PART ENAM

235 13 0
                                    

Di pagi hari yang cerah terlihat mentari menyinari langit

Sedangkan salah satu insan darinya masih tertidur pulas karena alasannya masih weekend

Ya siapa lagi jika bukan CLARA ANINTYAS BAGASKARA

"BANGUN"teriak Arga memenuhi kamar milik Clara

"Bentar lagi om"

"Kamu mau bilang lima menit lagi,jangan berharap saya baik dan memberi kamu lima menit lagi.sekarang BANGUN CLARA ANINTYAS BAGASKARA "ujar Arga sembari menarik dan membuka jendela kamar milik gadi itu

"Ih om,kan ini masih jam enam pagi loh dan weekend juga kan"

"Jadi maksud kamu jika hari libur hal yang dilakukan adalah bangun siang dan bermalas malasan"

"Iya bener banget om "jawab Clara,sekarang ia memposisikan dirinya duduk dengan mata yang masih terpejam

"Sekarang ayo bangun dan ganti baju"

"Ngapain om?"tanya Clara penasaran

"Kita bakalan lari pagi Clara"

"Males deh om, capek "ujarnya mendengar hal itu Arga langsung menarik tangan Clara menuju lemari

"Sekarang ganti baju,akan saya tunggu 5 menit"setelah mendengar hal tersebut Arga pun langsung menutup pintu kamar dan pergi ke bawah

+++++++++++
Setelah 5 menit berlalu turunlah Clara dari lantai atas dengan menggunakan baju untuk olahraga miliknya dan dengan rambut ikatan kuncir kuda yang tampak indah di wajah sempurna milik Clara

"Ayo om, cepetan"ajak Clara dengan antusias

"Komandan,saya izin mengajak Clara untuk lari pagi"izin Arga pada Bagaskara.

"Baiklah,lagian putri saya ini memang pemalas untuk di suruh jalan pagi atau olahraga yang lain"

"Yasudah jika begitu saya pamit"

Dan tidak terasa mereka telah sampai di lapangan

"Saja lari"perintah Arga.

"Eh om,situ yang ngajakin saya ternyata oom yang nggak ikut enak banget"cerca Clara hal itu mengundang senyuman manis milik Arga yang membuat siapa saja akan meleleh melihatnya

"Saya bercanda,ya sudah cepat kamu berlari di depan dan saya mengikuti kamu"ujarnya

++++++++++++

Tidak terasa ternya telah tiga jam mereka di sini untuk berolahraga

Dan akhirnya mereka memutuskan untuk beristirahat di lapangan tersebut

"Kamu lelah?"tanya Arga

"Ya iyalah masa enggak"jawab Clara dengan nada ngegas

Tanpa pamit Arga pergi dan tidak lama ia kembali dengan Dua boto air mineral di tangannya

"Makasih om"

"Hmm"

Hening sejenak,lalu CLARA mencairkan suasana dengan pertanyaan

"Oom udah punya pacar belom?"tanyanya

"Kalau belum kenapa?,kamu yang mau jadi pacar saya?"tanya balik Arga dengan blak blakkan

"Idihhh ogah banget pacaran sama om om"

"Saya belum punya pasangan Clara"

"Owh gitu,maksud aku itu bertanya seperti itu,mana tau kalau oom udah punya pacar aku mau bikin klarifikasi sama pacarnya om Arga"

"Klarifikasi untuk apa?"

"Klarifikasi bahwa aku nggak bakalan ngerebut om om bawel dan dingin dari pacarnya om Arga"

"Ada ada saja kamu Clara"tawa renyah Arga yang terdengar merdu terdengar lolos dari mulut dinginnya tersebut

"Om Arga kalau ketawa lebih ganteng tau"ceplos Clara begitu saja sedangkan Arga langsung mengubah tawa menjadi wajah dinginnya kembali

"Om Arga sejak kapan kenal sama ayah?"

"Komandan?"

"Iya,sejak kapan oom kenal sama ayahnya clara'

"Sudah lumayan lama,sekitar 3 tahun yang lalu"

"Ayah baik nggak sama oom?"tanya Clara penasaran

"Ayah kamu sangat baik.dia mengubah segi pandang hidup saya"

"Emang sebelumnya oom segi mandangnya gimana,mereng lima derajat atau gimana?"

"Bukan,kamu tahu dahulu saya benci melihat orang bahagia karena saya tidak bahagia"

"Saya anak yang di buang oleh kedua orang tua sejak saya duduk di bangku SMA.mereka membuang saya karena mengejar karir dan akhirnya bercerai karena karir mereka telah melejit naik"

"Jadi mereka nikah dan punya anak supaya karirnya naik ya om?"

"Iya"

"Jadi waktu itu oom tinggal di mana?"

"Saya tinggal di kost dengan teman saya,namun saat menduduki kelas 3 SMA dia dinyatakan sakit parah dan harus menjalan kan perawatan ke luar negeri di saat beberapa hari kemudian keluarganya berpamitan karena mereka juga akan tinggal di Amerika"

"Saya kesepian,dan tidak tau harus bagaimana dan di suatu hari saya menolong seorang bapak bapak yang hampir di tembak oleh sniper lawannya dan kamu tau itu siapa?itu adalah ayah kamu"

"Beberapa hari kemudian ayah kamu menemui saya dan berkata bahwa setelah lulus SMA saya boleh ikut tes tentara dan juga ayah kamu menolong banyak hal hingga saya menjadi tentara.disitu saya merasa bahwa ternyata masih ada orang yang ternyata lebih baik daripada orang tua saya sendiri"

"Kasihan banget ya jadi om Arga"

"Kamu tau kenapa saya tidak ingin menceritakan kisah hidup saya kepada orang lain?karena saya tidak ingin di kasihani clara.kamu adalah orang beruntung yang mendapatkan orang tua sebaik komandan dan ibuk"

"Jadi aku harus bersyukur?"

"Ya harus,dan kamu harus yakin bahwa kamu adalah orang yang paling beruntung di dunia"ujar Arga.bagi Clara cerita yang Arga ceritakan kepada nya sangat mengajarkan bahwa tidak banyak orang yang mendapatkan kasih sayang dari orang tua mereka

"Om Arga ternyata hebat ya,yang dapatin om Arga pasti anak yang tangguh kaya om Arga"

"Sekarang ayo pulang"ajak Arga lalu merekapun pulang dari stadion

++++++!+++

AJUDAN CLARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang