bab18: mewek

1K 92 2
                                    

Jangan lupa tandai typo

-------------------------------------------------------------

"Amel pulang sama gue" langit

"Gak, amel pulang bareng gue" bintang

"Isss, kalian bisa diam gak sih" jengah amel menghentakkan tangan langit dan bintang yg memegang kedua tangannya

"Kalau mau pulang bareng gue ayo buruan, ga usah pakek drama segala. Capek gue dengarnya" ucap amel ketus berjalan meninggalkan kedua makhluk berjenis pria itu

Bintang dan langit saling menatap tajam, sedetik kemudian berlari menghampiri amel yg sudah agak jauh dari mereka.

________________________________________

Kini amel berada di apartemen nya sambil duduk santai bersama teo sambil menonton tv kartun kesukaan teo. Sedangkan di sisi lain kedua makhluk eh maksudnya manusia berjenis kelamin laki laki yg pulang bersama amel hanya duduk diam tak bersuara sedari tadi.

"Kk cenapa meleka ikut pulang?" Tanya teo dengan nada imut seperti biasa sembari melirik kedua manusia yg kk nya bawa pulang, ia berusaha menahan diri agar tak lepas kendali di hadapan sang kk.

"Gak tau mereka ngekorin kk" jawab amel dengan nada malas nya.
Sedari sampai di apartemen, ia tak menghiraukan keberadaan dua manusia itu, menyuruh masuk saja tidak. Apalagi menyuguhkan minum pada mereka, seketika rasa malasnya akan tiba tiba menyerang

"Ooh gitu" angguk teo ber oh ria.

Ia bangkit dari posisinya dan berjalan kecil ke arah bintang dan langit yg memandangnya sengit sedari tadi.mungkin mereka itu kali ya.

"Kalian ngapain di cini, pulang cana" usir teo dengan nada ketuanya

".............."
Bintang dan langit hanya diam tak mengubris perkataan teo

"Iiiih, ngapain diemin eo. Pulang cana, pelgi dari lumah eo dasar penganggu" teriaknya naik pitam karena kata katanya tak di tanggapi oleh mereka

Lagi lagi bintang dan langit tak mengubris kata kata yg di lontarkan teo.mereka hanya diam seolah teo tak ada dan hanya memandangi amel yg masih fokus dengan tv.

Lelah tak di anggap, teo akhirnya menyerah dan langsung merubah strateginya. Ia berlari ke arah amel dan menatapnya dengan mata berkaca kaca

"Hiks...kk mel!" Seru teo menumpahkan satu ciran bening dari matanya.

Melihat teo yg menangis, amel sontak membuka earphone yg ada di telinganya dan menatap teo penuh tanya.rupanya sedari tadi ia sedang mendengarkan musik sehingga tak tau apa yg sedang teo lakukan bersama bintang dan langit.

"Kenapa hmm?" ucap amel lembut menghapus cairan bening yg lagi lagi jatuh dari mata teo

"Liat kk, meleka jaat ama eo hiks" adu teo sendu sambil menunjuk ke arah bintang dan langit

Sontak, tiba tiba bintang dan langit merasa panik. Entah karna apa padahal mereka tak berbuat apa apa terhadap teo, tetapi mereka mendadak panik, apalagi amel malah menatap tajam mereka berdua atas aduan yg di berikan teo.

"Kalian apakan teo?" Ucap amel datar

Seketika mata mata bintang dan langit berkaca kaca saat Mendengar nada datar yg mereka lontarkan pada mereka

"Hiks..kita gak ngapa ngapain teo kok mel, sumpah" ucap langit dan bintang dengan wajah menahan tangis.

Keluar juga suara emasnya

"Eh, kalian ngapain malah nangis" ucap amel menatap mereka berdua heran

"Hiks, aku gak ada apa apain teo amel, jadi jangan marah hiks" cicit bintang sambil menunduk menutupi air matanya yg tak mau bergenti
"Shit, kenapa air mata gue gak mau berhenti" batinnya

ameliyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang