PART DUAPULUHSATU

121 8 2
                                    

"om kita mau kemana?"

"Nanti pasti kamu tau"

"Ih oom nggak asik ah,aku terpaksa lho bangun pagi pagi demi bisa ikut oom pergi"kesal Clara,karena  tiba-tiba Arga menjemputnya di lagi hari

Kekehan kecil terdengar dari mulut Arga"saya minta maaf,tapi saya jamin pasti kamu kaget saat melihat tempat apa yang akan kita kunjungi "

Terlihat Clara tengah memikirkan tempat apa yang akan mereka kunjungi

"pantai?"

"Salah"

"Mall"

"Tidak"

"Kuburan?"

"Astaghfirullah"

"Hehe bercanda om,habisnya aku penasaran banget tau"

"Jangan penasaran karena sebentar lagi kita akan sampai"

//AJUDAN CLARA//

Kini mereka telah berada di suatu kompleks perumahan yang termasuk elit.di perumahan ini sangat indah dan juga memiliki bangunan dengan gaya yang ngetrend pada masanya

Hingga akhirnya motor Arga berhenti di suatu rumah yang tampak sepi dan kosong

"Om ini rumah siapa?"

"Sekarang kita masuk lalu saya jelaskan tentang sesuatu"

Clara menuruti perintah Arga,dan kini mereka pun masuk kedalam rumah tersebut.di dalam rumah tersebut tampak ada beberapa perabotan yang sepertinya telah lama tidak digunakan namun masih terawat dengan sangat bagus

"Jadi ini rumah siapa om?"

"Rumah masa kecil saya"

Jawaban Arga sukses membuat Clara melotot kaget,ia tidak menyangka bahwa rumah yang ia datangi saat ini adalah rumah masa kecil Arga

"Beneran om?"

"Iya Clara,ini adalah rumah yang dulu saya tempati bersama kedua orang tua saya sebelum mereka bercerai dan menelantarkan saya"

" ini adalah peninggalan yang mereka berikan kepada saya sebagai kenang kenangan katanya,padahal yang saya butuhkan hanyalah kehadiran mereka dan bukan harta mereka"

Clara iba mendengar ucapan Arga,lagi lagi ia bersyukur karena memiliki orang tua yang selalu ada disisnya dan selalu meng support nya di setiap saat

"Maaf kalau aku lancang om tapi aku mau tanya,sekarang orang tua oom kemana?"

"Mereka sudah tidak memberikan saya kabar dalam kurun waktu setahunan,namun saat terakhir memberikan kabar papa saya sepertinya sudah menikah lagi dan menetap di Singapura sedangkan mama saya menetap di China"

Clara menggaruk mengerti dan kemudian pandangannya terfokus pada salah satu foto yang terpajang di ruang tamu tersebut.di foto itu terlihat ada satu anak laki-laki memakai jas dan tengah di pangku oleh laki laki yang juga mengenakan jas dan di sebelah mereka ada wanita cantik yang tengah tersenyum

Sadar akan apa yang dilihat Clara,Arga pun memperhatikan foto itu lagi

"Itu foto saya dan kedua orang tua saya saat saya duduk di bangku kelas 3 SD"ujar Arga,ia tanpa sadar tersenyum sembari melihat foto itu.ada rasa rindu dan benci yang menggebu di hatinya namun mau bagaimana lagi jika ini memang sudah takdirnya

"Oom lucu banget ya mukanya,soalnya hampir seratus persen mukanya mirip papa nya oom"

"Benarkah?"

"Iya om,oom itu lucu banget dulu beda banget sama yang sekarang"

"Emang sekarang saya bagaimana?"

"Om Arga yang sekarang galak and dingin,tapi nggak papa kok aku tetap cinta"canda Clara

"Yaudah sekarang ayo ke lantai atas"

Ya,memang rumah ini memiliki 2 lantai.rumahnya tidak terlalu besar namun memberikan kesan mewah dan elegan di dalamnya

Lalu Clara dan Arga pun menghentikan langkahnya saat mereka telah sampai di lantai 2.dilantai ini hanya ada 3 kamar,1 gudang,dan 1 kamar mandi

"Om kamarnya nya yang kepake cuma dua ya?,berarti kamar satunya kamar tamu dong"

"Tidak disini tidak ada kamar tamu ataupun kamar untuk pembantu,disini semua kamar terpakai karena orang tua saya pisah kamar"ucapan Arga lagi-lagi membuat Clara melotot tidak percaya.bagaimana tidak,jika dirumah biasanya ayah dan bundanya layaknya prangko yang tidak terpisahkan namun ternyata berbeda dengan kedua orang tua Arga

"Om, I'm proud of you"

"Kenapa kamu bangga sama saya?"

"Karena oom bisa bertahan sejauh ini,ternyata hidup itu kejam banget ya om.masa iya om Arga yang baik hati dan tidak sombong di telantarkan begitu saja sama orang tuanya"

"Tapi sekarang oom jangan sedih ya,karena sekarang ada aku yang selalu menyemangati oom"ucapan Clara sukses membuat Arga gemas sendiri dan tangannya tergerak untuk mengacak ngacak rambut gadis yang ada di depannya ini

"Iya sayang"

"Uhuk uhuk"Clara sepertinya tersedak air liur nya sendiri karena mendengar ucapan Arga

"Astaghfirullah om,nggak baik tau bikin aku salting"Omel clara

Lagi lagi Arga hanya terkekeh mendengar Omelan Clara,baginya sekarang Clara lah sumber warna di kehidupannya dan yang jelas tidak akan tergantikan

"Saya sayang dengan kamu Clara,jadi tetaplah disini saya sepanjang perjalanan hidup saya"

//AJUDAN CLARA//











AJUDAN CLARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang