bab17:

1.1K 87 4
                                    

Jangan lupa tandai typo

_________________________________________

Di sisi lain, bintang hanya bisa menatap tajam yg menghunus interaksi antara dua anak manusia yg berbeda jenis itu.

"Agh..kenapa langit yg mendapat ciuman itu, dan apa tadi katanya? Disuruh? Kalau memang ia kenapa harus langit bukannya dirinya.aghh" Batin bintang menacau

"Awwwwww"

"Kyaaaaaaaa"

"Apa yg baru saka ku lihat aaaaa" pekik irfan nyaring tak menghentikan tangannya menabok pundak rizky gemas

"Heh, apa yg baru saja gue liat cok! Agh mata gue ternodai" pekik rizky menutup kedua matanya dengan telapak tangannya sendiri. Melupakan sakitnya tabo kan kuat yg di buat tangan irfan

"Anjir, siapa yg berani menyuruh ayang beb amel gue cium tu curut, gak gak terima gue! Liat aja kalau sampe gue tau, gue bakal pintes, tu manusia gak ada akhlak" ucap rival tak terima

"Diam, berisik!" Tekan bintang jengah mendengar nada sumbang yg memekik kan telinga dari tiga anak manusia banyak gaya itu

Nada dingin sedingin muka orangnya mampu membuat tiga anak linda itu terdiam tak berani mengeluarkan suara lagi.

Disisi lain langit masih tetap setia terdiam kaku, ia takut jika nanti amel mendengar detakan jantungnya yg sangat cepat. Shit, ia harus cepat cepat periksa ke dokter tentang jantungnya itu

Dan untuk amel, ia sudah pergi dari sana setelah melontarkan kata yg ia ucapkan terahir kali. mana mau dia berlama lama berada di antara ciptaan tuhan yg paling menyebalkan menurutnya. Cukuplah hanya kali ini dia melakukan hal menjijikkan atas perintah sistem laknat itu.

"................." hening

"Lang, gimana rasanya di cium ama amel?" Ucap rizky gatal tak tahan akan keheningan yg terjadi

Dan bukannya berhenti, ia malah mendapat tatapan tajam dari mereka semua, terutama dari bintang

"Apa? Gue cuma naya doang" ucap rizky dengan wajah watadosnya membalas tatapan mereka

Plak

"Dasar tak tau situasi" ucap rival menabok kepala rizky dan langsung pergi mengikuti angkasa dkk yg sudah dari tadi meninggalkan raftop

"Lah kok malah pergi? Emang di mana nya yg salah sama pertanyaan gue itu?" Tanya rizky heran langsung menghampiri kepergian angkasa dkk

.................................................................

"Udah gue lakuin tugas yg lo kasi, nih buru betulin hape gue" ucap amel ketus

"Ia ia sistem betulin, galak amat dah jadi orang" ucap sistem tanpa rasa bersalah

"Diam lo, GA USAH banyak bacot. Mending betulin tu hape, mau nonton anime gue. Dah kangen ama husbu" ucap amel makin ketus

"Ia, non sabar ini juga dah selesai nih" ucap sistem sabar

"Sabar, sabar gausah di pikirin mending foya foya kita ngabisin tip yg author kasih." Batin sistem kesenangan saat ia di beri tip oleh author karna membantu penyembuhan dari mc kita wkwkwk

*****************

Kriiiing

Bel terahir berbunyi, tanda waktu pulang sekolah telah tiba. Amel mengemasi buku bukunya dengan santai bersiap untuk pulang, tanpa mengkhawatirkan tatapan tajam yg ia dapat dari bintang sang langit.
Mungkin ia sudah lupa akan apa yg ia lakukan pada langit raftop tadi.

"Pulang sama aku" ucap bintang ahirnya. Ia langsung mengambil tas amel dan membawanya di pundaknya.

"Lo apa apaan sih balikin tas gue" sentak amel tak terima

"Makanya, pulang sama aku ameliya" ucap bintang dengan nada rendahnya

"Apaan sih, gak mau gue" tolak amel mentah

"Udah, terima aja non. Demi kelancaran misi, nona belum lupa kn sama misi yg harus pacaran sama bintang selama satu bulan itu" ucap sistem mengingatkan

".........."

"Amel pulang sama gue" ucap langit menahan tangan amel

"Gak, amel pulang bareng gue" ucap bintang tak terbantah

ameliyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang