Chapter 14 ( Rayhan putra alfahri -Kembali-)

990 121 6
                                    

Andin dan Aldebaran begitu bahagia mendengar pernyataan dari dokter Nabila. Memang terkesan seperti mimpi tapi ini lah kenyataan, kenyataan bahwa Rayhan anak mereka masih hidup.

"Dokter sebenarnya ada apa? Kenapa dokter merahasiakan hal sebesar ini dari kami orang tua nya Rayhan? Apa dokter enggak mikir dampak dari apa yang udah dokter lakukan?." Tanya Aldebaran ketika sadar bahwa perbuatan dokter Nabila ini sungguh membuat nya bingung.

Ya. Walaupun dokter Nabila ini sangat baik karena telah merawat anak nya dengan baik tapi tindakan dokter Nabila sungguh tidak bisa di benarkan.

"Saya benar-benar minta maaf kepada bapak dan ibu. Saya tau bahwa tindakan saya kali ini sangat tidak di benarkan walaupun memang niat saya baik. Saya siap jika memang kalian mau melaporkan saya ke polisi.." ujar dokter Nabila kepada Aldebaran dan Andin.

Aldebaran dan Andin terkejut mendengar ucapan dokter Nabila.

"Niat saya baik, saya hanya ingin membawa Rayhan ke rumah sakit yang penanganan nya jauh lebih baik supaya Rayhan bisa bertahan dan kembali baik seperti semula. Memang saya terkesan menculik Rayhan dan membiarkan kalian menangisi anak yang memang bukan anak kalian..."

"Jadi ini sebabnya kenapa waktu itu jenazah yang katanya itu Rayhan terpaksa di mandikan serta di kafan kan di rumah sakit supaya tidak ada yang bisa mengenali nya?." Tanya Andin kepada dokter Nabila.

Dokter Nabila menganggukkan kepalanya.

Andin benar-benar tidak menyangka. Jadi selama ini yang dia tangisi bukan lah anak kandung mereka.

"Lalu anak siapa itu dok?." Tanya Aldebaran dengan serius kepada dokter Nabila.

"Itu anak teman saya. Dan beliau sudah kehilangan orang tua nya jadi tidak ada satupun keluarga yang bisa menguburkan nya.." Jawab dokter Nabila.

Aldebaran dan Andin hanya bisa terdiam. Rasanya seperti mimpi.

"Saya bisa saja laporkan dokter atas kasus ini.." Ujar Aldebaran kepada dokter Nabila.

Andin menatap suaminya. Dan langsung menyentuh tangan nya dengan lembut.

"Mas..."

"Apa yang dokter Nabila lakukan memang tidak bisa di benarkan, tapi berkat dokter Nabila juga anak kita Rayhan bisa selamat mas.." Ujar Andin berusaha menenangkan Aldebaran.

"Tapi ndin..."

"Mas sekarang yang terpenting Rayhan udah sama kita. Dia udah baik-baik aja dan itu udah lebih dari cukup mas..." Ujar Andin kepadanya Aldebaran.

Dokter Nabila hanya bisa terdiam. Dia tidak mungkin menceritakan yang sebenarnya siapa yang menculik Rayhan dan membawa nya ke luar negeri. Dia ikhlas apabila dia memang harus di penjara, Karena dia pun ikut terlibat dalam hal ini.

"Tidak apa-apa ibu, saya siap jika memang harus di penjara..."

Andin menggenggam tangan Aldebaran. Berusaha untuk tidak membuat nya emosi.

"Kami ingin melihat anak kami dok.." Ujar Andin kepada dokter Nabila.

"Mari saya antar kan pak, Bu.."

Mereka bertiga pun lantas langsung pergi dan beranjak menuju ruangan Rayhan.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Aldebaran dan Andin terdiam ketika sudah berada di dalam ruangan Rayhan. Mata nya terus saja menatap ke arah putra nya.

Tes.
Mereka berdua meneteskan air mata nya tidak menyangka. Allah menghadirkan kembali putra nya yang sudah sangat di nantikan untuk hadir di tengah-tengah keluarga nya.

You Are Everything To MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang