalu sarapan di jalan sebelum aku berangkat ke kantor. Apa yang kuharapkan dengan mencari bahan makanan untuk dimasak sebagai sarapan? Tiba-tiba saja aku merasa sangat bodoh dan itu sukses membuatku menertawakan diri sendiri.

Omong-omong soal kue beras ini, aku jadi teringat oleh gadis beraroma musim semi itu lagi. Dia bilang bahwa dia membuat kue beras ini sendiri. Aku memakannya tanpa ragu. Rasanya... enak.

Aku tidak terlalu ingat bagaimana rasa kue beras karena kita tidak makan kue beras setiap hari, hanya saat-saat khusus saja seperti tahun baru atau saat kau kedatangan tetangga baru.

Aku menghabiskannya lebih cepat dari yang kusadari. Aku pikir sepertinya aku terlalu lapar. Saat hendak membersihkan peralatan makan, aku tersentak dengan pikiranku sendiri. Buru-buru kusambar ponselku di atas meja dan membuka galeri. Aku mencari dengan seksama sebuah foto iklan sosial media yang pernah kusimpan beberapa hari yang lalu.

Itu adalah sebuah informasi acara pameran foto di studio seni kecil yang tidak jauh dari sini. Kebetulan yang sangat membahagiakan adalah pameran itu masih berlangsung hingga minggu ini.

Aku belum pernah membicarakan ini pada siapa pun sebelumnya. Namun, aku sudah tertarik soal dunia fotografi sejak lama. Bahkan dulu aku pernah ingin bercita-cita sebagai seorang fotografer. Apa yang membuatku melakukan pekerjaan yang sangat jauh berbeda dengan hobiku adalah bahwa aku tidak cukup percaya diri kalau aku akan sukses hanya dengan memotret sesuatu.

Lagi pula, tidak semua hobi harus jadi profesi 'kan? Itu lah kalimat penghiburan yang selalu kuucapkan pada diriku sendiri ketika aku menyesal telah menyerah pada cita-citaku dulu. Baiklah kurasa pembahasan serius ini cukup sampai di sini. Niatku adalah untuk menghabiskan hariku dengan melakukan hal-hal menyenangkan dan pembahasan soal ini bukanlah salah satunya.

Setelah melakukan reservasi kunjungan acara, aku langsung melesat bersiap untuk pergi. Ada rasa antusias yang meletup-letup di dalam diriku yang tidak bisa kugambarkan, yang telah lama tidak pernah aku rasakan lagi.

***

Aku mampir ke kedai kopi untuk membeli americano dingin. Cuaca hari ini benar-benar sempurna. Mendekati akhir musim semi, suhu sedikit menghangat namun tetap terasa nyaman untuk bepergian.

Karena cuaca hari ini juga sedikit berangin, aku tetap memakai luaran agar tetap hangat. Tidak lupa juga kubawa salah satu kamera digital yang kupunya untuk memotret beberapa momen sepanjang perjalanan. Ya, aku pergi berjalan kaki. Sebetulnya lokasinya memang tidak terlalu jauh jadi aku memutuskan untuk berjalan dengan lebih santai.

[COMPLETED] F/3.9 ApertureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang