PART SEPULUH

217 10 1
                                    

"permisi Tante"ujar seorang laki laki dengan memakai pakaian sekolah yang sama dengan Clara

"Oh,kamu temannya Clara ya?"

"Iya Tan"ujar laki laki itu dengan sopan

"Jangan berdiri di situ aja,masuk dong"

"Makasih Tante"laki laki itu mengembankan senyum lalu masuk ke dalam rumah Clara

"Oh,nama kamu Rayyan ya"

"Iya Tante"

"Yaudah Tante panggil dulu clara nya"ujar Kirana

Lalu ia segera naik ke atas untuk memanggil Clara

Tidak lama turunlah Clara dengan senyum yang merekah

"Udah datang aja Lo"ujar Clara

"Nanti kalau gue datangnya lama Lo ngomel"ujar Rayyan

"Iya sih,eh mau di buatin cemilan apa?"

"Nggak perlu,gue udah makan "

"Oh bagus deh,karena Lo nggak ngabisin sembako di rumah gue"ujar Clara dengan santainya

"Asu Lo,eh bunda Lo mana?"

"Udah di kamar"

"OOO,jadi kapan ni mulai kerjain tugasnya?"

"Ye sekarang lah,masa taun depan"

Laki laki tersebut bernama RAYYAN ia satu kelompok dengan Clara di pelajaran geografis.jadi mereka menempatkan rumah Clara untuk mengerjakan tugas

"Ya udah"

Tidak lama terdengar derap kaki yang tidak lain dan tidak bukan adalah Bagaskara dan Arga yang jelas

"Om"sapa Rayyan

"Kamu teman Clara?"tanya Bagaskara dengan tatapan intimidasi miliknya

"I-iya pak"jawab Rayyan dengan gugup.awalnya ia memanggil Bagaskara dengan sebutan om namun karena melihat tatapan dan raut wajah milik Bagaskara ia mengubah menjadi memanggil dengan sebutan'pak'

"Oh,saya kira kamu siapa"ujar Bagaskara

Kini tatapan Clara ber arah ke mata milik arga.terlihat bahwa di sana ada tatapan tidak suka milik Arga

Clara tidak mengerti ada apa dengan tatapan milik ayahnya dan Arga,mengapa sepertinya mereka sangat tidak menyukai kedatangan Rayyan?

"Clara em gue pamit dulu deh,lanjutin di sekolah aja kerja kelompoknya ya"ujar Rayyan lalu ia menyalami tangan Bagaskara dan pergi dengan terburu buru

Setelah kepergian Rayyan,Bagaskara pun naik ke atas.dan di lantai bawah hanya ada  Arga dan Clara

"Kenapa kok tatapan ayah sama om Arga kayak nggak suka gitu sama Adriyan?"tanya Clara rasanya mulutnya sangat gatal untuk menanyakan hal itu

Arga pun langsung memandang wajah clara"Bagi kamu tatapan kami seperti itu hm?"

"Iya,bagi aku kaya gitu kok"

"Kamu tau Clara di rumah komandan nggak boleh ada yang sembarangan masuk,jadi kami khawatir takutnya dia adalah orang yang tidak benar"ujar Arga dengan tatapan yang sangat khawatir

"Kan udah aku bilang om,kalau dia itu teman sekelas aku masa sih kalian nggak percaya"ujar clara.rasanya ia sangat ingin memarahi sang ayahnya dan Arga saat ini karena membuat temannya mati ketakutan

"Clara kamu itu adalah seorang anak SMA yang masih labil dan belum bisa mengerti perasaan waspada dan khawatir.saya hanya ingin memberi satu pesan kepada kamu yaitu jangan mudah percaya dengan orang-orang karena belum tentu dia adalah orang yang baik"ujar Arga lalu ia langsung naik ke lantai atas

//AJUDAN CLARA//

Setelah insiden tadi Clara hanya bengong dilamarnya sembari memikirkan kejadian tadi

"Apa salah si rayyan ya,sampai sampai dia di gituin sama ayah?"Clara bertanya tanya dalam diam

"Apa aku telfon aja ya di rayyan.hm boleh juga"

Lalu Clara langsung mengambil hp miliknya

Dan memencet kontak yang bernama 'RAYYAN'

"Rayyan sorry banget soal yang tadi ya "ujar Clara dengan tidak enak hati dan di sebrang sana terdengar kekehan dari Rayyan

"Nggak masalah kok,lagian gue tau kaya mana ke khawatiran orang tua ke anaknya"

"Lain waktu gue janji bakalan bawa Lo makan enak deh"ujar Clara dan dari sana terdengar tawa Rayyan

"Dalam rangka apa nih bu bos?"

"Nggak ada cuma pengen ngajak Lo makan aja"

"Owh yaudah kalau begitu,Clara sorry banget tapi gue harus matiin telfonnya sekarang"

"Yaudah bye"

"Bye"

Lalu panggilan itupun mati.tanpa sadar perasaan Clara pun menjadi sangat lega karena telah meminta maaf kepada Rayyan

Tiba tiba Clara tersadar dari lamunannya karena ada suara ketukan pintu

"Ya masuk aja"ujarnya lalu terlihatlah Kirana yang tengah tersenyum

"Eh ternya bunda,Clara kira siapa tadi"ujar Clara sedangkan Kirana hanya mendekat kepada Clara

"Ini anak bunda lagi ngapain sih?"

"Nggak ada kok Bun,cuma lagi gabut aja"ucapnya lalu Kirana tersenyum lalu ia mengusap Surai milik putrinya

"Nggak terasa ya nak kamu sekarang udah sebesar ini dan udah bisa menyelesaikan semuanya sendiri"

"Perasaan dulu kamu itu masih kecil dan makan pun harus di suapi tapi sekarang kamu udah jadi anak yang dapat membahagiakan kedua orang tua kamu nak"tidak terasa air mata kirana pun langsung meluncur bebas dari kedua matanya

"Bunda dan ayah bangga sama kamu nak"Kirana terus tersenyum dengan hangat

Melihat sang bunda menangis membuat Clara langsung tersenyum"bunda tau nggak Bun,clara cuma mau bilang Clara bahagia berada di keluarga ini.banyak anak anak yang nggak bisa kayak Clara bahkan bunda tau bahwa kata kata yang bunda ucapkan tadi banyak dari mereka yang tidak pernah mendengarnya"

"Harusnya Clara yang bilang kalau kalian adalah orang tua terbaiknya aku,aku bangga punya ayah dan bunda kaya kalian"Clara langsung memeluk sang bunda dengan erat

// AJUDAN CLARA //











AJUDAN CLARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang