Chapter 08 ( merelakan? )

5.8K 234 34
                                    

Setelah selesai buang air kecil Andin pun langsung keluar dari dalam toilet,  tapi pada saat ingin keluar dari dalam toilet tiba-tiba...

"Awww." Teriak Andin yang ternyata terpeleset karna ingin membuka pintu toilet nya.
Dia tidak mengetahui kalo ternyata ubin nya licin.

Andin merasakan sakit di perut nya.

"Perut aku sakit banget akhh." Ujar Andin meringis kesakitan sambil memegang perutnya.

"Handphone, aku harus telepon mas al." Ujar Andin yang berusaha membuka tas nya dan mencari handphone nya untuk menghubungi Aldebaran.

Tapi pada saat mencari handphone di tas nya dia tidak menemukan ada Handphone, padahal Andin sangat ingat kalau dia membawa handphone nya.

"Handphone nya dimana kok ada." Ujar Andin sambil berusaha mencari handphone.

"Ya Allah sakit banget." Ringis andin ketika merasakan begitu sakit di bagian perut nya.

~~~~~~~~~~~~~~
Di sisi lain Aldebaran masih terus kepikiran Andin.

'Perasaan gua kenapa ya kok makin kepikiran Andin terus.' Batin Aldebaran bersuara.

Tiba-tiba Aldebaran mendengar suara handphone berdering dan ternyata handphone itu bukan milik nya melainkan milik Andin .

"Loh ini kan handphone nya Andin kok bisa ketinggalan disini." Ujar Aldebaran.

"Bu Utari?."

Via telepon.

"Halo Bu Andin udah sampe mana bu? Ibu udah telat 5 menit." Ujar Bu Utari yang tidak mengetahui bahwa Aldebaran lah yang mengangkat telepon nya.

" Halo saya suami nya Andin,  Andin nya sudah datang dari tadi Bu, saya baru saja menghantarkan Andin beberapa menit yang lalu." Ujar Aldebaran.

"Oh pak Aldebaran, tapi Bu Andin nya belum hadir di kelas pak." Ujar Bu Utari.

"Apa mungkin Bu Andin ke toilet dulu?." Lanjut Bu Utari

"Iyaa coba di tunggu dulu Bu sampe beberapa menit lagi." Ujar Aldebaran.

"Baik pak Terimakasih infonya, assalamu'alaikum." Ujar Bu Utari.

"Waalaikumsalam."

Setelah itu sambungan telepon pun terputus.

"Andin belum sampai kelas? Apa mungkin dia ke toilet dulu? Tapi kok lama banget kalo emang dia ke toilet dulu." Ujar Aldebaran berbicara sendiri.

"Gua harus ke kampus Andin sekarang juga sekalian antar handphone Andin." Lanjut Aldebaran langsung memutar mobil nya menuju kampusnya Andin.

~~~~~~~~~~~~
°Sekolah Reyna°

Di saat sedang belajar tiba-tiba Reyna kepikiran mamah nya, Ia pun langsung berlari keluar dan memanggil mamahnya.

"Mamah." Teriak Reyna sambil menangis.

Mirna yang melihat Reyna menangis keluar kelas dengan berlari Langsung bertanya kepada Reyna.

"Reyna kenapa sayang kok nangis." Tanya mirna kepada reyna.

"Aku mau ketemu mamah encus ." Ujar Reyna sambil menangis.

"Mamah? Kan tadi Reyna abis di anterin sama mamah." Ujar Mirna kepada Reyna .

"Pokoknya aku mau ketemu mamah ncus."

"Yaudah encus telepon omah dulu ya Reyna jangan nangis."

Setelah itu Mirna Langsung menghubungi Bu Rosa.

You Are Everything To MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang