.
.
.
.
Semua orang terlihat sibuk dengan urusannya. Riuhnya obrolan orang2 itu membuat kepala tae pusing sendiri. Tae selalu memperhatikan appanya, berharap setelah acara ini selesai ia akan bersenang2 dengan appaJam menunjukkan pukul 22.00
Tae melirik jam dan tercengang karena mengingat sesuatu. "Aku lupa minum obat! Bisa2nya aku lupa" BatinnyaDengan polosnya tae langsung berdiri dan pergi meninggalkan tempat duduknya.
"Mau kemana kau kim taehyung!?"
Teriak anak sulung yang mengundang perhatian. Para tamu seketika menghentikan obrolan mereka dan mematapku tajam terutama appa.
"A..ku-- aku.. ingin ke kamar sebentar.. " tae menjawab dengan suara pelan karena terkejut mendengar bentakkan seokjin.
Jin menghela nafas kasar "disaat seperti ini???kembalilah duduk, tak baik meninggalkan meja makanan begitu saja, apa lagi di saat seperti ini" ucap jin kesal sambil memotong daging steak di hadapannya.
***
Acara telah selesai, seokjin dan yoongi diminta appa untuk mengantar tamu sampai depan karena para supir pribadi mereka telah berdatangan.
Semua orang meninggalkan ruang makan menuju ruang depan kecuali appa. Dia pergi menuju kamarnya dengan 2 koper besar.
Tae berniat untuk membantu appa membawa koper ke kamar utama di lantai dasar. Namun langkah kakinya yang cepat mengalahkan langkah kaki tae
"Appa!" Panggil tae sambil tersenyum
Kim taehyun tak mendengarnya, ia tersus berjalan
"Appa! Biar aku bantu" tae berlari dari kejauhan dan hampir membalap appa
Lelaki itu terus melaju tak menggubris
"Appa kau dengar aku??" Gumam tae kebingungan
Appa memasuki kamar *brakk suara bantingan pintu. Tae dengan polos berusaha membuka gagang pintu yg terkunci, ia masih berusaha bertemu dengan appa. mengetuk pintu sambil memanggil2 "Appa.. buka pintunya" berkali2
Tae berfikir mungkin appa kelelahan.. jadi ia memutuskan pergi ke kamar.
Setelah membersihkan diri tae ingin pergi ke dapur untuk membuat air hangat.
Keluarlah tae dari kamarnya, baru beberapa langkah tae melihat ayahnya yang sedang berjalan
"Appa!" Teriak tae tersenyum sambil memanggilnya, ia berlari menghampiri
Orang itu hanya menoleh lalu memalingkan wajahnya ke arah depan dan terus berjalan.
"Appa! Tunggu!" Teriakan tae sekali lagi dan meraih pergelangan tangan appa.
Laki2 itu menoleh dengan wajah datarnya dan memepis tangan taehyung.
"Mwoya!?"
Taehyung tersentak kaget. Mereka hanya saling bertatapan selama beberapa detik. Bagaimana tidak tae terkejut appa yang baru saja ia temui setelah 1 tahun tak bertemu memperlakukannya seperti ini.
"Jika tidak ada hal penting pergilah, aku sedang sibuk" jawab appa lalu pergi
"Aniyo.. Appa!..tunggu!" Tae kembali meraih tangan sang ayah
Appa menghempas tangan sang anak "pergilah!"
"Tap--"
Sang ayah mendorong tubuh tae hingga terjatuh, appa memalingkan wajahnya dan melanjutkan tujuannya ke pintu utama sambil mengepalkan tangannya.
Taehyung tersentak bingung, mamun dia masih berharap bahwa ayahnya hanya bercanda..
Pergilah tae ke pintu utama. Dan dilihatlah olehnya appa sedang merangkul kedua hyungnya di teras rumah dengan hangat,, seokjin disebelah kanan dan yoongi berada di sebelah kiri appa. Mereka bertiga menghadap ke gerbang utama (membelakangi taehyung).
Mereka bertiga memberi salam ke sebuah mobil mercedess terakhir yang menuju keluar gerbang.. ternyata mereka semua mengantarkan pulang para tamu.
.
.
.
"Tanpa aku..Appa... kenapa appa bersikap seperti itu padaku?
Apa ada yang salah dengan ku??" Batin tae kembali gundah.
"Mungkin appa kelelahan..mungkin appa ada masalah?? Tapi..."
Tae berusaha berfikir positif, ia menyangkal hal2 aneh di fikirannya.
Appa mengacak2 rambut seokjin dan yoongi disusul dengan gelak tawa dan candaan mereka
Tae merasa cemburu.. dadanya terasa sesak.
"Aku mau seperti itu juga.."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Unfair (Hiatus)
Fanfiction#brothership #depressed #brokenhome #family Semua terjadi setelah seseorang teristimewa dirumah pergi dan keluarga ini mulai hancur terutama Appa. Seokjin sebagai hyung tertua mengharapkan kembalinya kehangatan dalam rumah, berbeda dengan yoongi yan...