PART SEMBILAN

198 10 0
                                    

Sesudah Clara sampai di rumah tanpa sepatah kata apapun ia langsung ke kamar miliknya tanpa memperdulikan raut wajah sang bunda yang keheranan

Biasanya sesudah dari kantor ayahnya ia menceritakan banyak hal.mulai dari bisa cuci mata karena melihat tentara yang Gagah nan perkasa,dan lain sebagainya

Kini terlihat Clara dengan raut kesal,sedih,dan marah di wajahnya

"Kenapa gue cemburu dan marah ketika dia sama yang lain.padahal di aja bukan milik gue"

"Kok gue cemburu sama dia?"tanya Clara pada dirinya sendiri

Ia menahan air matanya mati Matian agar tidak keluar,dan menahan amarahnya dengan tangan memegang bantal

"Kenapa gue bisa naruh rasa suka sama ajudan gue.sebenarnya gue yang bodoh"

"Tapi mau gimana lagi,gue cinta sama dia"

"Andai dia tau rasa gue sama dia,apakah dia bakalan perduli?"

"Gue jatuh cinta sama dia bukan dapat cintanya,tapi dapat jatuhnya doang"

Kata kata yang keluar dari mulutnya rasanya menjadi saksi bagaimana ia bisa jatuh cinta kepada ajudannya sendiri.

Menyukai orang yang sama sekali tidak peka pada kata CINTA membuat Clara pusing dan sedih

Namun inilah rasa yang tiba tiba datang tanpa di undang,namun menyakitkan

---------------------

Di lain sisi terlihat Arga masih berbincang mengenai cinta kepada Chika

"Mendingan kamu tanya aja tipe laki-laki yang dia sukai"ujar Chika

"Apa hubungannya mbak?"

"Dasar nggak gentleman ,jadi biasanya kalau dia ngomong tipe idealnya tertuju sama kamu,kemungkinan besar kamu lah orangnya"

"OOO,tapi kalau jauh dari saya gimana?"

"Bisa jadi dia ngarang"ujar Chika lagi

Arga mengacak rambutnya dengan stress"Ah,sudah lah jika berbicara tentang cinta saya nggak bakalan faham mbak"

"Kamu ini,gimana perempuan mau dekat.percuma ganteng tapi nggak peka,mbak pun kalau dulu mas Raka nggak peka dan enggak gentle mbak nggak mau"ujar Chika lalu ia pun berdiri

"Kalau begitu mbak pamit dulu,semangat semoga kamu bisa membalas rasa cinta anak komandan"ujar Chika,lalu ia pun pergi meninggalkan Arga dengan tatapan bingung

"Apa benar dia jatuh cinta dengan saya?.sepertinya tidak mungkin,mana mungkin anak seorang jendral menyukai seorang kapten yang notabenya anak orang nggak jelas"Arga terkekeh,tapi dari kekehan tersebut ada rasa di mana ada rasa sedih mengingat bagaimana realita keluarganya

----------------------
Saat jam menunjukan pukul 06:30 terdengarlah gemuruh mobil yang terdengar dari luar

Clara langsung beranjak dari kasur untuk melihat siapa yang datang.tetnyata yang datang ayahnya dan Arga

Memang sejak pulangnya ia dari kantor ayahnya,ia hanya mengurung diri di kamar miliknya

"CLARA,AYAH UDAH PULANG NAK.CEPAT TURUN"teriak kirana dari bawah

"IYA,BUN SEBENTAR LAGI"jawabnya,lalu ia segera menuju meja rias dan mempoles sedikit wajahnya agar tidak terlalu jelek

Setelah itu ia langsung turun dengan wajah yang tersenyum cerah.padahal berbanding terbalik dengan realita hatinya

"Yeay ayah udah pulang"ujar Clara dengan sumringah

Jujur saja ia sangat senang saat kepulangan ayahnya dari manapun itu.tetapi untuk saat ini ia sangat sedih karena kejadian siang tadi

"Lihat ayah bawa apa"Bagaskara menunjukkan Tote bag warna putih yang sedang ia genggam

"Wah apa itu?"cakaran langsung mengambil Tote bag itu dan langsung membukanya

Ternyata di dalamnya terlihat satu jam tangan dan parfum serta satu buah boneka kecil

"Makasih ayah,ayah tau aja deh kalau parfum Clara udah abis"Clara mengembangkan senyumnya dengan manis

"Jangan berterima kasih sama ayah tapi terima kasihnya kasih buat om arga"

"Lho bukannya ayah ya yang ngasih ini"Clara keheranan dengan ucapan ayah nya

"Sebenarnya itu dari Arga,karena dia pengen ngasih semangat buat kamu supaya jangan bosan buat belajar"

Mendengar penuturan sang ayah membuat alis Clara menyatu.ia pun mengalihkan pandangan ke arah Arga

"Beneran om?"tanya Clara tidak percaya

"Kok malah ditanya om arga nya sih,bilang makasih dong sayang"ujar Kirana ia mendorong Clara agar lebih dekat dengan Arga

"Eh kamu berdua pamit dulu mau ke atas,kalian ngobrol dulu aja"ujar Bagaskara,lalu kedua pasutri itu pun pergi ke atas

Sepeninggalnya kedua pasutri tadi membuat suasana menjadi hening.hanya menyisakan  tatapan yang tersirat bagaikan pesan di mata mereka

"Makasih om"

"Hm"

Lalu seketika suasana menjadi kembali hening

"Saya ke atas dulu mau ganti baju"ujar Arga lalu iapun ke atas

Saat melihat tubuh Arga sudah masuk ke kamar.clara langsung berjingkrak-jingkrak bahagia

"Waw,gue seneng banget tau..."Clara mengembangkan senyum nya

Lalu ia berjalan ke kamarnya

Saat sampai di kamar ia membuka lagi Tote bag yang tadi

Kembali ia mengembangkan senyum yang sangat lebar

"Om ini beneran dari om,Clara nggak mimpi kan"

"Aaaaa,seneng banget deh"

"Tapi tetap aku harus nunjukin sikap yang sedikit berbeda dari sebelum sebelumnya"

"Aku mau kasih lihat sifat yang agak berbeda"

"Biar dia ngerasa gimana rasanya cemburu"Clara bersungguh -sungguh atas ucapannya

---------------------

AJUDAN CLARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang