PART SATU

734 22 3
                                    

CLARA ANINTYAS BAGASKARA,wanita cantik itu kini tengah duduk berhadapan dengan sang ayah dan bundanya

"Yah,tapi Clara bukan anak kecil yang harus di jaga sama orang"ujar clara dengan kesal.masa iya dia harus di jaga oleh ajudan utusan ayahnya

"Ayah nyuruh seseorang agar kamu aman Clara"ujar BAGASKARA PUTRA NIGARA (ayah Clara)

"Tapi yah itu malah bikin Clara nggak leluasa dengan pilihan Clara"ujar Clara,ia sangat lelah dengan kehidupannya

Ia hidup harus sesempurna mungkin agar bisa menjadi panutan bagi orang-orang karena ia adalah anak komandan yang berpangkat sangat tinggi

Setelah banyak kesengsaraan dan kini hal itu ditambah dengan adanya percakapan ini

"Jangan paksa Clara mas,nanti dia stress"ujar KIRANA ILA WIRATAMA(bunda Clara)

"Tapi bahaya kalau nggak ada ajudan bun,soalnya ia baru saja beranjak dewasa dan pasti banyak sekali keinginannya.dan yang jelas hal itu sangat berbahaya"ujar Bagaskara ia membuat keputusan itu karena banyak berita tentang pembullyan dan adu kekuatan "ayah nggak mau anak kita terjerumus dalam hal hal negatif dan berbahaya"

"Bunda faham tapi kita obrolin baik baik sama anaknya"ucap kirana

"Ayah beri waktu 3 hari untuk kamu berpikir ya nak,tapi ayah harap kamu menerima keputusan ayah karena ini adalah hal yang terbaik bagi kamu maupun kita"ujar Bagaskara lalu ia beranjak dan menuju kamar miliknya

Disinilah hanya ada Kirana dan Clara mereka duduk berdampingan

"Nak kamu tau hidup menjadi seorang anak petinggi itu sangat sulit dan bunda pun mengerti bagaimana sulitnya tapi apalah daya memberontak sekuat apapun kamu kita nggak bisa untuk lari dari kenyataan"ucap kirana dengan mengusap tangan milik putri semata wayangnya itu"kamu tau nak,ayah dan bunda berjuang besar agar kamu bisa hidup dengan aman dan nyaman tanpa memperdulikan jika nyawa kami jadi taruhannya sekalipun"lanjut Kirana sedangkan Clara menunduk dengan pikiran yang berkecamuk

"Maaf ya Bun kalau selama ini Clara nyusahin ayah maupun bunda"lirih Clara dengan mata berair

"Kamu nggak pernah nyusahin kami nak,kamu adalah anugerah yang sangat indah yang pernah kami miliki "ujar Kirana sembari mengecup kepala clara dengan penuh kasih sayang

"Yaudah kalau gitu Clara terima deh semua keputusan ayah dan bunda" final Clara lalu ia pun pamit pada bundanya untuk ke kamar

Sesampainya di kamar clara langsung termenung dan melihat pantulan dirinya di kaca

"Clara,kenapa nasib Lo kaya gini banget sih.capek banget tau kayak gini"ujar Clara dan tiba-tiba airnya matanya luruh begitu saja

"Harus jadi yang sempurna di mata banyak orang.harus menjadi panutan bagi anak anak lainnya"

"Nggak, nggak,nggak.clara jangan manja,jangan manja"clara pun perlahan menghapus air matanya

Hidup menjadi anak komandan dan terpadang di dunia militer membuat CLARA harus bersikap sesempurna mungkin agar tidak menjelekkan nama ayahnya dan keluarga.berat bukan

Tapi inilah takdir clara.di mata orang banyak ia adalah orang yang sangat beruntung

Memang orang tuanya tidak pernah menuntut hal hal yang membebankan dan Clara bersyukur akan hal itu

"Hwaiting Clara,banggain ayah dan bunda.jangan bikin mereka banyak pikiran,semangat"Clara menyemangatkan dirinya agar tidak selalu pantang menyerah

+++++++++++









AJUDAN CLARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang